Berangkat dari sutradara dan penulis naskah Drishyam versi Malayalam-dan kemudian menulis ulang naskahnya untuk remake Hindi oleh Nishikant Kamat, wajar ada sebuah kecenderungan merasakan sensai serupa kala mendapati The Body-yang merupakan debut pertama Jeethu Joseph di Bollywood. Dengan mempertahankan naskah asli sang empunya cerita, Oriol Paulo, yang kemudian menandai kali ketiga filmnya disadur oleh India pasca Game (Kannada) dan Oru Melliya Kodu (Tamil).
Tubuh seorang taipan bisnis menghilang sebelum proses autopsi dilakukan. Ialah Maya Varma (Sobhita Dhulipala) yang diduga meninggal akibat serangan jantung ketika hendak menuju Los Angeles. Demi menuntaskan masalah tersebut, SP Jairaj Rawal (Rishi Kapoor) diutus, yang kemudian memanggil Ajay Puri (Emraan Hashmi), suami Maya Varma-yang ia curigai-adalah dalang dibalik menghilangnya mayat sang istri.
Tentu, anggapan yang dirasakan oleh Jairaj membutuhkan sebuah bukti yang jelas. Untuk itu, filmnya bergerak ke ranah investigasi-yang seharusnya bisa tampil lebih kuat-andai sang sutradara lebih menekankan rasa ketimbang sebatas menjawab tanya. Ini adalah permasalahan utama yang dimiliki The Body-yang porosnya berpijak pada "kenapa" bukan "bagaimana" seperti yang dibutuhkan kebanyakan film thriller berbasis whodunit.
Berjalan non-linier, The Body bak kompilasi menampilkan sebuah misteri alih-alih menjadikannya sebagai pusat materi. Kadangkala filmnya berjalan intens, namun, tak sedikit pula yang tampil sambil lalu nihil ketegangan. Sebercak potensi datang kala Joseph menerapkan unsur horor didalamnya, meski pada akhirnya semuanya bak pernak-pernik semata.
Dengan durasi 103 menit (terhitung padat jika dibandingkan dengan durasi film Bollywood kebanyakan) The Body seharusnya bisa tampil maksimal dengan cerita yang hanya berlangsung delapan jam. Ini membuat Jeethu Joseph kelabakan dalam memasukan beragam hal, termasuk cerita mengenai hubungan gelap Ajay dengan Ritu (Vedhika Kumar), murid ajarannya yang berhail membuka sisi gelap Ajay sebagai seorang pria yang haus akan harta dan jabatan.
Ketika intensitas misteri dipacu, The Body tersandung keinginan untuk menampilkan romantisasi lewat lagu-yang justru menjadi sebuah bumerang tersendiri ketika ketegangan seketika terlucuti. Pun dalam penerapannya, keseluruhan album dalam lagunya tak sepenuhnya ditampilkan-yang kemudian menghasilkan sebuah kekecewaan kala nomor trek Jhalak Dikhla Jaa Reloaded (remake ulang dari album Aksar) urung dimasukan. Pun, dengan nomor trek baru lainnya yang terabaikan.
Satu-satunya yang menjadi kekuatan filmnya adalah performa dari para pelakon, terlebih Rishi Kapoor yang memerankan karakter pengidap PTSD lengkap dengan lontaran dialog berisi-dengan sedikit sentuhan komedi. Emraan Hashmi bermain baik, meski ini bukan penampilan terbaiknya. Sementara Sobhita Dhulipala menampilkan aura mistis, sedikit bitchy-lewat sosok nakal yang dimiliki Maya. Dan, Vedhika Kumar dalam debut perdananya-seharusnya layak menerima peran yang jauh lebih dari sekedar pelengkap saja.
Awal tahun 2019, Sujoy Ghosh lewat Badla terlebih dahulu mengambil The Invisible Guest sebagai saduran-yang juga merupakan film Oriol Paulo. Jika harus membandingkan, Badla berhasil karena mempertahankan esensi utama filmnya dalam meramu ketegangan (pula pemanfaatan modifikasi lokal nan sepadan) yang kian membuncah-sampai twist utama ditampilkan. Sementara The Body terlampau sibuk menebar tanya-hingga tak sadar bahwa filmnya sendiri tak memiliki nyawa (sesuai dengan judul utama filmnya).
SCORE : 2.5/5
0 Komentar