Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

HANTU CANTIK KOK NGOMPOL?

(Warning : Review banyak mengandung kata "ngompol" dan "air ngompol" yang mungkin saja bisa menumbuhkan nafsu tersendiri, ataupun bayangan ingin "ngompol" yang saya sendiri tak bertanggung jawab atas semua resiko yang terjadi)

Saya selalu percaya atas didikan sebuah kalimat "don't judge book by its cover" yang kemudian saya terapkan ketika nonton film ini dengan sebuah kekuatan "don't judge a movie by its bad poster, bad trailer, and bad title" setidaknya itu adalah jawaban yang akan saya lontarkan tatkala teman-teman melontarkan sebuah ucapan "kenapa nonton film beginian? dapat niat dan keputusan darimana nonton film yang ngehe ini?" Mungkin bisa saja film yang berjudul "Hantu Cantik Kok Ngompol?" ini adalah sebuah suguhan memuakau, sama halnya mungkin nama Toto Suharto berasal dari Prancis ataupun Arbaaz Sukabumi yang berasal dari Rancaekek. Apakah Hantu Cantik Kok Ngompol? adalah sebuah film yang berkualitas? I think it's so so so so far.

Sekelompok mahasiswi jurusan peternakan yang terdiri dari Jane (Nana Mirdad) dan Anjani (Baby Margaretha) melakukan sebuah research terkait tugas yang telah diberikan yang kemudian dibuat sebuah laporan mahasiswa dimana mereka harus menempuh perjalanan dengan melewati sungai dengan tali sebagai penghubung jalan, menjalani aktivitas yang jauh tanpa signal kecuali menggunaan kartu "rembulan" (mulai ngehe). Masalah muncul tatkala Jane yang kemudian mendapati dirinya terbangun di hutan, serta bermunculan teror dari hantu yang konon ada sangkut pautnya dengan masa lalu tempat itu, yakni terjadi sebuah pembantaian siswa bernama Hengky yang ditolak cintanya oleh seorang wanita cantik nan seksi (diperankan oleh Sarah Azhari).
Seperti sinopsis yang telah kamu baca, memang mudah sekali menilai film horor berjudul nyeleneh seperti "Hantu Cantik Kok Ngompol?" ini, Apakah hantunya cantik? saya bilang cantik itu relatif tergantung pandangan mata seseorang, apakah ada adegan hantu ngompol? saya jawab iya, tapi apa yang dilihat oleh kacamata saya yang ngompol itu perasaan salah satu mahasiswi, (SPOILER ALERT: Mungkin maksud sutradara maksud "ngompol" disini ketika Sarah Azhari yang bersembunyi dibalik sumur tatkala dikejar dan hendak dibunuh oleh Hengky, mungkin Sarah Azhari nahan ngompol kayaknya?) Masalah utama yang dimiliki oleh film ini adalah sang sutradara Emil G. Hampp (turut juga sebagai penulis skenario) adalah seperti judulnya terdapat "ngompol" kian ga jelas bak "air ngompol" yang tak beraturan dan jelas, ya saya bingung terkait pemilihan Hantu Cantik Kok Ngompol? sebagai judul yang terkesan aneh dan tak nyambung dan sepadan dengan apa yang diceritakan, mungkin ketika Emil G. Hampp tengah menulis skenario yang kemudian menggarap filmnya sering pengen "ngompol" ataupun "kebelet ngompol" atau ata "ngompol" menurut Emil sendiri mengandung sebuah turbulensi tersendiri. Mungkin hanya Tuhan dan Emil G. Hampp sendiri yang tahu jawabannya.

Sama seperti judulnya yang tak jelas bak "air ngompol" teror-teror yang dihasilkan pun sama tak jelasnya, seperti Jane yang kesurupan sambil meliuk-liuk, Baby Margaretha yang kesurupan bak bergoyang senam yang kemudian ditemani musik DJ yang bunyinya bak lagu senam, adegan Baby Margaretha yan ditiup angin kencang yang melepaskan semua pakaiannya, dan menyisakan bra saja, pocong berjalan, hantu Hengky bak ibarat jatuh dari trotoar, hingga karakter Omaswati sebagai orang gila yang tak jelas dan dua satpam (tak tahu namanya) yang berfungsi sebagai comic-relief yang sama sekali tidak lucu dan terkesan garing dan banyak lagi adegan yang tak logis yang membuat kamu mengharuskan meminum obat sakit kepala saking tak jelasnya penceritaan. Saya tak menyalahkan sebuah film horor yang mengumbar keseksian, toh itu sudah hal yang lumrah dari berbagai genre film, banyak juga film horror luar negeri yang mengumbar keseksian tapi bermain intens, yang jelas apa yang dilakukan Emil G. Hampp ini ta tahu kemana arah filmnya, mulai berbelot ke ranah comedy horor yang tak jelas, belum lagi adegan yang berasa tidak nyambung kerap lalu lalang, hingga ending yang memasanya enjadi sebuah film thriller slasher pun urung untuk tercapai. Dengan semua ini mudah memang menganggap "Hantu Cantik Kok Ngompol?" adalah sebuah film SAMPAH yang sama sekali ta mempunyai esensi dan penceritaan yang jelas dan tak tentu arah seperti "air ngompol"


SCORE : 0.5/5

Posting Komentar

0 Komentar