(Warning : Review banyak mengandung kata "ngompol" dan "air ngompol"
yang mungkin saja bisa menumbuhkan nafsu tersendiri, ataupun bayangan
ingin "ngompol" yang saya sendiri tak bertanggung jawab atas semua
resiko yang terjadi)
Saya selalu percaya atas didikan sebuah kalimat "don't judge book by its cover" yang kemudian saya terapkan ketika nonton film
ini dengan sebuah kekuatan "don't judge a movie by its bad poster, bad
trailer, and bad title" setidaknya itu adalah jawaban yang akan saya
lontarkan tatkala teman-teman melontarkan sebuah ucapan "kenapa nonton
film beginian? dapat niat dan keputusan darimana nonton film yang ngehe
ini?" Mungkin bisa saja film yang berjudul "Hantu Cantik Kok Ngompol?"
ini adalah sebuah suguhan memuakau, sama halnya mungkin nama Toto
Suharto berasal dari Prancis ataupun Arbaaz Sukabumi yang berasal dari
Rancaekek. Apakah Hantu Cantik Kok Ngompol? adalah sebuah film yang
berkualitas? I think it's so so so so far.
Sekelompok
mahasiswi jurusan peternakan yang terdiri dari Jane (Nana Mirdad) dan
Anjani (Baby Margaretha) melakukan sebuah research terkait tugas yang
telah diberikan yang kemudian dibuat sebuah laporan mahasiswa dimana
mereka harus menempuh perjalanan dengan melewati sungai dengan tali
sebagai penghubung jalan, menjalani aktivitas yang jauh tanpa signal
kecuali menggunaan kartu "rembulan" (mulai ngehe). Masalah muncul
tatkala Jane yang kemudian mendapati dirinya terbangun di hutan, serta
bermunculan teror dari hantu yang konon ada sangkut pautnya dengan masa
lalu tempat itu, yakni terjadi sebuah pembantaian siswa bernama Hengky
yang ditolak cintanya oleh seorang wanita cantik nan seksi (diperankan
oleh Sarah Azhari).
Seperti sinopsis yang telah kamu baca,
memang mudah sekali menilai film horor berjudul nyeleneh seperti "Hantu
Cantik Kok Ngompol?" ini, Apakah hantunya cantik? saya bilang cantik itu
relatif tergantung pandangan mata seseorang, apakah ada adegan hantu
ngompol? saya jawab iya, tapi apa yang dilihat oleh kacamata saya yang
ngompol itu perasaan salah satu mahasiswi, (SPOILER ALERT: Mungkin
maksud sutradara maksud "ngompol" disini ketika Sarah Azhari yang
bersembunyi dibalik sumur tatkala dikejar dan hendak dibunuh oleh
Hengky, mungkin Sarah Azhari nahan ngompol kayaknya?) Masalah utama yang
dimiliki oleh film ini adalah sang sutradara Emil G. Hampp (turut juga
sebagai penulis skenario) adalah seperti judulnya terdapat "ngompol"
kian ga jelas bak "air ngompol" yang tak beraturan dan jelas, ya saya
bingung terkait pemilihan Hantu Cantik Kok Ngompol? sebagai judul yang
terkesan aneh dan tak nyambung dan sepadan dengan apa yang diceritakan,
mungkin ketika Emil G. Hampp tengah menulis skenario yang kemudian
menggarap filmnya sering pengen "ngompol" ataupun "kebelet ngompol" atau
ata "ngompol" menurut Emil sendiri mengandung sebuah turbulensi
tersendiri. Mungkin hanya Tuhan dan Emil G. Hampp sendiri yang tahu
jawabannya.
Sama seperti judulnya yang tak jelas bak "air
ngompol" teror-teror yang dihasilkan pun sama tak jelasnya, seperti Jane
yang kesurupan sambil meliuk-liuk, Baby Margaretha yang kesurupan bak
bergoyang senam yang kemudian ditemani musik DJ yang bunyinya bak lagu
senam, adegan Baby Margaretha yan ditiup angin kencang yang melepaskan
semua pakaiannya, dan menyisakan bra saja, pocong berjalan, hantu Hengky
bak ibarat jatuh dari trotoar, hingga karakter Omaswati sebagai orang
gila yang tak jelas dan dua satpam (tak tahu namanya) yang berfungsi
sebagai comic-relief yang sama sekali tidak lucu dan terkesan garing dan
banyak lagi adegan yang tak logis yang membuat kamu mengharuskan
meminum obat sakit kepala saking tak jelasnya penceritaan. Saya tak
menyalahkan sebuah film horor yang mengumbar keseksian, toh itu sudah
hal yang lumrah dari berbagai genre film, banyak juga film horror luar
negeri yang mengumbar keseksian tapi bermain intens, yang jelas apa yang
dilakukan Emil G. Hampp ini ta tahu kemana arah filmnya, mulai berbelot
ke ranah comedy horor yang tak jelas, belum lagi adegan yang berasa
tidak nyambung kerap lalu lalang, hingga ending yang memasanya enjadi
sebuah film thriller slasher pun urung untuk tercapai. Dengan semua ini
mudah memang menganggap "Hantu Cantik Kok Ngompol?" adalah sebuah film
SAMPAH yang sama sekali ta mempunyai esensi dan penceritaan yang jelas
dan tak tentu arah seperti "air ngompol"
SCORE : 0.5/5
0 Komentar