"Kepada siapa aku harus marah? dan dengan siapa aku marah? keduanya
adalah gambaranku, siapa yang harus aku pilih? pandangannya seolah-olah
meminta sesuatu" sepenggal kalimat yang diucapkan Taran ketika ia
dilanda dilema. Menilik sepenggal dialog yang telah saya tuliskan
diatas, memang dapat diketahui bahwa film ini menceitakan tentang
triangle love story, memang sebuah genre
yang sudah umum digunakan oleh para sineas film, terutama para
filmmaker yang menciptakan sebuah film romance, lantas apakah TUM BIIN
dapat memberikan nafas yang segar serta pondasi yang kuat ditengah genre
usang yang digunakan? TUM BIIN a sequel with a similiar plots.
Sepasang kekasih yang tengah menikmati indahnya kisah mereka ketika
tengah melakukan ice skating, mereka adalah Taran (Neha Sharma) dan Amar
(Aashim Gulati). Sayang, kebahagiaan dua insan tersebut harus
terenggut, ketika Amar mengalami insiden kecelakaan dan yang lebih
menyakitkan lagi ia dinyatakan hilang dan meninggal, tentu saja sang
kekasih dilanda kesedihan yang mendalam, ketika orang yang ia cintai
kini telah tiada, sang kekasih menglami dilema yang begitu lama, hingga
ia menemukan sosok yang mampu mengembalikan senyumnya, dan sosok itu
adalah Shekhar (Aditya Seal), merekapun saling dekat satu sama lain
hingga timbul perasaan cinta, namun perasaan itu kian harus kembali
terusik ketika sang kekasih yang dinyatakan hilang dan meninggal kini
kembali kehadapan Taran.
Memang tak mudah mengubah sebuah
cerita yang bisa dikatakan usang menjadi sebuah cerita yang mampu
menarik simpati penonton dan membuatnya larut serta ikut andil kedalam
cerita, hal itu ternyata dapat ditalukkan oleh Anubhav Sinha selaku
sutradara yang juga merangkap sebagai penulis skenario, ia mampu membuat
sebuah sinkong menjadi sebuah singkong keju yang begitu digemari
terlepas dari usangnya genre yang dipilih, tentu saja itu semua tak
lepas dari Ewan Mulligan sang cinematograper yang mampu mengambil
pemandangan dan view yang indah (baca : salju) dan Ankit Tiwari serta
Nikhil-Vinay yang memberikan alunan nada indah yang mengiringi cerita,
lagu yang begitu pas dan tentunya enak didengar seperti Dekh Lena, Teri
Fariyad, Ishq Mubarak, serta Tum Bin tite track, suatu nilai plus untuk
film in.
Anubhav Sinha berhasil memberikan cakupan bekal
karakter yang kuat pada pemain, sehingga ia memiliki peran yang begitu
penting dalam membangun sebuah pondasi cerita, memuat penonton bingung
serta greget dikala menjawab sebuah pertanyaan yang begitu simple namun
memerlukan kebesaran dan kelapangan hati serta menjaga terjadinya sebuah
penyesalan, dikala hati menjerit, siapa ang harus dipilih? momen
inilah yang berhasil Anubhav Sinha tamilan dibalik usangnya materi, juga
yang tak kalah penting adalah performa pemain yang begitu kuat sesuai
peran yang ia mainkan. Anubhav Sinha meyakinkan bahwa film yang
dikatakan bagus itu tak perlu mengangkat sebuah cerita yang baru, namun
cukup dengan menggunakan elemen usang serta mengubahnya menjadi sebuah
sajian yang dahsyat.
TUM BIIN bukan tak mempunyai
kekurangan, acap kali moment yang tak selayaknya tamil kerap terjadi,
namun itu semua tertutupi selama tak mengganggu narasi dan jalannya
cerita.
Overall, TUM BIIN sebuah sekuel yang mempunyai plot
sama dengan film sebelumnya serta menggunakan trik yang sudah usang
yakni triangle love story, namun semua itu dibuktikan dan disulap oleh
Anubhav Sinha menjadi sebuah film yang sayang untuk dilewatkan.
0 Komentar