Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

TUM BIIN (2016)

"Kepada siapa aku harus marah? dan dengan siapa aku marah? keduanya adalah gambaranku, siapa yang harus aku pilih? pandangannya seolah-olah meminta sesuatu" sepenggal kalimat yang diucapkan Taran ketika ia dilanda dilema. Menilik sepenggal dialog yang telah saya tuliskan diatas, memang dapat diketahui bahwa film ini menceitakan tentang triangle love story, memang sebuah genre yang sudah umum digunakan oleh para sineas film, terutama para filmmaker yang menciptakan sebuah film romance, lantas apakah TUM BIIN dapat memberikan nafas yang segar serta pondasi yang kuat ditengah genre usang yang digunakan? TUM BIIN a sequel with a similiar plots.

Sepasang kekasih yang tengah menikmati indahnya kisah mereka ketika tengah melakukan ice skating, mereka adalah Taran (Neha Sharma) dan Amar (Aashim Gulati). Sayang, kebahagiaan dua insan tersebut harus terenggut, ketika Amar mengalami insiden kecelakaan dan yang lebih menyakitkan lagi ia dinyatakan hilang dan meninggal, tentu saja sang kekasih dilanda kesedihan yang mendalam, ketika orang yang ia cintai kini telah tiada, sang kekasih menglami dilema yang begitu lama, hingga ia menemukan sosok yang mampu mengembalikan senyumnya, dan sosok itu adalah Shekhar (Aditya Seal), merekapun saling dekat satu sama lain hingga timbul perasaan cinta, namun perasaan itu kian harus kembali terusik ketika sang kekasih yang dinyatakan hilang dan meninggal kini kembali kehadapan Taran.

Memang tak mudah mengubah sebuah cerita yang bisa dikatakan usang menjadi sebuah cerita yang mampu menarik simpati penonton dan membuatnya larut serta ikut andil kedalam cerita, hal itu ternyata dapat ditalukkan oleh Anubhav Sinha selaku sutradara yang juga merangkap sebagai penulis skenario, ia mampu membuat sebuah sinkong menjadi sebuah singkong keju yang begitu digemari terlepas dari usangnya genre yang dipilih, tentu saja itu semua tak lepas dari Ewan Mulligan sang cinematograper yang mampu mengambil pemandangan dan view yang indah (baca : salju) dan Ankit Tiwari serta Nikhil-Vinay yang memberikan alunan nada indah yang mengiringi cerita, lagu yang begitu pas dan tentunya enak didengar seperti Dekh Lena, Teri Fariyad, Ishq Mubarak, serta Tum Bin tite track, suatu nilai plus untuk film in.
Anubhav Sinha berhasil memberikan cakupan bekal karakter yang kuat pada pemain, sehingga ia memiliki peran yang begitu penting dalam membangun sebuah pondasi cerita, memuat penonton bingung serta greget dikala menjawab sebuah pertanyaan yang begitu simple namun memerlukan kebesaran dan kelapangan hati serta menjaga terjadinya sebuah penyesalan, dikala hati menjerit, siapa ang harus dipilih? momen inilah yang berhasil Anubhav Sinha tamilan dibalik usangnya materi, juga yang tak kalah penting adalah performa pemain yang begitu kuat sesuai peran yang ia mainkan. Anubhav Sinha meyakinkan bahwa film yang dikatakan bagus itu tak perlu mengangkat sebuah cerita yang baru, namun cukup dengan menggunakan elemen usang serta mengubahnya menjadi sebuah sajian yang dahsyat.

TUM BIIN bukan tak mempunyai kekurangan, acap kali moment yang tak selayaknya tamil kerap terjadi, namun itu semua tertutupi selama tak mengganggu narasi dan jalannya cerita.

Overall, TUM BIIN sebuah sekuel yang mempunyai plot sama dengan film sebelumnya serta menggunakan trik yang sudah usang yakni triangle love story, namun semua itu dibuktikan dan disulap oleh Anubhav Sinha menjadi sebuah film yang sayang untuk dilewatkan.


Posting Komentar

0 Komentar