Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE INVISIBLE GUEST (2016)

The Invisible Guest (atau dalam bahasa Spanyol berarti Contratiempo) adalah contoh bagaimana sebuah mystery-thriller berkedok sebuah twist di buat. Keberhasilan utama film hasil garapan Oriol Paulo (The Body) ini adalah ketepatan pacing sempurna di mana batas kebenaran sulit di temukan dalam sebuah keburaman cerita. Selain menyajikan sebuah suguhan yang intens, Paulo yang merangkap sebagai penulis naskahnya menyuarakan sebuah kritik tajam terhadap keberpihakan hukum kepada mereka yang memiliki kekuasaan dan kekayaan.
 
 
Ialah Adrián Doria (Mario Casas) seorang businessman-yang di duga menjadi pelaku atas terbunuhnya seorang wanita bernama Laura Vidal (Bárbara Lennie) di sebuah hotel. Sebelumnya, Laura dan Adrián sempat terlibat sebuah perselingkuhan. Adrián-yang menolak untuk mengaku bahwa ia adalah sang pelaku kemudian meminta sang pengacara,  Félix Leiva (Francesc Orella) untuk membantu dan membersihkan namanya, Felix kemudian turut merekrut seorang ahli spesialisasi dalam bidang 'witness preparation', Virginia Goodman (Ana Wagener).
 
 
Goodman memberikan waktu 180 menit guna menjelaskan apa yang terjadi pada hari itu terhadap Adrian, mengingat ini adalah kasus terakhirnya sebelum pensiun, Goodman meminta Adrian untuk menjelaskan semua kejadian secara detail. Percakapan antara Adrian dan Goodman membawa The Invisible Guest mundur ke belakang, menampilkan sebuah flashback-yang dibarengi monolog penjelasan Adrian. Dari sini, timbul sebuah pertanyaan berupa "Apakah pernyataan Adrian adalah kejadian yang sebenarnya atau tipu muslihat belaka?"
 
 
Seperti yang telah saya singgung di atas, The Invisible Guest perlahan tapi pasti membentuk sebuah sajian sarat atensi, ini tentu berakar dari kreativitas sang sutradara dalam merangkai adegan sekaligus mempermainkan permasalahan. Interogasi yang dilakukan Goodman turut membuka sebuah permasalahan baru terkait sebuah insiden kecelakaan-yang konon melibatkan Adrián. Seorang pemuda bernama Daniel Garrido (Iñigo Gastesi) dinyatakan hilang tanpa jejak, sementara sang ayah,  Tomás Garrido (José Coronado) mencari sebuah kebenaran.
 
 
Kepiawaian lain yang dimiliki oleh Oriol Paulo yakni ketepatan pacing. Beragam adegan tersusun begitu rapi di tengah pencarian sebuah kebenaran. Tak segampang itu Paulo menjawab, terdapat kelokan demi kelokan-yang turut dipertimbangkan, membawa penonton dalam lingkaran pencarian sarat sebuah kepastian terhadap jawaban.
 
 
Pujian lain bagi Paulo yakni penempatan karakter-yang tak hanya sekedar numpang lewat. Terdapat urgensi lebih di dalamnya-yang mampu memantik senuah konflik sedemikian rumit, namun tertata rapi. Sesekali, musik hasil gubahan Fernando Velázquez (The Orphanage, The Impossible, A Monster Calls) tampil menggelegar menemani penceritaan, pula menusuk di saat bersamaan.


Tata artistik yang diterapkan Paulo patut diapresiasi, di mana rangkaian siluet menghiasi sementara tata kamera hasil bidikan Xavi Jiménez menemani. Hingga kala konklusi di tampilkan, Paulo kembali memainkan pemikiran, memunculkan sebuah kejutan yang tak pernah di duga sebelumnya sekaligus memberikan hukuman bagi mereka yang mengatasnamakan kekuasaan dan kekayaan sebagai sebuah jalan menghilangkan permasalahan.


SCORE : 4/5

Posting Komentar

0 Komentar