Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

MY STUPID BOSS 2 (2019)

Walaupun komedinya tak semuanya bekerja, My Stupid Boss (2016) mampu mengumpulkan 3 juta penonton lebih selama masa penayangannya. Adaptasi novel dari Chaos@work ini mampu meraih atensi berkat kelakar komedi murni-yang turut mempercantit tataran artistik. Atas pencapaian tersebut, rumah produksi Falcon Pictures lantas membuatkan sekuelnya, masih digawangi oleh Upi (Serigala Terakhir, Belenggu, My Stupid Boss) sebagai sutradara (turut merangkap sebagai penulis naskah) My Stupid Boss 2 mampu mempertahankan prestasinya dalam menggelak tawa dengan melipatgandakan absurditas serupa.
 
 
Kali ini cakupan ceritanya lebih luas, di mana tak hanya kantor sebagai tempat terjadinya kelakar, Upi membentangkan penceritaan tokohnya jauh ke Vietnam. Itu semua dipicu akibat keengganan Bossman (Reza Rahadian) membelikan mesin pemotong kayu baru bagi para karyawannya-yang membuat sebagian karyawan memutuskan untuk keluar. Dengan demikian, keterbatasan karyawan menghambat proses produksi. Sebagai solusi, Bossman mengajak tiga karyawan kantornya-yang terdiri dari Diana alias Kerani (Bunga Citra Lestari), Mr. Kho (Chew Kin Wah) dan Adrian (Iedil Putra) terbang ke Vietnam guna mencari pekerja baru-yang harganya murah dengan bantuan pemuda lokal bernama Nguyen (Morgan Oey), sembari menghadiri undangan pertemuan pebisnis furnitur se-Asia selaku pembicara.
 
 
Tentu, tak perlu menanyakan perihal alasan mengapa Bossman terpilih sebagai pembicara di Vietnam, mengingat kenihilan prestasi yang ia punya. My Stupid Boss 2 mengecap filmnya sebagai film komedi-yang mana kesubtilan bukan sebuah perkara yang patut diutamakan. Ya, setidaknya itu menurut Upi. Upi masih mempertahankan absurditas sebagai pemicu tawa (pula kekesalan) lewat tingakah aneh nan ajaib seorang Bossman-yang pantas mendapat predikat sebagai orang terkikir dan medit se-dunia. Reza Rahadian kembali memberikan nyawa tersendiri bagi filmnya-yang berkat kepiawaian sang aktor, My Stupid Boss 2 dapat bekerja dengan baik sekalipun dalam taraf menjemukan.
 
 
Ya, guliran komedinya hit-and-miss. Kadang My Stupid Boss 2 sulit untuk mengundang tawa, meski sekalinya tepat sasaran-sulit untuk tak berlarut tertawa bersamanya. Persona yang dimiliki film pertamanya jelas memudar. Namun, sulit untuk menolak terhibur kala Upi menaikkan tensi, membawa My Stupid Boss 2 pada sorotan atensi.
 
 
Setidaknya, itu yang saya rasakan kala dalam sebuah adegan kantor, di mana pegawai Bossman, Norahsikin (Atikah Suhaime) dan Azahari (Iskandar Zulkarnain) dibuat ketakutan akan kedatangan para penagih hutang. Upi kembali menampilkan sebuah momen tak terduga di mana "pertempuran epik" terjadi. Jangan lupakan jasa Sahil Shah dan Verdi Solaiman-yang mengguncang panggung berkat kepiawannya dalam melakukan "barter komedi".
 
 
Sulit menyangkal bahwa kelemahan terbesar My Stupid Boss 2 terletak pada babak akhir, kala Upi menutup penceritaan dengan motif hampir serupa film pertamanya. Kelemahan yang dimaksud adalah koherensi adegan-yang tampil secara tiba-tiba, tergesa-gesa bagai menekan tombol auto-pilot tak sempurna. Meski tak melucuti hasil akhir, My Stupid Boss 2 bak tak menghadirkan sebuah penebusan setimpal.
 
 
Sulit pula untuk tak mengakui bahwa dalam segi artistik, My Stupid Boss 2 amat menjunjung tinggi keserasian. Mulai dari kalkulator, pulpen hingga kertas kantor berwarna merah muda-yang memberikan nuansa senada. Hingga tata dekorasi plus pencahayaan kamar hotel Vietnam-yang memanjakan mata. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa My Stupid Boss 2 adalah sebuah sajian komedik yang tak melupakan aspek sinematik.
 
 
SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar