Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THREE BILLBOARDS OUTSIDE EBBING, MISSOURI (2017)

Apa yang akan ditampilkan oleh film yang mencoba menampilkan tiga papan reklame di pinggir kota Ebbing, Missouri? Sekilas pertanyaan itu menyeruak masuk sebelum menontonnya, sebuah judul yang bisa dibilang unik serta membuat penasaran penontonnya. Ya, ini adalah kisah tentang tiga papan reklame di pinggir jalanan kota Ebbing, Missouri yang sepi. Tiga papan reklame itu di pasang oleh Milderd Hayes (Frances McDormand) untuk menanyakan kapasitas sang Sheriff, Bill Willoughby (Woody Harrelson) tentang kasus pemerkosaan yang menimpa sang anak, Angela (Kathryn Newton) yang belum terungkap pelakunya.

Hal itu memang memancing perdebatan sekaligus masalah yang pelik. Masyarakat memang bersimpati atas tindakan Milderd, tapi pasalnya Sheriff Willoughby adalah sosok yang begitu dicintai atas kapasitasnya oleh keluarga maupun masyarakat. Tak sedikit pula yang menentang tindakan Milderd, termasuk Dixon (Sam Rockwell) seorang Sheriff rasis rekan kerja Willoughby, yang tak segan memakai kekerasan. Naskah garapan Martin McDonagh yang turut merangkap sebagai produser serta sutradara selain kuat dalam segi cerita ia juga mampu membuat filmnya berkembang menjadi sebuah sajian yang bukan hanya kokoh saja melainkan kompleks pada saat bersamaan.


Pada dasarnya ini adalah film yang berhubungan dengan isu sosial, namun bukan hanya itu saja yang dimiiki film ini, McDonagh turut memasukan misteri pembunuhan yang merambat,kemudian bermain dengan drama keluarga, komedi hitam, hingga isu sosial terkait agama dan rasisme turut bermain dan disinggung begitu cerdik dan tepat sasaran. Plot yang melompat-lompat antar genre mampu menampilkan sebuah kejutan demi kejutan, sehingga sulit sekali untuk menebak apa yang akan terjadi dan di utarakan oleh film ini.


Amarah. Itulah yang menjadi dasar pondasi utama Three Billboards Outside Ebbing, Missouri yang kemudian menyulut pertentangan dan menghasilkan sebuah kontradiksi yang pelik. Tiga papan reklame itu bukan hanya sebatas tempelan belaka, kehadirannya justru mampu mengecam sekaligus menusuk kalbu, melemparkan memori pahit dan kemudian menjadi jawaban pasti atas semua itu. "Siapa yang harus disalahan?" rasanya pertanyaan ini sangat sulit sekali untuk di jawab, pertanyaan yang haus akan jawaban pasti namun sulit untuk terjawab.


McDonagh bukan hanya piawai bermain konflik serta menyinggung isu sosial, ia juga piawai turut membangun sebuah rasa. Karakterisasi terkait karakter tampil begitu kompleks, Milderd dengan sikapnya yang keras dan keukeuh, Willoughby dengan sikap tenang di luar namun bergejolak di dalam, serta Dixon yang mengundang benci sekaligus simpati di akhir. Ketiga karakter itu tampil begitu kuat, membangun pondasi cerita dan kemudian memberikan sebuah effort serta impact yang lebih dari sekedar luar biasa.


Tak ada yang benar-benar baik terhadap karakter, semua karakter memiliki problem yang sama, bukan hanya tiga karakter inti saja melainkan karakter lain yang diperankan oleh Lucas Hedges, Peter Dinklage, Caleb Landry Jones, John Hawkes, dan Abbie Cornish pun bernasib serupa. Dan ini membuktikan bahwa McDonagh sangat memperhatikan berbagai aspek di balik kepiawaiannya dalam bercerita dan bertransformasi dalam gambar bergerak yang turut sumbangsih berbagi rasa terhadap penonton.


Rasanya pujian yang saya lontarkan terhadap McDonagh belum cukup sehingga saya sendiri kehabisan kata-kata untuk mengucapkannya. Three Billboards Outside Ebbing, Missouri adalah sebuah sajian yang kompleks dalam berbagai aspek, hal ini membuktikan bahwa McDonagh adalah orang yang ulung dalam berbagai hal. Frances McDormand juga patut untuk di puji, gesturnya yang kalem serta tak banyak berespresi namun bergejolak di dalam adalah sebuah transformasi yang luar biasa, begitupun dengan Harrelson dan Rockwell yang pantas berada sejajar dengannya. 


SCORE : 5/5

Posting Komentar

0 Komentar