Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

VICTORIA & ABDUL (2017)


Victoria & Abdul adalah sebuah biografi yang tak semuanya orang tahu, mengetengahkan kisah seorang ratu kerajaan Inggris, Victoria (Judi Dench) dan Abdul Karim (Ali Fazal) seorang pria muslim asal India yang menginjakkan kaki di tanah Inggris pada usia 24 tahun. Tentu sistem kasta sangat jauh memisahkan mereka, Abdul begitu tergila-gila dan bahkan sampai mencium kaki sang ratu, memberikan senyuman yang mana pada saat itu dilarang sang pengawal ratu, pun sebaliknya dengan sang ratu.

Diadaptasi dari sebuah buku berjudul Victoria & Abdul: The True Story of the Queen’s Closest Confidant karangan Shrabani Basu, filmnya sendiri jelas mengulik hubungan diantara keduanya, mencoba menuturkan kisah masing-masing (terutama sang ratu) dan bahkan sang ratu sendiri mengangkat Abdul sebagai Munshi (guru) serta sekretaris kerajaan yang mana membuat seisi kerajaan kocar-kacir dibuatnya. Tentu itu bukanlah sebuah konflik yang biasa, terlebih hubungan antara sang ratu dengan pemuda biasa asal India ini jelas terpaut usia, status bahkan kasta sekalipun. Naskah garapan Lee Hall memang bertutur mengenai hal tersebut, namun itu hanya sebatas menyentuh tanpa urung mengeksplorasi lebih dalam.

Niatan Stephen Frears jelas penting, mengangkat korban rasisme yang menggoyang seisi kerajaan, status Abdul yang jauh dari gelar bangsawan dan terlebih dia adalah seorang muslim, pun sang sutradara piawai mengolok-olok mengenai tuturan manusia yang haus akan kuasa, namun sekali lagi naskah yang lemah menjadi sebuah kendala. Kita memang diajak mengenai rekonsilisasi isi hati sang ratu yang ia curahkan kepada Abdul, namun sekali lagi itu hanya berjalan di permukaan saja. Judi Dench berhasil menghantarkan posisi kerapuhan sang ratu ditengah segala kemewahannya, tak salah jika performanya ini menghantarkannya meraih nominasi Golden Globe untuk Best Actress - Motion Picture Comedy or Musical.

Alhasil apa yang dicapai oleh Victoria & Abdul berjalan sambil lalu tanpa adanya sebuah ikatan yang mencengkram di tengah posisinya yang mencoba menuturkan kisah yang tak terungkap. Mayoritas durasi memang jarang tampil menghentak, setidaknya gubahan musik dari Thomas Newman setia menemani momen sang ratu dengan sang pemuda yang ingin merubah nasib dan memperbaiki hidup, mengesankannya hanya sebatas social climber biasa. Victoria memang belajar banyak dari Abdul, terlebih mengenai sebuah sisi humanisme, menggelikan dan terasa lucu memang melihat kepemimpinan sang ratu yang sudah lebih berjalan selama satu dekade belajar hal demikian.

Victoria & Abdul jelas bukanlah sebuah drama yang utuh yang mampu menyelami rasa penontonnya untuk mengenal lebih dekat sang karakter, memang seolah mengkhianati tujuan utamanya sebagai film yang bertujuan menuju kesana. Ia juga bukan sepenuhnya drama yang hancur, setidaknya ada sebuah pengetahuan yang meski hanya secuil melalui kisahnya, saya memang ingin menikmati film ini lebih dari itu, namaun apa daya ekspetasi kali ini turut menegaskan bahwa ia memang urung berjalan beriringan dengan realita.

SCORE : 2/5

Posting Komentar

0 Komentar