Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

HALF GIRLFRIEND (2017)


Jika di perhatikan, formula dasar dari sebuah film bergenre romance yang sampai saat ini sering di eksplorasi dan di eksploitasi adalah premis "a boy meets a girl", baru setelah itu di kembangkan lagi menuju sekuen demi sekuen yang membuat penonton merasakan sebuah feel terkait cerita serta memberikan simpati terhadap karakternya. Memang terkesan formulaik, tapi nyatanya beberapa cukup ampuh meniya perhatian meski tak banyak pula yang berakhir klise. Half Girlfriend selaku arahan sutradara Mohit Suri (Aashiqui 2, Raaz - The Mystery Continues, Ek Villain, Hamari Adhuri Kahani) yang di sadur dari novel best seller rekaan Chetan Bhagat berada pada opsi pertama, sebuah film yang formulaik namun mampu menyita perhatian.

Madhav Jha (Arjun Kapoor) adalah pemuda asal Bihar yang bertekad kuliah di St. Steven’s College yang bereputasi bagus dengan kuota prestasi olahraga dengan tujuan ingin memajukan sekolah yang dikelola ibunya di daerahnya. Kelemahannya hanya satu: kemampuan berbahasa Inggris. Inilah yang membuatnya minder dengan hasil interview. Untung pertemuannya dengan sesosok gadis yang juga jago basket, Riya Somani (Shraddha Kapoor) yang membuatnya kembali optimis diterima kuliah disana. Hubungan mereka berdua pun berjalan semakin romantis, tapi Riya yang anak orang kaya hanya setuju untuk menjadi ‘setengah-pacar’ Madhav. Madhav yang sebenarnya bingung dengan maksud ‘setengah-pacar’ terima-terima saja status tersebut. Teman satu kamarnya, Shailesh (Vikrant Massey) yang terus-terusan mendesak Madhav untuk meminta penjelasan status dari Riya. Menurutnya, Riya tergolong out of Madhav’s league and only take Madhav for granted. Kekhawatiran Shailesh terbukti ketika Riya tiba-tiba menyodorkan undangan pernikahannya dengan anak orang kaya.

Madhav melanjutkan hidup, bahkan hingga berhasil menarik perhatian yayasan milik Bill Gates untuk berdonasi di sekolah kelolaan ibunya yang berniat membangun toilet untuk murid perempuan sehingga mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan pria. Tak disengaja Madhav kembali bertemu dengan Riya yang juga menjadi wanita karir. Harapan untuk kembali menjalin hubungan pun muncul lagi. Sayang, kali ini Riya seolah menjaga jarak tapi selalu enggan untuk memberikan penjelasan.

Setelah membaca sinopsis di atas, "Half Girlfriend" memang tak menawarkan sebuah jalinan cerita yang baru, ia masih mengikuti pakem film bertema romance yang ceritanya sendiri klise dan predictable. Namun, seperti yang telah saya singgung dari awal tadi, bukanlah Mohit Suri jika tak mampu membut rangkaian momen demi momen yang memorable dan romantis, seperti adegan di bawah guyuran hujan, aksi kejar-mengejar di kereta api, hingga di sebuah keramaian jalanan New York pun mampu menghasilan sebuah tata gambar yang buka hanya romantis, melainkan memanjakan mata sekaligus.

Paruh awal cerita pace-nya sendiri berjalan layaknya film bertema romance yang tampil klise. Menuju paruh kedua baru mulai beralih ke pengertian arti "Half Girlfriend" sendiri yang memang sekilas bagai "Hubungan Tanpa Status'' namun disini di gali lebih mendalam lagi, yaitu pemahaman ‘half-half’ sebagai bentuk hubungan yang saling mengisi, sampai soal penyampaian pesan yang lebih efektif ketimbang sekedar faktor bahasa, sekaligus menyindir konsepsi penggunaan bahasa Inggris yang seolah kastanya lebih tinggi daripada bahasa lokal. Sempat nyaris tergelincir pada formula kelewat klise di genrenya, tapi untung saja urung di konklusi.

Tentunya dalam situasi ini, karakterisasi mengenai karakter sangat di perlukan. Shraddha Kapoor sebagai penyulut konflik mampu bermain baik (kecuali singing part yang suaranya terdengar berbeda dari suara aslinya, juga lip-sync yang kurang pas) di balik tampak luarnya yang begitu anggun dan mempesona, masalah terkait bagaimana ia berbuat demikian pun terasa rasional karena faktor keluarga, yang tanpa ita sadari memberikan sebuah impact dan kritik sosial terhadap manusia milenial masa kini. Arjun Kapoor sebagai penggerak utama cerita mampu memberikan sebuah performa yang solid di balik perawakannya yang kharismatik, alhasil keduanya pun mampu menampilkan sebuah chemistry yang hangat, manis dan meyakinkan. Di lini pendukung, Vikrant Massey sebagai Shailesh, Seema Biswas sebagai ibu Madhav, Rhea Chakraborty sebagai Anshika, dan Anisa Butt sebagai istri Shailesh, tampil sesuai dengan porsi masing-masing yang memang tak banyak.

Di segi teknis, Vishnu Rao masih mampu menyampaikan plot dengan jelas dengan tetap menonjolkan tiap sisi emosionalnya dan sesekali shot-shot cantik yang sinematik. Editing Devendra Murdeshwar menggerakkan plot dengan pas pula, termasuk di paruh awal yang sebenarnya tergolong formulaic di genre-nya. Musical score dari Raju Singh memberikan kelas tersendiri sekaligus mempertajam emosi-emosi adegannya, seiring dengan nomor-nomor cantik dan hummable gubahan Mithoon, Tanishik Bagchi, Rishi Rich, Farhan Saeed, Amit Mishra, dan Rahul Mishra lewat lagu Baarish, Thodi Der, Tu Hi Hai, Lost Without You, Stay A Little Longer, Mere Dil Mein hingga yang fenomenal sekaligus menjadi favorit saya, Phir Bhi Tumko Chahunga yang di buat dua versi.

Half Girlfriend memang bukanlah sebuah film dengan formula baru, tetapi cara penyampain Mohit Suri terbilang cukup rapi, di dalamnya mampu menampilkan unsur lain dari sekedar romance. Apalagi momen yang emosional pun mampu tampil mendalam (meski sedikit terkesan over). But, Half Girlfriend is very watchable, terutama landscape-nya yang mewah serta deretan nomor trek yang begitu memanjakan telinga.

SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar