Hal terpenting dalam sebuah film bergenre thriller baik itu thriller
psikolog maupun slasher ataupun action thriller adalah bagaimana ia
menjaga sebuah konflik yang mampu membuat penonton klik dengan
suguhannya serta mempunyai koneksi di balik berbagai trik yang akan ia
hasilkan. Dark Chocolate mencoba membuktikan itu semua lewat pandangan
dark akan sebuah relasi keluarga.
Mumbai, kini tengah di gegerkan dengan sebuah kasus pembunuhan
seorang wanita bernama Rina Bardhan (Riya Sen) yang tewas secara
mengenaskan dan tanpa meninggalkan jejak secara gamblang, sang pelaku
kemudian di duga adalah sang ibunya sendiri, Ishani Banerjee (Mahima
Chaudhary) bersama sang suami Victor Banerjee (Sudip Mukherjee) lewat
pengakuan sang sopir, Ramcharan (Rajesh Sharma).Adegan per adegan
selanjutnya kemudian menyibak kasus dibalik meninggalnya Rina Bhardhan,
lewat eksekusi yang dilakukan oleh Abhishekh Chatterjee (Indrashis Roy)
dan Payal Mukherjee (Mumtaz Sorcar) lewat pengakuan ketiga tersangka
tadi.
Pada dasarnya, eksekusi yang dihasilkan oleh Agnidev
Chatterjee yang mengambil ide berdasarkan sebuah kasus pembunuhan dari
Sheena Bora adalah untuk mengajak penonton menyibak siapa sebenarnya
yang membunuh Rina Bardhan dibalik semua pengakuan ketiga tersangka
tadi. Acap kali penonton dibuat keliru siapa yang membunuh Rina lewat
pengakuan tersebut dan terus memutar balikan fakta tersebut. Di sisi
lain tujuan utama film ini adalah untuk mengajak penonton larut lewat
emosi sebuah hubungan gelap keluarga yang memang terasa menjemukkan.
Agnidev tidak pernah membawa penonton untuk beranjak sebentar dari
permasalahan, yang akan kamu temukan disini adalah setumpuk pernyataan
yang bisa saja benar, bisa juga salah. Untuk ukuran sebuah film thriller
memang terasa cukup, namun apa yang ingin ditonjolkan dari sisi lainnya
terasa kosong.
Kenapa demikian? yang dihasilkan oleh
Agnidev Chatterjee disini adalah hanya untuk mengajak penonton bermain
dengan tumpuan pernyataan, terlepas dari benar dan salahnya, semua itu
berjalan terus tanpa adanya sebuah sokongan yang kuat di lain sisi,
nuansa dark dan light dapat mampu membedakan situasi karakter, namun di
balik itu film ini seperti tak memiliki potensi dan tenaga yang kuat, ia
hanya bermain dengan tumpukan pertanyaan tanpa mengajak penonton
menjadi penengah, semua beban dan kekeliruan yang dihasilkan lewat
sebuah relasi keluarga itu terasa memusingkan, dimana pembalasan dendam
harus kembali berujung sama dan setimpal, itu bukanlah sebuah pioner
baru di ranah thriller, semua yang dihasilkan itu penuh dengan stupidity
yang memang berkutat tanpa menyeimbangi cerita, semua terasa menjemukan
terlebih lagi harus berujung membosankan.
0 Komentar