Menikah adalah suatu hal yang mutlak bagi setiap orang, dengan menikah bisa menyatukan dua insan yang menjadi suatu kesatuan yang indah, dengan menikah juga setiap orang akan mendapatkan apa definisi "bahagia" yang sebenarnya. Menikah bisa menjadikan dua insan menuju bahtera cinta yang dimpi-impikan. Namun, jika menikah tidak mengubah apa-apa lantas apa yang harus dilakukan?
Kejadian itu dialami oleh sepasang suami istri yang baru saja menikah muda selepas lulus dari kuliahnya, Young-Min (Jo Jung-Suk) dan Mi-Young (Shin Min-Ah) yang tengah menghadapi manisnya bulan madu, namun, sikap ego dan kekanak-kanakanantara keduanya malah membuat pasangan itu seolah-olah dalam dilema dan mementingkan dirinya masing-masing. Hingga sang suami pun hampir terlibat dalam cinta gelap dengan temannya, Dal-Soo (Bae Seong-Woo) dan sang istri terlibat jatuh cinta dengan teman sekelasnya dulu.
Narasi yang diangkat tak ayal sama dengan drama percintaan remaja yang penuh dengan lika-liku cinta yang terkesan kurang eksplisit dan ujung-ujung nya gitu-gitu aja, ya, konflik yang ditampilkan masih terkesan standard dan predictable. Menonton film ini seolah-olah menonton film dengan bumbu rasa sinetron.
Mengambil sebuah adaptasi novel, seharusnya bisa menjadi modal utama untuk kesuksesan film, ya, sang sutradara dan sang penulis hanya tinggal meracik sebuah film dengan bumbu-bumbu yang sedap, namun lain dengan film ini, film ini hanya mengandalkan situasi dan pendeskripsian bagaimana sang pasangan menghadapi problem yang dihadapi. Ya, sebenarnya jika problem itu dibuat sedemikian menarik dan tentunya dengan bumbu dan racikan yang pas, maka film ini akan menjadi sajian yang mantap. Namun sepertinya film ini terlalu pelit memberikan sentuhan konflik yang menjadi inti utama film ini.
Banyaknya plot yang tidak penting juga menghiasi film ini, sehingga berdampak pada inti cerita. Film ini seolah-olah memberitahukan kepada pasangan yang belum siap menikah dan masih labil agar tidak terburu-buru melaksanakan pernikahan. Ya, kelabilan mereka mungkin akan berdampak pada bahtera rumah tangga mereka. Namun, pesan yang ditampilkan lewat film ini mungkin terasa rancu dan masih nanggung, dengan ditutup ending yang begitu dipaksakan.
Overall, My Love My Bride, mencoba menampilkan pesan untung dan ruginya pernikahan diusia muda, namun pesan yang ditampilkan masih terasa kurang dan penggarapan yang pelit dan terkesan dipaksakan.
SCORE : 2.5/5
){kind=link}
0 Komentar