Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

SİCCİN 3: CÜRMÜ AŞK (2016)

Siccîn 3: Cürmü Aşk menempatkan sebuah extreme love story sebagai pondasi, membawa kisahnya pada kebutaan akan cinta yang membuat seseorang melakukan hal gila-yang mana sangat relevan dengan kehidupan nyata. Masih ditukangi Alper Mestçi (Siccîn, Siccîn 2) seri ketiga ini masih menggunakan formula sama di mana rentetan peristiwa masih berhubungan dengan ilmu sijjin (sihir) sementara twist utama setia menunggu dibelakangnya.


Tak sepenuhnya tertutupi, diawal cerita kita sudah disuguhi prolog yang dikenalkan oleh Sedat (Cem Uslu) yang tengah menulis sebuah jurnal mengenai kisah persahabatannya dengan Orhan (Adnan Koç), persahabatan mereka semakin akrab ketika Orhan menikahi sang adik, Keder (Büsra Apaydin). Sebuah insiden membuat Sedat harus menerima bahwa sang anak, Mehmed (Ömer Musab Küçükler) mengalami kelumpuhan, sementara Keder harus dilarikan ke rumah sakit.


Disajikan secara ambigu (tentu ini disengaja sebagai salah satu twist utama), akibat insiden tersebut, Orhan mulai menutup komunikasi dengan Sedat, sementara Sedat mulai mendapati dirinya bersama sang anak diteror oleh makhluk halus yang kerap mendatangi mimpinya-yang semakin menjemukan kala Mestçi kerap merepetisi adegan tersebut-yang mana merupakan sebuah cara malas guna menampilkan jumpscare. Terkait jumpscare, beberapa diantaranya tampil efektif, meski tak jarang meleset ketika kedatanganya dengan mudah diprediksi.


Masih mempertahankan ciri khas film sebelumnya, Siccîn 3: Cürmü Aşk disajikan secara episodik, di mana Mestçi menjadikan hitungan hari sebagi tempat terjadinya keanehan demi keanehan yang dialami Sedat, sementara tindak-tanduk mencurigakan Orhan mulai perlahan ditampilkan. Setelahnya, adalah ajang untuk menjawab sebuah korelasi keduanya-yang mana sudah tercium gelegatnya.


Naskah yang ditulis oleh Mestçi bersama Bekir Acar tak menyimpan kejutan lain selain menjawab pertanyaan dan memunculkan twist-yang sejatinya jauh dari kata berkesan. Pun, dalam menutup kisahnya, elemen deus-ex-machina pun dilakukan demi menyederhankan penyelesaian disamping jalan tengah yang senantiasa dipilih.


Barangkali Siccîn 3: Cürmü Aşk hanya akan bekerja bagi mereka para pecinta twist tanpa memperhatikan kaidah bercerita-yang sejatinya sama sekali tak bekerja. Peralihan pengadeganan kasar senantiasa menemani filmnya dalam menuturkan dua cerita ketimbang meleburkan narasinya-sementara penonton memahami dan mengambil intisari utama filmnya. Sejauh ini, Siccîn 3: Cürmü Aşk adalah seri terlemah pasca dua dwiloginya.


SCORE : 2/5

Posting Komentar

0 Komentar