Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW - PATHAAN (2023)

 

Pathaan menandai kembalinya sang "King of Bollywood", Shah Rukh Khan yang sebelumnya hiatus selama lima tahun, bukan sepenuhnya absen, Shah Rukh Khan sempat mengisi beberapa cameo di Laal Singh Chaddha (2022), Brahmastra: Part One - Shiva (2022) bahkan sempat menjadi narator untuk The Zoya Factor (2019). Kerinduan akan aksi pula kehadirannya amat ditunggu, dan Pathaan menjadi wadah yang pas bagi sang mega bintang kenamaan ini.


Disutradarai sekaligus ditulis naskahnya oleh Siddharth Anand (War, Bang Bang, Bachna Ae Haseeno) yang juga dibantu Abbas Tyrewala (Asoka, Main Hoon Na, Salaam Namaste), sekilas apa yang ditawarkan Pathaan tak memberikan sebuah modifikasi selain setia pada trope film aksi spionase. Dikisahkan Pathaan (Shah Rukh Khan), seorang agen RAW harus mencegah dan menghadapi Jim (John Abraham), mantan agen RAW yang kini membelot dan bahkan menjadi teroris. Jim yang sakit hati akan negaranya berniat menyebarkan virus mematikan bernama Raktbeej.


Bukan sebuah masalah bagi Anand, ia pun menyadari bahwa naskahnya memang setipis kertas yang lantas ia kembangkan menjadi sebuah sajian aksi over-the-top sedari filmnya dimuali. Pun, menilik tujuannya, Pathaan dinilai berhasil dalam memberikan sebuah spectacle tanpa henti, yang senantiasa memberikan sebuah kesenangan, baik itu bagi penonton umum yang awam, maupun para fanbase pemainnya yang murni memberikan sebuah obat akan kerinduan.


Karakterisasinya memang dangkal, namun Anand tak lantas diam begitu saja, misalnya tokoh Jim, kita tahu motif kejahatannya didasari atas sakit hati terhadap negara yang senantiasa ia junjung, tingkahnya memang tidak dapat dibenarkan, pun filmnya mengamini hal tersebut, tetapi kita dapat memahami dan bahkan mafhum apabila berada di posisi Jim.


Pathaan sebagaimana film sejenisnya, menawarkan sebuah pencapaian global guna memperluas skala penceritaannya, terbukti dengan penggunaan tujuh negara sebagai tempat berlangsungnya aksi masif. Ini seperti melihat agen 007 bersama seri Mission: Impossible dengan kearifannya sendiri. Hasilnya memang jauh jika dibandingkan dengan film blockbuster hollywood, yang kentara lewat pemakaian CGI yang kurang mulus, tidak adil rasanya membandingkan budget kedua film tersebut, terpenting, Pathaan mampu menutupinya dengan performa para pemain yang tampil dengan machismo yang kuat, melihat Shah Rukh Khan dan John Abraham adu jotos sudah lebih dari cukup untuk menutupi lubang tersebut.


Tak kalah menarik dan mencuri perhatian di setiap kemunculannya, terutama kala nomor trek Besharam Rang diputar adalah Deepika Padukone sebagai Rubina, agen ISI yang membelot dan membantu Jim melancarkan rencananya. Deepika bak sebuah femme fatale ditengah kekarnya dua pria yang memamerkan kekuatannya, pun kala ia menari, beraksi bahkan terlibat obrolan kasual, rasanya sulit untuk memalingkan wajah dari layar. 


Konklusinya mungkin gampang terprediksi, bahkan kalah masif diandingkan dengan aksi sebelumnya yang Pathaan tawarkan. Namun, di sana ada sebuah filosofi kuat di balik kabin yang perlahan mulai rapuh. Naskahnya memberikan sebuah manifestasi dari "Mother India" dalam wujud Pathaan yang selalu sigap menyelamatkan negara, sebagaimana yang sang atasan, Nandini (Dimple Kapadia) selalu katakan. Kegemaran Pathaan yang mulai menyukai kintsugi khas masyarakat Jepang pun semakin menguatkan.


Pathaan adalah bagian dari waralaba Spy Universe milik Yash Raj Film, kemunculan salah satu karakter tituler pun memberikan sebuah kejutan yang tak tanggung, ia dilibatkan dalam sebuah sekuen aksi penting dalam narasi, yang semakin menguatkan bahwa masa depan waralabanya semakin cerah. Pun, mengingat pendapatan filmnya yang mendulang kesuksesan, kejutan demi kejutan tentu siap untuk ditampilkan. 


SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar