Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW - EXTRACTION 2 (2023)

 

Extraction (2020) hadir di saat yang tepat ketika umat manusia tengah berjuang melawan pandemi. Kehadirannya jelas mengobati kebosanan serta keinginan untuk menyaksikan sebuah gelaran hiburan. Tiga tahun berselang, sekuelnya datang. Masih di tangan orang yang sama, Sam Hargrave kembali sebagai sutradara, sementara Joe Russo kembali menulis naskahnya. Hasilnya? Extraction 2 mengikuti kebanyakan pola film sekuel yang hadir lebih besar dua kali lipat dari sebelumnya.

Itu termasuk meningkatkan aksi single take yang berlangsung selama 22 menit (film sebelumnya hanya memiliki 12 menit) yang seolah merupakan jualan utama filmnya. Harus diakui memang, terlepas dari gimmick tersebut, Hargrave yang mengawali karir sebagai seorang pengarah aksi laga seolah tak ingin menahan batasan, terlebih kala memanfaatkan benda maupun aksi mengejutkan yang terjadi di sekitar.

Tentu dengan pemanfaatan teknik dan bantuan CGI, adegan tersebut tak sepenuhnya dilakukan secara terus-menerus, ada sebuah jeda maupun improvisasi di belakang layar, terkesan tricky memang, tapi harus diakui aksinya memang terjahit secara rapi.

Setelah menyelamatkan anak gerbong narkoba India yang diselundupkan di Dhaka, Tyler Rake (Chris Hemsworth) yang diakhir film pertamanya terlihat tewas ditangan musuh ternyata masih hidup. Kini, Rake berada di Dubai, menjalani pemulihan atas bantuan kedua rekannya, Nik (Golshifteh Faharani) dan Yaz (Adam Bessa).

Seolah tak ada jeda bagi tubuhnya, Rake yang awalnya memutuskan untuk pensiun dini dan menikmati hidup di sebuah kabin Austria kembali memutuskan mengambil sebuah misi penyelamatan selepas hadirnya seorang pria misterius (diperankan oleh Idris Elba, yang bisa jadi adalah tokoh penting film selanjutnya). Alasannya bukan hanya sebatas sebagai tentara bayaran, melainkan sebuah misi personal yang menurut Rake adalah sebuah penebusan.

Misinya adalah untuk menyelamatkan Ketevan (Tinatin Dalakishvili), adik mantan istrinya yang berusaha menyelamatkan kedua anaknya dari tahanan sang suami, Davit (Tornike Bziava). Davit sendiri bukan orang biasa, melainkan adik Zurab (Tornike Gogrichiani), orang berkuasa sekaligus pimpinan gangster ternama bernama Nagazi di Georgia.

Selepas paruh utama yang cenderung membosankan (diisi oleh kegiatan Rake melakukan serangkaian pemulihan) demi memberikan sebuah alasan yang logis bagi filmnya, Extraction 2 sejatinya tak perlu repot-repot melakukan penambahan adegan tersebut yang berlangsung cukup lama-demi memberikan sebuah pemahaman. Karena, sejatinya, penonton hanya ingin menikmati gelaran aksi tanpa henti tanpa harus diselingi oleh montase drama yang kurang bernyawa.

Barulah, Extraction 2 kembali meraih atensi selepas fokus utamanya kembali ke ranah aksi. Selain single take 22 menit yang jadi materi promosi, Hargrave menawarkan bentuk kegilaan lain yang bakal memuaskan hasrat para penggemar dengan menampilkan beragam set-piece sebagai gelaran. Mulai dari kereta api, halaman penjara (yang bakal banyak mengingatkan pada The Raid 2: Berandal), apartemen hingga jalanan raya.

Chris Hemsworth pun tampil bertenaga dan penuh kharisma kala melakukan aksi tangan kosong, berondongan peluru hingga beragam adegan yang berpotensi menjemput maut (sebutlah adegan di atap apartemen). Extraction 2 adalah bukti bahwa Hargrave merayakan sebuah selebrasi lengkap dengan segala keauntektikan koreografi yang tak asal pukul maupun tembak, diperhatikannya tempo yang berakhir mulus hingga mencapai sebuah punch.

Kita tahu, Extraction 2 adalah jenis sekuel yang dibuat sebatas karena kesuksesan film pertamanya yang merupakan alih wahana novel Ciudad milik Ande Parks, saya tak menyalahkan segala keputusannya, karena begitulah cara kerja sebuah dunia hiburan (termasuk film, novel, dan musik). Masalahnya sendiri bukan berhubungan dengan keseluruhan filmnya, melainkan batas pula perbandingan dengan film sebelumnya yang merupakan sebuah paket lengkap. Extraction 2 memang bukanlah film buruk, melainkan bentuk kemunduran karena pendahulunya sudah memasang standar tinggi untuk sebuah film aksi yang berdiri atas nama pop-corn movie.

SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar