Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW - TU JHOOTHI MAIN MAKKAAR (2023)

 

Lupakan anggapan bahwa dalam karya sebelumnya sutradara Luv Ranjan (dwilogi Pyaar Ka Punchanama, Sonu Ke Titu Ki Sweety) amat memuja budaya patriarki dan gemar melakukan aksi misogini. Tu Jhoothi Main Makkaar adalah pengecualian, kala semua elemen favoritnya ditangguhkan, ia memilih jalan sederhana lewat pertemuan dua orang wanita dan pria yang tergila-gila akan cinta. Klise memang, tapi sesuai judulnya, ini adalah kisah seorang penipu dan pembohong.

Mickey (Ranbir Kapoor) menjalankan usaha sampingan berupa agensi "putus cinta" secara baik-baik bersama sahabat dekatnya, Dabas (Anubhav Singh Bassi) ditengah kehidupan mapan keduanya. Ketika Dabas membayar untuk jasa tersebut, ia malah terjebak dengan perjodohan paksa keluarga dengan Kinchi (Monica Chaudhary). Pesta masa lajang pun dilakukan dan Spanyol merupakan tujuan. Setibanya disana, Mickey justru terpikat oleh hati sahabat Kinchi, Tinni (Shraddha Kapoor), wanita mandiri yang memiliki jiwa bebas.

Sesederhana itu memang. Kemudian narasinya berjalan ketika keduanya saling berjanji untuk tak saling jatuh cinta dan kemudian menikmati liburan layaknya orang asing kebanyakan. Kita tahu peraturan itu akan dilanggar, dan naskah yang ditulis oleh Ranjan bersama sang kolega langganannya, Rahul Mody (dwilogi Pyaar Ka Punchnama, Sonu Ke Titu Ki Sweety) sebatas mengisi durasi paruh awal filmnya yang sempat goyah lewat pacing lambat miliknya.

Setidaknya, momen tersebut mereka habiskan untuk mengenalkan jajaran karakter (utamanya keluarga Mickey) yang nantinya akan turut andil dalam rangkaian konflik yang tak kalah sederhana. Seputar perbedaan cara pandang keluarga yang progresif dan konservatif. Sisi konservatif (meski tak sepenuhnya) mewakili keluarga Mickey yang dipimpin oleh sang nenek (Jatinder Kaur) adalah streotype orang tua menjelang lansia pada umumnya, sementara sang ibu, Renu (Dimple Kapadia) yang gemar berkomentar pedas, adik perempuan (Hasleen Kaur) yang tak kalah protektif pula sang keponakan (Inayat Verma) yang begitu cerewet dan bertingkah dewasa melebihi usia seumurannya. Jangan lupakan kehadiran sang ayah (Boney Kapoor) yang terkadang membuat bingung.

Tinni berada di kubu yang bersebrangan. Meski pada awalnya ia menyesuaikan memakai kurta-hanya untuk diceramahi pakaiannya yang tak memakai bikini. Terlebih, yang membuat Tinni merasa tak nyaman karena ia merasa tak memiliki ruang personal dirinya dengan Mickey yang harus selalu melibatkan keluarga. Puncaknya adalah judul yang digunakan oleh filmnya, yang tak jauh dari aksi kucing-tikus sederhana yang justru melibatkan rasa.

Chemistry Ranbir-Shraddha adalah yang paling utama. Keduanya merupakan pasangan segar yang baru pertama kali dipasangkan dan piawai dalam melakoni momen komedik maupun drama. Meskipun untuk Ranbir sendiri, karakter seperti ini merupakan makan sehari-hari tatakala ia pertama kali berkarir. Shraddaha dalam masa comeback-nya akan mengobati dahaga penggemar yang menatikan kehadirannya. Jika berbicara siapa MVP sebenarnya? Saya takkan ragu untu menjawab Dimple Kapadia dengan para anggota keluarga Mickey yang selalu menyuntikkan energi tiap kehadirannya. Paling memorable adalah menjelang konklusi yang melibatkan bandara di dalamnya. Saya bahkan berani menyebut momen tersebut sebagai momen komedik bollywood terbaik sejauh ini.

Pengarahan Luv Ranjan memang tak spesial. Tu Jhooti Main Makkaar mungkin masih memiliki formula serupa karya sebelumnya tanpa adanya unsur misogini di dalamnya. Total enam lagu pun ditampilkan, koheren atau tidaknya adalah urusan belakang, terpenting masing-masing lagunya mewakili nuansa narasi yang dimainkan. Pyaar Hota Kayi Baar Hai adalah introduksi penuh rasa enerjik, Tere Pyar Mein merupakan manifestasi dua orang yang tengah dimabuk cinta, Show Me The Thumka merupakan festive khas bollywood dan O Bedardeya adalah ballad patah hati.

Tu Jhooti Main Makkaar memang setia terhadap formula, tetapi keberhasilannya memberikan modifikasi patut untuk diakui. Paruh kedua filmnya adalah bagaimana hal itu berjalan secara mumpuni. Kekurangan jelas terpampang nyata. Setuju atau tidaknya adalah urusan belakang dari tontonan yang terang-terangan merupakan sajian ringan pemuja hiburan. 

SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar