Sebagai sebuah heist, Chor Nikal Ke Bhaga (Pencuri telah melarikan diri) mempunyai premis menarik. "Apa jadinya jika sebuah pencurian berlian digagalkan oleh pembajakan?" pertanyaan itu saja sudah cukup untuk membuat sebuah kekacauan (yang mana dalam konteks ini berarti menyenangkan bagi penonton) guna menghasilkan sebuah sajian yang penuh akan intrik dan deretan crowd-pleaser tentunya. Chor Nikal Ke Bhaga memainkannya secara klasik, meski dalam beberapa kesempatan sajiannya terpantau asik.
Paruh utamanya menampilkan seorang pria yang sudah babak belur dengan hidung yang patah, Ankit Sethi (Sunny Kaushal) namanya, ia tengah diinterogasi dan narasi kemudian menampilkan sebuah pola non-linier di mana penonton dibawa selama 8 bulan sebelum kejadian berlangsung. Mudah untuk Ankit yang merupakan seorang pengusaha asuransi berlian memikat hati wanita, termasuk Neha Grover (Yami Gautam Dhar), sang pramugari penerbangan pesawat kenamaan.
Pertemuan keduanya memang terlampau singkat, hingga ketika Neha mengatakan bahwa dirinya hamil muda, kebahagiaan baru siap menyusul. Sayang, baru saja mereka meneguk manis madu cinta, masalah baru datang ketika Ankit belakangan diketahui terjebak hutang klien senilai ₹20 crores. Tak mampu membayar, Ankit kemudian dipaksa untuk mencuri berlian senilai ₹120 crores di sebuah pesawat dengan kurir di dalamnya. Atas dasar cinta, Neha pun menyetujui dan mulai mengembangkan rencana-yang kemudian terkendala pembajakan pembebasan teroris.
Menggunakan kota fiksi bernama Al-Barkat, Chor Nikal Ke Bhaga menyuntikkan sedikit unsur terorisme sebagaimana banyak film serupa lakukan (sebutlah Neerja) yang justru berjalan sambil lalu. Momen pembajakannya sendiri mampu meraih atensi-meski untuk ukuran film serupa, kita sudah banyak menyaksikannya, sehingga sulit untuk benar-benar mengagumi bahwa apa yang disaksikan dilayar benar-benar terjadi.
Beberapa kekerasan dilakukan, yang kebanyakan dilayangkan kepada Ankit Sethi, Sunny Kaushal tampil cukup prima-meski dibeberapa adegan terlihat jelas kesan berlebihan supaya terlihat sempurna. Di samping berlawanan Yami Gautam memberikan sebuah performa meyakinkan, dari seorang wanita yang mempunyai trauma hingga unsur empowerment yang belakang disematkan dilakoninya dengan begitu mengesankan (favorit saya adalah sebuah shoot yang turut melibatkan bus).
Chor Nikal Ke Bhaga turut pula menambahkan unsur politis berupa kebusukan para pemangku negara yang tak sebaik kelihatannya. Elemen tersebut gagal tampil meyakinkan sebagaimana interogasi yang dilakukan oleh petugas RAW, Parvez Shaikh (Sharad Kelkar) yang tak memberikan sebuah bobot lebih selain sebatas menggali informasi. Ada intrik dan kecurigaan yang terpancar di raut wajahnya, meski itu urung dieksplorasi lebih karena naskah ingin menberikan sebuah twist yang mana cukup rapi, meski pada kenyataannya tampil penuh sesak seolah semuanya ingi dirajut secara paksa demi sebuah keterkaitan yang tak terduga.
Ditulis naskahnya secara keroyokan oleh Siraj Ahmed (Ray), Raj Kumar Gupta (No One Killed Jessica, Raid, India's Most Wanted) bersama Amar Kaushik (Stree, Bala, Bhediya), Chor Nikal Ke Bhaga terasa tersendat-sendat kala narasi ingin mengungkap sebuah konklusi. Walaupun demikian semuanya mampu dibayar lunas, ditututup oleh sebuah kala pada akhirnya film heist harus bisa tampil keren bukan? Sutradara Ajay Singh (Upside Down, Looose Control, Aamir) paham akan hal ini dengan menerapkan teknik kamera dengan sedikit senyum simpul di dalamnya.
SCORE : 3/5
0 Komentar