Dhokha: Round D Corner dibuka oleh sebuah long take yang menampilkan kemesraan sepasang suami-istri, Yathaarth Sinha (R. Madhavan) dan Saanchi Sinha (Khushali Kumar) sebelum perlahan kamera menampilkan sebuah perubahan keduanya yang saling bertengkar. Menurut Yathaarth, Saanchi mengalami gangguan delusi, menganggap kedekatannya dengan sang psikolog, Dr. Vidya (Vasuki Punj) adalah sebuah perselingkuhan di tengah jalan Yathaarth memperbaiki rumah tangganya.
Hubungan yang meregang kemudian harus mengalami ancaman baru tatkala Yathaarth yang tengah pergi bekerja mendapati sang istri tengah disekap oleh seorang teroris asal Kashmir, Haq Gul (Aparshakti Khurana) di apartemennya, meminta pembebasan sang rekan sekaligus uang tebusan. Di luar ramai media tengah meliput bersama dengan ACP Harishchandra Malik (Darshan Kumar) yang tengah mengawasi tindakan Gul, melakukan negosiasi dan keamanan tingkat tinggi.
Di atas kertas, premis tersebut memang terasa formulaik-meski nyatanya mampu menyulut ketegangan seiring terungkap beberapa motif dan rahasia yang karakternya miliki. Disutradarai oleh Kookie Gulati (Chup Chup Ke, Prince, The Big Bull) yang turut merangkap sebagai penulis naskah bersama Neeraj Singh (Nil Battey Sannata), Dhokha: Round D Corner turut menyelipkan unsur neo-noir di mana masing-masing karakternya berjalan dalam moralitas abu-abu seiring terungkapnya durasi.
Permainannya sendiri mungkin sedikit terasa kasar di beberapa penempatan yang terlalu mengandalkan kesempatan seolah ini saatnya untuk ditampilkan, meski demikian penyutradaraan Gulati mampu memainkan sebuah pertanyaan cukup krusial: Siapakah yang berbohong? menjadi sebuah lingkaran yang cukup menyulut atensi kala menontonnya.
Terkait adegan aksi, filmnya sendiri terlampau malu-malu dan lebih mengandalkan dialog sebagai ancaman, yang di titik ini terkadang terasa menjemukan kala Gulati hanya menjadikannya sebagai sebuah hentakan alih-alih aksi yang seharusnya ditampilkan. Walaupun demikian, ini ia jadikan sebagai wahana untuk mengenal para karakternya yang penuh dengan kemisteriusan, mengecoh penonton untuk menebak siapa dalang dan siapa korban sesungguhnya.
Andaikan dilakukan secara kontuniti tanpa embel-embel ingin terkesan pretensius, Dhokha: Round D Corner sejatinya mampu berjalan sebagaimana mestinya, kekurangan yang cukup kentara adalah Gulati terlalu mengandalkan konklusi guna memberikan sebuah jawaban yang pasti tanpa adanya keinginan untuk memberikan sebuah petunjuk. Ini pula yang membuat karakternya melakukan sebuah breaking the fourth wall kepada penonton.
Perjalanan dalam menyibak sebuah kebenaran nyatanya selalu dinodai oleh transisi yang kasar, terburu-buru, setelah sebelumnya kebanyakan dibiarkan berlalu. Momen penyerangan misalnya, sengaja diperlambat demi memberikan sebuah ketegangan yang malah menampilkan sebuah drama stockholm syndrome yang terasa tanggung. Dhokha: Round D Corner memang bukanlah sebuah tontonan yang pintar, setidaknya untuk menyulut ketegangan ia mampu menjalankan tugasnya dengan cukup baik. Kesan manipulatif mungkin akan merangkum keseluruhan filmnya di mana performa R. Madhavan kurang diandalkan dan Aparshati Khurana membuktikan bahwa dirinya juga bisa mendalami sebuah peran.
SCORE : 2.5/5
0 Komentar