Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW - NIKAMMA (2022)

 

Persepsi orang akan Nikamma mungkin akan terbagi menjadi dua. 1) Mereka yang menikmatinya dengan alasan menganggapnya sebagai hiburan. 2) Mereka yang membencinya akibat dianggap terlalu masala. Saya mungkin berada pada golongan yang pertama, yang sudah menyadari filmnya akan berjalan seperti apa, pun menilik pada tujuan dibuatnya film ini pun tak jauh berbeda seperti opsi di atas bukan?


Merupakan remake resmi dari film berbahasa Telugu berjudul Middle Class Abbayi (2017) ini berkisah mengenai Adi (Abhimanyu Dassani) yang seperti judulnya terapkan ialah seorang nikamma (pemalas). Adi memutuskan untuk pindah rumah selama lima belas bulan untuk pindah ke rumah pamannya hanya untuk menghindari Avni (Shilpa Shetty), istri sang kakak, Raman (Samir Soni). Hubungan Adi dan Avni memang kurang baik, setidaknya itu lewat kaca mata Adi yang menganggap bahwa iparnya mengambil semua haknya, bahkan memperlakukan dirinya layaknya pembantu.


Suatu ketika, Adi diminta Raman untuk menemani Avni pindah ke Dhamli sementara Raman dipindahtugaskan ke Bangalore. Meskipun hanya dua bulan, Adi merasa bahwa dirinya berada di neraka dunia, tatkala Avni yang merupakan seorang RTO, selalu mengatur hidup Adi bahkan meminta Adi untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah. Naskah yang ditulis oleh sang sutradara film aslinya, Venu Sriram bersama Sanamjit Talwar, juga Sabbir Khan (Heropanti, Baaghi) selaku sutradara tentu menyimpan sebuah kejutan yang tak diketahui Abi nantinya.


Selama bertugas di Dhamli, Avni berhadapan dengan Vikramjeet Bisht (Abimanyu Singh), seorang MLA yang memiliki bisnis taksi bernama Super, tentu ada niatan licik yang dijalankan oleh Vikram yang membuat bisnisnya mengalahkan bus umum, bahkan ketika protes dilayangkan, Vikram melakukan aksi keji dengan membakar satu bus dan menewaskan 40 penumpang di dalamnya. Serupa kebanyakan film masala umumnya, Adi jelas akan berada di garda depan dalam melawan Vikram, terlebih pasca ia mengetahui kebenaran yang sebenarnya.


Tentu, takkan lengkap apabila hero tak memiliki seorang heroine dalam film masala, hadirlah Natasha a.ka Nikki (Shirley Setia), sepupu Avni yang melamar Abi pasca pertemuan tak sengaja miliknya. Shirley Setia dalam debut perdana miliknya memiliki masa depan cerah di kancah bollywood, penampilannya gampang memikat penonton-meski hadir dalam screentime minim, pula karkterisasi yang amat kosong, bahkan sempat dijadikan sebagai seorang damsel in distress.


Nikamma dipenuhi oleh elemen khas masala berupa romantika sederhana dengan selipan aksi di dalamnya (baca: aksi yang dilebih-lebihkan bahkan terkadang tak masuk akal). Ini sejatinya kembali ke tujuan masing-masing penontonnya, saya menikmati apa yan ditampilkan Sabbir Khan meski pada dasarnya tak ada sebuah elemen baru jika dibandingkan dengan dua filmografi sebelumnya. Terpenting, tatkala menontonnya segurat senyum dari adegan klise hadir tanpa pamrih.


Harus diakui, pembukanya dimaksudkan untuk mengecoh penonton dengan menceritakan narasi lewat dua linimasa yang nantinya bersinggungan, sejatinya hal tersebut tak perlu dilakukan, mengingat Nikamma sendiri kental masala. Ini seperti filmnya ingin terlihat tampil berisi, meski pada kenyataannya amatlah kosong.


Konklusinya mungkin akan dengan gampang ditebak, yang mana membuat Nikamma bak terlupakan begitu saja pasca menontonnya. Para pemainnya berada dalam kadar maksimal, termasuk sang legenda Shilpa Shetty, yang sayang masing-masing dari mereka sebatas memiliki karakterisasi dua dimensi. Beruntung, deretan kurasi lagunya amat menolong, Tere Bin Kya menggambarkan sebuah romantika dua kawula muda yang tengah di mabuk asmara, sementara Killer dan Nikamma murni sebuah festive khas sinema Hindi arus belakangan ini.


Pada akhirnya, menikmati tontonan sejenis Nikamma kembali ke tujuan awalnya, harus diakui memang penceritannya kurang bahkan tak selalu mulus. Saya menonton demi melepas penat pasca pulang bekerja dan mendapati bahwa terkadang untuk menikmati sebuah hiburan, tak harus melulu melihat sebuah kefasihan maupun kesubtilan. Pengalaman yang diraskan secara jujur adalah keberhasilan utama filmnya, Nikamma salah satunya yang berada di barisan.


SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar