Judulnya sendiri merujuk pada jenis hiu carcharhinidae, meski pada kenyataannya tak pernah disebutkan dalam layar sekalipun. The Requin adalah jenis thriller-horror b-movie yang saya ingin sekali nikmati untuk melepas penat pasca rutinitas padat lewat segala stereotipe pula kebodohan miliknya. Namun, apa yang didapat hanyalah sekumpulan film survival ketimbang serangan ganas hiu mematikan.
Setidaknya, itu bekerja di paruh awal filmnya di mana sepasang suami-istri, Jaelyn (Alicia Silverstone) dan Kyle (James Tupper) memutuskan untuk liburan ke sebuah pantai di Vietnam guna meredam trauma Jaelyn yang baru saja kehilangan bayi. Sebuah badai tropis menerjang resor yang ditempati keduanya, membuat Kyle terluka dan akhirnya mengapung di lautan lepas.
Butuh waktu lama untuk menikmati serangan hiu yang hanya berlangsung kurang lebih 30 menit sementara filmnya menampilkan keduanya mencari pertolongan dengan persediaan air terbatas. Setidaknya, chemistry Silverstone-Tupper meyakinkan penonton untuk tetap terjaga sembari menunggu waktu yang dinantikan tiba, meskipun itu harus melewati beberapa kekosongan signifikan yang diantaranya hanya diisi rangakain flashback maupun repetisi adegan.
Naskah yang ditulis oleh Le-Van Kiet yang turut merangkap sebagai sutradara sebatas memberikan wacana dan gambaran tanpa pernah benar-benar memahami apa yang ditampilkan, membuat The Requin seolah tanpa taji, termasuk kala sebuah adegan penting yang menampilkan sirip ikan hiu muncul dipermukaan yang berujung pada sebuah kehampaan.
Masalah lain muncul tatkala desain CGI ikan hiu yang kentara artificial, kurang meyakinkan pun beberapa adegan miliknya sarat akan tempelan, sebutlah momen tatkala Jaelyn mengapung di sebuah coracle. Ketimbang ketegangan yang datang, The Requin lebih banyak mengundang tawa-yang akan lebih mengasyikkan tatkala ditonton secara bersama-sama.
Konklusinya sarat akan simplifikasi seolah menekan tombol fast-forward, padahal momen sebelumnya yang melibatkan nelayan setempat (diperankan oleh Danny Chung) sanggup memberikan tensi lebih, ketika ketegangan yang dinantikan akhirnya ditampilkan-meskipun itu hanya secuil. Sungguh tak percaya bahwa ini dibuat oleh sineas yang melahirkan Furie (2019)-yang berjaya itu.
SCORE : 1.5/5
0 Komentar