Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW - #BERHENTIDIKAMU (2021)

Berangkat dengan modal nekat dan tak mengetahui apa-apa mengenai sumber aslinya, menyaksikan #BerhentiDiKamu yang merupakan adaptasi novel buatan dr. Gia Pratama Putra yang sempat menghebohkan jagat maya perihal sebuah thread twitter (yang kemudian dijadikan novel ini) berjudul "Bisul Pembawa Cinta/Jodoh" ini begitu mengejutkan tatkala sedari menit durasi filmnya sendiri tampil begitu ringan dan mudah diikuti. Meski tetap, materi perihal dorongan/atau desakan mencari jodoh dari orang tua tetap diselipkan-menjadi kasus lain tatkala timbul keinginan serupa dalam dirinya.


dr. Gia (Roger Danuarta) bisa dibilang sudah mapan, mampu memenuhi segala keinginannya dengan karier yang begitu cemerlang. Namun, ada sebuah kehampaaan dalam dirinya perihal tambatan hati yang belum datang juga. Berniat melaksankan umrah dan memohon doa kepada Tuhan, Gia dikejutkan bahwa sedari dalam bus, ia menemukan seorang wanita yang menurutnya adalah jodohnya, ialah Elsa (Salshabilla Adriani) yang memanjatkan doa serupa di Jabal Rahmah.


Singkatnya, Gia dan Elsa menjalin kasih berdasarkan kesamaan hobi termasuk sama-sama menyukai Games of Thrones pula menggemari klub sepak bola liga Inggris-meski kali ini beda pilihan, Gia adalah penggemar Manchester United sedangkan Elsa adalah seorang Liverpudlian/Kopites garis keras yang selalu memuja Liverpool. Hingga sebuah liburan ke Eropa bersama keluarga (baca: Lyon) dicanangkan Gia untuk meminang sang kekasih-harus menerima kenyataan bahwa hamparan salju yang tadinya menjadi saksi cinta seketika berubah menjadi luka pasca Elsa menolak lamaran Gia dan memilih untuk kembali kepada sang mantan kekasih.


Selanjutnya naskah Bagus Bramanti (Talak 3, Dear Nathan, Kartini) menyoroti Gia yang selama kurang lebih tiga bulan susah move on dari Elsa. Hendak mengakhiri kaedaannya, Gia pun memberanikan diri untuk menghubungi kenalan sekaligus keponakan yang diberikan oleh seorang pria bisulan yang ia bantu dari Lyon-yang lantas mempertemukannya dengan seorang gadis asal Yogyakarta bernama Safira (Cut Meyriska).
 
 
Meski romansa antara Gia-Elsa maupun Gia-Safira tampil begitu cepat sebelum penonton menyukai keduanya, Indra Gunawan (Dear Nathan, Serendipity, Senior) selaku sutradara mampu memberikan sebuah penggambaran memadai terkait latar belakang karakternya, utamanya Gia yang dimainkan begitu luwes oleh Roger Danuarta kal melakoni momen kecil semisal gugup di depan wanita atau memilih baju untuk memulai pertemuan, yang mana pernah/atau sedang kita alami. Interaksi kasual dengan sesama perawat di rumah sakit pun tampil menyenangkan yang sangat disayangkan tatkala profesinya sebagai Dokter sebatas menempel stetoskop dan mendiagnosis penyakit kurang diberikan kedamalan.
 
 
Itu bisa dimengerti mengingat filmnya berfokus pada pencarian jodoh yang dilakukan dr. Gia yang untungngnya tak dipenuhi oleh rentetan dialog sok puitis yang terkesan tak manusiawi. Bagus Bramanti membungkus percakapan secara kasual dan bahka pada satu titik saling melontarkan keluh-kesah masing-masing perihal perjalanan cintanya yang tak semulus dugaan. Semakin menguatkan pesan they are found a love in hopeless place.
 
 
Konklusinya mungkin tersaji buru-buru, namun cukup untuk merangkum perjalanan kisah cinta yang pada beberapa titik kehilangan pesonanya akibat durasi 100 menit yang terlalu membengkak dan apabila dikurangi pun tak akan berpengaruh demi menutupi beberapa momen tarik ulur nihil signifikansi. Setidaknya, #BerhentiDiKamu memberikan pengalaman cukup baik ketimbang duet sepasang suami istri ini dalam Ajari Aku Islam (2019) yang jelas berhasil diungguli oleh keduanya.


SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar