Hompimpa, adalah satu dari tiga (dua diantaranya Aku Luka Aku Lupa dan Kabut) rilisan original Klik Film yang diniatkan untuk menemani perayaan Halloween. Disutradarai oleh Arie Azis (trilogi Arwah Tumbal Nyai, The Secret: Suster Ngesot Urband Legend) kita tahu bagaimana rekam jejak sang sutradara yang masih saja getol melahirkan tontonan horor hingga komedi asal jadi, hingga bukan sebuah kekeliruan apabila Hompimpa bergabung pada sebuah barisan satu lagi filmnya yang masih saja gagal.
Benar, judul Hompimpa sendiri tampil sebagai sebuah tempelan alih-alih memiliki sebuah urgensi serta tendensi yang kuat. Permainan anak-anak ini hanya dijadikan jalan pengingat sekaligus bagian dari adegan yang terlupakan dan dipaksakan. Kisahnya sendiri mengenai Angel (Zoe Abbas Jackson) bersama ketiga teman masa kecilnya: Ririn (Yuriska Patricia), Lily (Sonia Alexa) dan Niko (Sebryan Yosvien) mendapati sebuah pesan misterius yang konon berasal dari Jena, teman masa kecilnya yang sudah meninggal. Pesan tersebut lantas mengusik mereka masuk pada sebuah permainan yang membuka sebuah kejujuran pada cerita masa lalu kelam yang selama ini dirahasiakan.
Dengan polosnya sekelompok remaja ini datang ke sebuah gedung bekas tak terpakai demi mengetahui sekaligus menutupi kebenaran-yang seperti pada kebanyakan film serupa berujung pada sebuah nasib sial. Dari sini kita melihat mereka yang dipaksa mengikuti sebuah permainan yang diawali dengan hompimpa, sementara perintah dari suara Jena yang bakal seketika mengingatkan kita pada seri Saw dengan versi murahan dan bahkan membuat James Wan malu seketika melihatnya.
Permainan survival death itu tak memiliki nyawa sedikitpun selain aksi gontok-gontokan hingga perebutan yang tak karuan. Pun, kematian karakternya pun tak cukup meyakinkan, sebatas terpental hingga tertindih bongkahan kayu. Jangankan darah, membangun sebuah kelogisan saja susah untuk didapatkan. Pun, paling parah sebatas tertabrak atau tertusuk paku dalam balutan aksi kejar-kejaran yang begitu klise.
Ditulis naskahnya oleh Poppy Oktavianti dan Anindya Pramudita, Hompimpa adalah deretan kompilasi dari horor hingga thriller yang sebatas mengambil referensi, tak lebih. Pemaparannya hanya berjalan di permukaan nihil adanya kedalaman. Selama 80 menit durasi kita dijejali oleh elemen formulaik semisal cinta bertepuk sebelah tangan, unsur psikologis hingga keluarga tak harmonis yang sebatas dijadikan lahan bagi terbukanya sebuah twist. Keterkaitan sama sekali tak diperhatikan, sementara kebetulan begitu dikedepankan.
Jajaran pemainnya memang tak memberikan performa yang mengesankan, termasuk Kenny Austin sebagai Asher dan Bianca Hello yang memerankan Moira hanya sebatas tampil sebagai pengisi peran yang kurang diberikan kesempatan selain sengaja ditampilkan sebagai pembawa kejutan di akhir cerita yang lagi-lagi tersaji gagal. Unsur narasinya begitu kusut dan tak terarah, yang pada akhirnya membuat saya pasrah dan menyerah.
SCORE : 1/5
0 Komentar