Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW - HOUSEFULL 4 (2019)

Housefull 4 dibuat semata karena kesuksesan triloginya yang luar biasa. Jenis tontonan screwball comedy yang lestari berkat pemanfaatan kegilaaan yang dilipatgandakan dalam usaha mencari pasangan sebagai jalan menyelesaikan permasalahan. Meskipun tingkat kelucuannya fluktuatif, Housefull 4 memiliki segelintir momen yang dapat membuat tawa pecah dalam skema tontonan yang berbasis full of entertainment, yang pada titik ini justru tampil sesekali, setelah formula sama terus dieksploitasi.


Harry (Akshay Kumar), adalah pria yang bekerja di sebuah barbershop di London, yang sering kena sial dan ditipu akibat penyakit pikunnya yang akut. Singkatnya, he's troublemaker, yang selalu memaksa kedua sahabatnya (yang sudah dianggap sebagai keluarga), Max (Bobby Deol) dan Roy (Riteish Deshmukh) masuk ke dalam lingkaran permasalahan yang kali ini hadir akibat keteledoran Harry melenyapkan uang sebanyak 5 juta poundsterling milik Michael Bhai (Sharad Kelkar) ke dalam mesin cuci.


Karena terus didatangi untuk melunasi hutangnya, Harry, Max dan Roy kemudian memilih opsi untuk menikahi putri dari taipan kaya raya, Raghav Thakral (Ranjeet): Kriti (Kriti Sanon), Pooja (Pooja Hedge) dan Neha (Kriti Kharbanda). Misi mereka sukses, dan kini hendak melangsungkan pernikahan secara bersamaan di sebuah tempat yang bernama Sitamgarh. Ketika mereka pergi ke sana, seorang pelayan hotel bernama Aakhri Pasta (Chunky Pandey) mengenali mereka sebagai bagian dari kerajaan Sitamgarh, di mana Harry Merupakan seorang Pangeran bernama Bala Dev Singh, Max adalah seorang pejuang bernama Dharamputra dan Roy adalah seorang pelatih tari bernama Bangdu Maharaj. Pun demikian denfan Thakral yang merupakan seorang Raja Sitamgarh, sementara ketiga anaknya adalah seorang putri kerajaan: Madhu (Kriti), Mala (Pooja) dan Meena (Neha).


Berdasarkan hal itu, Harry adalah orang pertama yang menyadari ingatannya. Masalah muncul tatkala masing-masing mereka akan menikahi putri yang salah. Selama kurun waktu 36 jam, Harry harus menyelesaikan semuanya sesuai dengan apa yang terjadi pada tahun 600 silam (tepatnya tahun 1419).


Komedi reinkarnasi. Demikian teritori baru yang dipakai oleh Housefull 4 yang sebelumnya akan diarahkan oleh Sajid Khan (dwilogi Housefull) yang kemudian digantikan oleh Farhad Samji (penulis skenario Housefull 2 & Housefull 3) setelah tersandung kasus #MeToo. Samji yang turut menulis skenario berdasarkan cerita dari Sajid Nadiadwala dibantu oleh empat penulis lainnya (Tasha Bhambra, Sara Bodinar, Sparsh Khetarpal, Tushar Hiranandani) mempadupadankan period drama beserta komedi yang kebanyakan diisi oleh slapstick dan komedi situasi. Tentu hasilnya, seperti yang telah saya singgung diatas begitu fluktuatif.


Komedi yang berhasil sebagian diisi oleh build up situasional, meski beberapa diantaranya adalah sebatas pengulangan yang melelahkan (kotoran merpati, kepikunan Harry). Setidaknya, para pemainnya tampil total-meski kebanyakan dari mereka kurang diberikan kesempatan untuk bersinar (terkecuali Akshay Kumar dan Kriti Sanon). Formulanya terhitung usang, yang membedakan hanyalah tambahan bumbu aksi dan sedikit nuansa horor, itupun masih diselingi komedi bodoh yang kering kerontang.


Beberapa slapstick-nya kebanyakan bernada seksis (karakter Bangdu Maharaj yang seorang queer) bahkan sedikit kasar dan rasis. Pun, toilet jokes-nya begitu mengganggu-meski setelahnya hanya sebatas pernak-pernik semata. Menuju pertengahan, sarat akan stagnansi akibat pengadeganan yang terlalu kepanjangan, itupun penuh dengan pengulangan (Harry yang mencoba meyakinkan karakter lainnya dan dianggap kemasukan setan).


Paruh ketiganya tampil mengasyikan berkat penaikan tensi yang penuh akan kekacauan pula kesengajaan untuk tampil bodoh (in a good way). Dari sini, kita turut diperkenalkan dengan beberapa karakter yang merupakan manifestasi dari reinkarnasi. Paling mencuri perhatian adalah Johnny Lever yang memerankan kepala hotel yang menggila setelah mengetahui jati dirinya, sementara Rana Daggubati memparodikan karakternya di Baahubali.


Konklusinya tentu mudah untuk diprediksi. Housefull 4 memang dibuat semata-mata untuk menghasilkan tawa di hari libur Diwali (tepat tanggal perilisannya). Jika menilik hal demikian, tugasnya tentu berhasil. Meski itu hanya berlaku bagi sebagian orang yang menikmatinya dengan pikiran kosong dan murni mencari hiburan.


SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar