Diluar batasan film serupa, From the Depths tampil beda berkat memanfaatkan drama pasca trauma alih-alih teror serangan hiu masif yang mana merupakan jualan utama dalam genrenya. Patut diapresiasi memang, meski kata "apresiasi" di sini hanya berakhir dalam "niatan" karena cerita tak lantas mengamini judulnya yang kurang akan kedalaman. Benar, ini adalah tipikal film B (atau C) dengan biaya produksi yang begitu minim, jangan harapkan sebuah gempuran CGI memadai, meski kesenangan miliknya yang bebas bereksplorasi harus menjadi tameng tersendiri, karena kegilaan disini berarti kekonyolan yang bisa saja menyulut rasa meh setelahnya.
Sebut saja adegan hiu terbang di luar ruangan dan datang untuk menghampiri protagonis kita, Liz (Angelica Briones) yang berakhir dengan teriakan ketakutan, meski untuk kebanyakan penonton (termasuk saya) adalah sebuah kekonyolan yang layak untuk ditertawakan. Itu adalah sekian dari manifestasi trauma yang menimpa Liz pasca dirinya selamat dari serangan hiu ketika berenang di laut. Sementara sang kekasih, Seth (Taylor Jorgensen) dan sahabatnya, Payton (Marissa Godinez) tewas.
Beruntung Liz memiliki Roberta (Terra Strong), kekasih yang senatiasa ada pula penyemangat bagi Liz. Liz yang mengikuti konsultasi rutin dengan Kristen (Liz Fenning) masih bergulat dengan ketakutannya yang seolah tiada henti, merasuki mimpi hingga menjauhi kolam renang yang dalam bayangannya selalu terlinats hiu yang siap menerkam. Saking banyaknya, saya sampai jengah melihat adegan flashback yang terus diulang, pula seenaknya dalam perihal penempatan.
Disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Jose Montesinos (Frenzy, Sinister Minister, Barrio Brawler) yang kebanyakan menyutradarai film televisi, From the Depths memang jauh dari kata bagus, berpotensi menjadi tontonan so bad it's good andai temanya tak begitu kelam. Hasilnya adalah 85 menit yang sarat akan kekosongan, meski tak sepenuhnya layak untuk diperdebatkan, mengingat ini adalah tontonan campy yang targetnya adalah mereka yang biasa menyaksikan televisi, hiburan di paruh awal mungkin tercapai, meski sisanya adalah sebuah kejemuan nihil ketertarikan.
Sempat memasukan unsur black comedy lewat karakter Seth dan Payton dalam wujud hantu (dengan riasan seadanya pula baju compang-camping), beberapa diantaranya berhasil menaikan intensitas, meski terkait pay-off-nya sendiri urung merata dan terlupakan begitu saja. Misi Seth dan Payton adalah memengaruhi Liz supaya memutuskan Roberta yang dianggap membantu karena ingin dipuji. Sementara nantinya, setelah sembuh, Liz akan ditinggalkan kembali. Setidaknya momen ini tampil menarik, meski harus berakhir terlalu dini.
Performa pemainnya tak seberapa mendukung, meski kecerewetan hantu Payton adalah hiburan tersendiri berkat kesadaran Godinez yang tahu betul bahwa ia berada dalam film jenis apa, sementara Briones gagal menampilkan degradasi emosi yang sebatas diisi oleh teriakan, ketakutan, dan tangisan yang kurang meyakinkan.
Menjelang akhir, From the Depths mencoba untuk tampil pintar dengan menampilkan sebuah twist, yang seketika mengingatkan saya dengan Ghost Stories (2017). Jika Andy Nyman dan Jeremy Dyson berhasil berkat kesan tak terduga yang sebelumnya disusun rapi sedari awal hingga menampilkan sebuah penguatan akan judul utama, lain halnya dengan From the Depths yang sebatas menampilkan tanpa memberikan esensi pasti. Perlu disadari, bahwa twist tak hanya sebatas mengelokan persepsi, melainkan turut diberikan jalan yang nantinya disusun secara rapi, yang mana gagal dilakukan oleh film ini.
SCORE : 1/5
0 Komentar