Diluar kurangnya publisitas filmnya, The Power sekali lagi menerapkan apa yang sebelumnya telah Ram Gopal Verma terlebih dahulu telah lakukan perihal menciptakan dunia penuh kejahatan dalam rangka memperebutkan sebuah kekuasaan. Disutradarai oleh Mahesh Manjrekar (De Dhakka 2, Panghrun, Antim: The Final Truth) The Power tampil sebagaimana film gangster dibuat, di mana konflik yang sebenarnya terjadi berasal dari dalam keluarga itu sendiri.
Keluarga yang dimaksud adalah keluarga Thakur, sang kepala rumah tangga sekaligus pria yang dihormati bernama Kalidas Thakur (juga diperankan oleh Mahesh Manjrekar) yang memegang pula menguasai segala tatanan bisnis legal maupun ilegal. Suatu ketika, tawaran permintaan sekaligus perizinan datang dari Francis D'Costa (Sameer Dharmadikari) dan Fakira (Chetan Hansraj) yang mengajukan bisnis perdagangan narkoba. Seketika perintah tersebut ditolak mentah-mentah oleh Kalidas, yang menurutnya tak akan pernah menyetuji mendistribusikan dagangan haram tersebut.
Tak terima atas apa yang dilakukan Kalidas, Thakur dan Fakira melakukan balas dendam dan berjanji akan menghabisi seluruh turunan Thakur. Sementara itu, putra tengah Kalidas, Devidas (Vidyut Jammwal) datang dari Singapore untuk mengunjungi sang ayah, yang pada saat bersamaan menjadi korban dari pembalasan musuh-musuhnya yang ingin merebut dan menjatuhkan kekuasaannya.
Berlangsung selama 154 menit yang terbilang panjang, The Power tersusun atas barisan konflik demi konflik yang tak berkesudahan. Di mana setelah peristiwa penyerangan Kalidas, masalah semakin rumit dan turut melibatkan pihak luar yang masing-masing saling bersangkutan. Hasilnya tampil cepat, meski kebanyakan tersusun atas penguluran durasi hanya untuk menampilkan deretan aksi dari seorang Vidyut Jammwal, yang sekali lagi, tampil perkasa dan menawan dalam mempraktekan gerakan akrobatik yang variatif.
Sayang, ketidaknyamanan hadir tatakala ragam aksinya kerap menggunakan teknik slow-motion yang melemahkan urgensi, terlebih itu dilakukan sepanjang durasi. Elemen romansa sempat mengisi paruh awal, yang seketika dieliminasi dan dipaksa masuk ke ranah kelam saat kekasih Devi, Pari (Shruti Haasan) harus menelan pil pahit tatkala mengetahui sang ayah, Anwar (Zakir Hussain), yang juga merupakan kaki tangan kepercayaan Kalidas, mati mengenaskan oleh salah satu anggota keluarganya.
Bisa ditebak bagimana The Power mengisi deretan konflik yang dipaksa saling terkoneksi. Meski hasilnya sanggup menggaet atensi yang menuju paruh kedua, menumpahkan segala kebrutalan pula kesadisan sebagaimana kejamnya dunia para gangster. Intensi seketika naik, meski sangat disayangkan, keengaan menampilkan siksaan secara eksplisit dihindari hanya untuk menghindari gunting sensor atau bahkan ketidakmampuan sutradara menangani bujet produksi. We never know.
The Power adalah tipikal straightforward movie yang bakal disenangi dengan catatan tak perlu memikirkan apa yang terjadi. Pun, ketika saya menonton filmnya, tak berharap akan tampil luar biasa selain karena murni mencari hiburan belaka. Hasilnya tak begitu mengecewakan, meski beberapa diantaranya tampil terlalu diregangkan bahkan dilebarkan, sebutlah momen rapat perdamaian yang setelahnya hanya memenuhi kuota durasi tanpa adanya sebuah keputusan yang pasti.
Sebagai pelakon, Mahesh Manjrekar tampil penuh wibawa pula kharisma dalam memerankan sosok Kalidas Thakur yang dalam diamnya menyimpan banyak rencana. Namun, sebagai sutradara, Mahesh Manjrekar rupanya perlu membenahi lagi banyak elemen yang semestinya bisa tampil lebih baik lagi. Sebutlah terlihat penggunaan pacing maupun pemanfaatan karakter yang begitu banyak, yang masing-masing menyimpan banyak intensi yang keselurahannya sebatas datang dan pergi.
Konklusinya dipenuhi bumbu opera sabun di mana momen dramatik tersebut rasanya tak perlu selain hanya menciptakan sebuah hasil yang problematik. Setidaknya aksi sebelumnya tampil mengasyikkan, di mana Shruti Haasan turut ambil bagian sebagai sosok wanita badass. Selanjutnya disusul oleh sebuah momen sederhana, namun berarti di tataran rasa. Ini terjadi ketika Ratna (Mrunmayi Deshpande), putri bungsu keluarga Thakur yang banya diam dan pasrah menumpahkan seluruh keluh kesah serta amarah yang dipendamnya. Sebuah momen sederhana, yang murni menggambarkan sebuah pemberdayaan wanita.
SCORE : 3/5
0 Komentar