Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

WHITE SNAKE (2019)

White Snake adalah hasil dari modernisasi versi animasi serial televisi yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia di tahun 1992, di samping kembali mengukuhkan bahwa legenda tradisional Cina memang belum ada matinya dan masih menjadi sasaran empuk guna dieksplorasi dan dieksploitasi ceritanya. Mengambil langkah sebagai prekuel bagi serial televisi miliknya, White Snake memaparkan sebuah teritori baru dengan menampilkan sebuah studi karakter tokoh utamanya dalam mengenang kembali sejarah kehidupan personal miliknya, terutama rasa cinta yang senantiasa ia jaga dan pelihara.


Pembukanya mengambil setting pasca 500 tahun setelah peristiwa kejadian yang kerap menghantui pikiran Xiao Bai (Zhang Zhe), siluman ular putih yang kini sudah menjadi manusia seutuhnya. Tusuk konde hijau milik Xiao Qing (Tang Xiaoxi), kakak Xiao Bai sekaligus si siluman ular hijau, kembali membuka pikiran Xiao Bai terkait peristiwa masa lalunya yang di dalamnya selalu menangkap seorang pria misterius yang belum ia ketahui secara pasti.


Dari sini, cerita memulai kembali sebuah kisah pertemuan antara Xiao Bai yang ditemukan pingsan di sebuah air terjun oleh Ah Xuan (Yang Tianxiang), pemuda kampung penangkap ular yang kurang piawai dalam menangkap ular. Xiao Bai pingsan setelah gagal melawan Jenderal Kegelapan (Yaohan Zhang) yang kala itu tengah mengumpulkan ilmu sihir dengaan menyerap kekuatan ular-ular yang dikumpulkan para penduduk desa sebagai ganti membayar pajak.


Naskah hasil tulisan Damao memang tetap setia pada kisah aslinya mengenai kisah terlarang antara manusia dengan siluman ular yang masih menjadi inti utama White Snake, ini tentu membuat pengisahannya menyentuh ranah romansa sensual dengan rating PG-13 secara halus-meski terasa sia-sia kala sebuah anggapan utama hanya sebatas memenuhi hasrat pria kesepian semata. Kita tahu bahwa nantinya Ah Xuan akan merubah wujud manusia menjadi siluman, yang ditandai dengan ekor yang berada di dalam tubuhnya, sementara sang anjing kesayangan, Dudou (He Zhang) dapat berbicara. Namun, esensi perubahan utama Ah Xuan sungguh bukan berdasar atas cinta, melainkan barang dalam celana. Itu jelas tersirat dalam salah satu adegannya.


Kalu bukan karena masalah yang tak bisa dianggap sepele itu, saya dengan senang hati mengakui bahwa White Snake adalah salah satu animasi yang berhasil mengembangkan sebuah potensi. Setelahnya, perubahan sikap Ah Xuan berjalan atas dasar cinta secara tiba-tiba, ini tentu menandai bahwa para pembuatnya kurang peka atau dengan sengaja mendefinisikan dan menganggap cinta setelah merasakan kenikamatan yang berada dalam tubuhnya. Ini tentu bukan definisi cinta murni yang memungkinkan seseorang merubah diri.


Di luar konteks tersebut, White Snake unjuk gigi memamerkan set piece megah yang kehadirannya bisa disejajarkan dengan animasi rilisan Disney, meski untuk menyamainya kembali, butuh riasan dan sapuan (juga budget) setara. Namun, kita berbicara mengenai animasi buatan Asia-yang mana secara jelas, White Snake jelas unggul di depan. Terlebih, kala gaya seperti lukisan tinta hitam khas Cina dipamerkan-yang kemudian menghadirkan sebuah definisi indah dan estetis.


Pun, kesenangan dengan mudah di dapat kala White Snake menampilkan sekuen sarat aksi martial-arts, yang berkat duet sutradara Amp Wong (Green Lantern: The Animated Series) dan Ji Zhao (The Grandmaster, Snow Flower and the Secret Fan, Dragon) tersaji sedemikian memikat, mengingat keduanya adalah seorang editor handal, harga dari hasil yang ditampilkan jelas sepadan.


Selebihnya, White Snake berhasil memberikan sebuah homage sekaligus nostalgia bagi para penonton dewasa dengan rasa yang masih sama. Pun, menjelang akhir, para pembuatnya berhasil menciptakan sebuah jembatan bagi terciptanya sekuel yang berpotensi tampil lebih mewah lagi kala clue menampilkan sebuah karakter unik dan tak kalah berbahaya dengan segala ilmu sihir yang sudah menjadi kekuatan utama. Jika itu terlaksana, saya tak sabar menantikannya. Semoga di kesempatan kedua nanti, para pembuatnya bisa memperbaiki kesalahan atas pemahaman yang kerap disalahartikan.


SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar