Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

KELAM (2019)

Disutradarai oleh Erwin Arnada yang sebelumnya menghasilkan sebuah tontonan menyiksa bernama Tusuk Jelangkung di Lubang Buaya (2018), Kelam tak ubahnya sebuah sajian yang hanya disetujui akibat sang sutradara yang membutuhkan cuan pasca film sebelumnya yang cukup laku di pasaran. Ini tentu memberi kesempatan lagi kepada Erwin untuk menampilkan sebuah video penyiksaan-yang meski tak dalam tahap ekstrim seperti sebelumnya-mampu secara refleks membuat kepala sakit setelahnya. Tentunya dengan segala kejanggalan dan kebodohan yang dimilikinya.


Pasca delapan tahun tak bertegur sapa akibat sebuah hubungan yang renggang, Nina (Aura Kasih) kembali mendatangi rumah dengan alasan menjenguk sang ibu (Rina Hassim) yang terkena stroke ringan. Kali ini Nina tak sendiri, turut serta dibawanya Sasha (Gissele Tambunan) sang puteri-yang pada saat tiba di rumah mengalami sebuah insiden yang mengharuskannya melakukan transplantasi jantung.


Proses operasi memang berjalan lancar. Namun, Sasha kini tak seperti biasanya, ia mulai bertingkah aneh dan bahkan secara terang-terangan mengatakan bahwa sudah ada yang menceritakan dongeng Puteri Salju ketika Nina hendak meneruskan dongeng lanjutannya. Naskah hasil tulisan Fajar Umbara (Mata Batin, Sabrina, Ikut Aku Ke Neraka) tentu akan bermain pada sebuah pertanyaan mengapa Sasha bertingkah demikian, yang kemudian menempatkan sebuah relasi ibu-anak yang kentara terasa dipaksakan.


Ini salah satunya berasal dari pengadeganan Erwin yang membangun penceritaan secara pelan, hendak membangun slow-burning-horror, Erwin pun tak mampu kala naskah tak mempunyai sebuah kesatuan pasti selain menampilkan aksi jumpscare basi di mana penampakan serta adegan berupa mimpi ditampilkan sementara beberapa adegan nihil substansi diterapkan.


Fokus utama Kelam adalah menjawab sebuah misteri tanpa memikirkan sebuah jalan untuk dilalui, ini pula yang membuat karakter Fenny (Amanda Manopo) tak memiliki arti selain sebagai karakter bodoh yang mesti disuapi informasi. Sebagai adik, Fenny harusnya tahu seluk-beluk keluarga, termasuk alasan sang kakak yang memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Ini tentu bertolak belakang dengan apa yang umum terjadi di lapangan (baca: hubungan kakak beradik).


Ada sebuah potensi terkait cerita dalam menjawab apa yang telah terjadi sebenarnya menyiratkan sebuah perlakukan apa yang pernah dilakukan. Ini tentu bisa dipilih sebagai opsi guna menyiratkan sebuah moral value secara halus alih-alih kembali kebingungan guna membuka sebuah tabir yang hendak dipecahkan. Keputusan menampilkan Rico (Evan Sanders), mantan kekasih Nina pun patut dipertanyakan esensinya, untuk apa menjabarkan sebuah penjelasan kalau toh jawabannya sama?


Pun, ketika konklusinya ditampilkan, Kelam gagal memberikan sebuah kejutan yang tepat sasaran karena dari awal filmnya dibuka pun sudah dapat tercium sebuah jawaban. Sementara kejelasan sudah ditampilkan, pikiran saya masih berputar pada sebuah adegan yang melibatkan surat, yang untuk melenyapkannya harus melalui rintangan seberat itukah? Sungguh, KELAM membuat saya GERAM.


SCORE : 1/5

Posting Komentar

0 Komentar