Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

EXTRACTION (2020)

Melalui Extraction, Russo Brothers seolah ingin membuktikan bahwa stunt coordinator yang kerap menemaninya dalam judul MCU macam Captain America: The Winter Soldier (2016) serta Avengers: Endgame (2019) mempunyai potensi dalam membuat sajian aksi beroktan tinggi. Ialah Sam Hargrave yang mereka tugaskan untuk menggarap film perdana hasil adaptasi novel grafis Ciudad yang pernah Russo Brothers tulis bersama Ande Parks, Fernando Leon Gonzalez dan Eric Skillman.
 
 
Sempat mendapat pendanaan pada tahun 2013 yang tak terealisasi pasca Russo Bersaudara terlebih dahulu menangani proyek pertama mereka dalam semesta MCU, proyek yang didanai oleh Netflix sebesar $65 juta ini tak ayal menghasilkan deretan sekuen masif yang berhasil memfasilitasi talenta Hargrave dalam menciptakan nuansa chaotic berdasar naskah yang ditulis seorang diri oleh Joe Russo, sementara bersama Anthony Russo, keduanya menjabat sebagai produser.
 
 
Ceritanya sendiri mengikuti pakem formula 'white savior' di mana karakter utama yang bernama Tyler Rake (Chris Hemsworth) adalah mantan anggota  SASR (Special Air Service Regiment) dan kini alih profesi sebagai tentara bayaran. Lewat Nik Khan (Golshifteh Farahani) ia ditugaskan untuk menyelamatkan Ovi Mahajan (Rudhraksh Jaiswal), putra crime lord India (Pankaj Tripathi) yang diculik oleh crime lord asal Pakistan, Amir Asif (Priyanshu Painyuli). Mengutip kalimat Nik Khan, misi tersebut adalah sebuah misi bunuh diri, sementara kita mengetahui bahwa misi tersebut diambil Rake-selain karena uang-ialah untuk berdamai dengan diri.


Tak mudah untuk Rake lumpuh begitu saja. Kalimat tersebut seolah menegaskan bahwa kesenangan akan berlangsung lama-karena dengan adanya Rake, rentetan baku hantam akan tersaji lancar. Hargrave tahu betul potensi Hemsworth yang kemudian ia luruskan dalam menghasilkan sekuen baku hantam serta aksi tembak-menebak yang melibatkan jalanan, mobil, serta udara dalam balutan ketegangan yang seolah enggan luntur. Hargrave enggan menekan pedal rem, yang berarti ia tidak akan membiarkan penonton untuk berpaling dari layar.


Deretan aksinya memang tampil kelas wahid. Itu belum seberapa kala Hargrave dengan bantuan sinematografi dari Newton Thomas Sigel (Drive, X-Men: Days of Future Past, Bohemian Rhapsody) menghadirkan sebuah long-take berdurasi 11 menit tanpa putus (tentunya dengan pengambilan gambar yang memakan 11 hari) yang seketika akan mengingatkan kita dengan aksi yang ditampilkan dalam The Raid serta trilogi John Wick. Meski tak sepenuhnya berjalan mulus (kentar terlihat jahitan kasar), Extraction tetap membuktikan bahwa Hargrave adalah sutradara film aksi handal-yang akan banyak mengisi film di tahun depan.


Extraction adalah jawaban bagi seseorang yang hendak mencari hiburan. Ini tak sejalan dengan porsi drama yang ditampilkan-yang kerap tak berimbang dan bahkan kerap melucuti dinamika. Meski hal tersebut lumrah terjadi dalam film aksi, ini sangat disayangkan kala seiring penceritaan bergulir, Extraction selalu melibatkan hal tersebut guna menghadirkan konklusi sesuai sasaran-yang sayangnya tak mulus berjalan.


Keluhan lain ialah beberapa plothole yang kerap tampil bertebaran, selain kenyataan bahwa selain tiga karakter utama miliknya urung tampil untuk lebih berperan, termasuk sang antagonis utama yang hanya duduk diam, tak menyalurkan sebuah ancaman yang semestinya dilakukan dalam aksi turun ke jalan.


Beruntung, Extraction memiliki konklusi sesuai harapan, kala ketegangan kian dilipatgandakan, mewadahi persona Hemsworth dalam karakter yang lebih manusiawi. Pujian lain turut disematkan kepada Randeep Hooda, memerankan Saju, anak buah ayah Ovi lewat performa tak kalah kuat miliknya. Keduanya adalah pion pencipta kesenangan dalam menciptakan sebuah gambaran yang mencipratkan darah, meremukan tulang dan melemahkan daging. Berdasar hal ini, berdosa jika saya tak melebur dalam kesenangan dengan berhenti mengeluhkan kekurangan yang semestinya tak menjadi sebuah perdebatan.


SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar