Seolah setali tiga uang dengan The Squid and the Whale (2005), Marriage Story berbicara tentang perceraian-yang kali ini bukan tampil lewat sudut pandang seorang anak, melainkan sepasang suami-istri. Seolah belum cukup, sutradara sekaligus penulis naskah Noah Baumbach (The Squid and the Whale, Frances Ha, The Meyerowitz Stories) kembali mengangkat "true story" miliknya lewat medium film untuk bercerita. Apabila The Squid and the Whale didasarkan pada kejadian perceraian sang orang tua, Marriage Story, konon adalah kisah personal sang sutradara-yang juga mengalami hal serupa.
Adegan pembukanya tampil begitu hangat, di mana masing-masing cerita kebaikan saling mengisi, Charlie (Adam Driver) menuturkan alasannya mencintai sang istri, Nicole (Scarlett Johansson), pun sebaliknya. Diiringi scoring gubahan Randy Newman (Toy Story, Cars, The Meyerowitz Stories) orkrestrasi megah ditampilkan, membuat perjalanan menceritakan begitu bermakna pula sarat akan kejujuran masing-masing. Sayang, semua itu tak berlangsung lama, pasalnya ini adalah kutipan cerita hasil tulisan mereka di tengah proses mediasi karena pernikahan mereka diambang prahara.
Charlie adalah sutradara teater asal New York-yang sebentar lagi akan menampilkan karyanya di Broadway. Sementara Nicole adalah seorang aktris yang pernah merintis karier di industri komersil. Pasca menikah, Nicole meninggalkan itu semua, memilih untuk menjadi aktris sang suami di tengah kesehariannya mengurus rumah tangga. Setelah sepuluh tahun menjalin hubungan, Nicole merasa dirinya terpinggirkan, kata "bebas" seoalh sulit diraih olehnya, karena semua hal harus sesuai dengan yang Charlie inginkan. Bahkan, ia merasa dirinya seperti "menjadi Charlie".
Untuk itu, ia melayangkan gugatan perceraian. Menyewa Nora Fanshaw (Laura Dern) selaku pengacara untuk memenangkan hak asuh sang putera tunggal, Henry (Azhy Robertson) dan tinggal di rumah sang ibu (Julie Hagerty) di Los Angeles. Untuk itu, Charlie pun menyewa jasa Bert Splitz (Alan Alda) setelah kurang puas dengan pendekatan yang jauh dari kata manusiawi pengacara sebelumnya, Jay Marrota (Ray Liotta). Dari sini, Marriage Story meluaskan penceritaan yang menggiring kisahnya berada dalam kubangan perceraian, yang rupanya tak segampang yang dipikirkan.
Dari perebutan hak asuh anak, urusan keuangan hingga perilaku buruk keduanya ditampilkan, menciptakan sebuah keruwetan yang nantinya bermuara pada sebuah adegan pertengakaran memilukan berupa aksi saling tuduh siapa yang paling banyak bersalah. Noah Baumbach membungkus sebuah prahara rumah tangga tak biasa, di mana "kegamangan" pula perasaan "tak tenang" acap kali tercipta. Bahkan, yang lebih menyakitkan adalah fakta bahwa keduanya masih saling cinta, sementara pola pikir keduanya dikuasai ego masing-masing.
Poin tersebut sempurna menyusun sebuah kompleksitas cerita, di mana seiring tergerusnya hubungan mereka, semakin subtil narasi yang dihantarakan oleh sang sutradara. Ini adalah perihal hubungan yang tak lagi sama, mencoba mencari jalan keluar dan terjebak pada sebuah kondisi "merelakan" yang urung terselesaikan karena suatu persolan. Persoalan yang susah untuk dinyatakan, namun, masih dirasakan.
Tentu itu tak akan berjalan jika tanpa kendaraan rasa yang dihantarkan. Adam Driver memang banyak tampil pasif dan datar, sementara Nicole lebih agresif-namun tak kalah gamang. Keduanya menghantarkan sebuah degradasi olah rasa yang membuat kita mengerti akan kondisinya, terlebih, pasca sebuah adegan long-take tempat "luapan emosi" menjadi saksi bahwa keduanya masih saling peduli. Noah Baumbach tak menampilkan siapa yang paling bersalah, melainkan siapa yang mau mengalah untuk bisa berserah.
Tak kalah mencuri perhatian adalah Laura Dern-yang lewat perannya ini mampu menggenggam piala Oscar sebagai Best Supporting Actress. Pembawaannya yang eksentris dan seksi membuat karakternya memiliki sebuah kepentingan, terlebih kala ia mengutarakan sebuah perkataan terkait isu gender yang melibatkan Yesus dan Maria sebagai contoh, selain di samping mendukung aksi feminitas yang kerap ia layangkan kepada Nicole.
Noah tak hanya menampilkan narasi, ia pun ikut andil menciptakan sebuah aksi. Ketika pergerakan kamera hasil bidikan Robbie Ryan (American Honey, The Meyeworitz Stories, The Favourite) menghasilkan sebuah mise-en-scène kaya makna, membuat adegan menutup gerbang begitu sarat akan keindahan. Pun pengguanaan pengambilan close-up menyiratkan sebuah perasaan karakternya yang sesungguhnya.
Marriage Story pun unjuk gigi dalam menangani komedi-yang serupa karya sang sutradara, kehadirannya menambahkan sebuah presisi tersendiri di tengah memberikan sebuah jeda terhadap paparan drama. Saat Marriage Story memasuki konklusi, penyutradaraan Baumbach kembali merenggut atensi terkait sebuah penyelesaian yang bukan berarti menghilangkan perasaan. Seperti sepasang sepatu yang bersama dan berjalan pada jalurnya masing-masing, dibutuhkan sebuah ikatan tali yang kuat sebagai pengikat. Begitu pula sebuah hubungan, apalagi pernikahan, yang tak seharusnya saling mengekang, melainkan berdampingan.
SCORE : 4.5/5
0 Komentar