#MalamJumat The Movie
awalnya memberikan impresi positif berupa penyelidikan sekelompok remaja (yang
lagi-lagi) menantang bahaya guna mencari popularitas di media sosial. Tentu,
hal tersebut bukanlah sebuah kekeliruan, pasalnya film ini sendiri diangkat dari
kanal YouTube milik Ewing HD, tepatnya seri #MalamJumatEXPLORE-yang sekaligus
menempatkan sang empunya akun sebagai pemeran utama.
Alkisah, Ewing (Ewing HD)
beserta para rekannya, Lulu (Dhea Annisa), Wingky (Harris Illano) dan Oji (Ajil
Ditto) mendatangi sebuah taman bermain-yang dikenal angker, Wonder Park-yang
ditengarai kerap dijadikan tempat untuk bunuh diri. Setiba datang di sana,
Ewing bukan hanya mendapati Lulu kerasukan, melainkan menemukan jaket dan
topi-yang konon milik seseorang yang gantung diri di sana.
Seusai video tersebut
diunggah, muncul seorang gadis bernama Dinda (Zoe Abbas Jackson) meninggalkan
komentar, mengaku bahwa barang-barang tersebut milik sang kakak, Ryan (Randy
Pangalila) yang sudah lama hilang. Bersama Ellen (Sonia Alyssa), sahabat
Dinda-yang mengaku pernah berpacaran dengan Ryan semasa SD (sungguh sebuah
selipan komedi-yang dipaksakan), Dinda datang meminta Ewing untuk kembali
melakukan investigasi di balik menghilangnya sang kakak.
Turut hadir pula Tio (Ade
Firman Hakim) seorang YouTuber-yang terkenal karena kemampuannya berkomunikasi
dengan arwah-yang juga turut mengembam tugas menyampaikan unsur komedi lewat
tingkah konyolnya kala melakukan ritual, tentu unsur tersebut disengaja
kehadirannya, bahkan para tokoh lain pun sempat mengolok-olok tingkahnya.
Namun, jika ditilik dari segi urgensi, karakternya sendiri serupa kehadiran
Ellen, nyaris tak perlu diperlukan kalau bukan karena demi menambah korban.
Ditukangi oleh Hadrah
Daeng Ratu (Superdidi, Mars Met Venus, Jaga Pocong), #MalamJumat The Movie
setidaknya mempunyai beberapa momen emas, kala sang sutradara menggunakan
keheningan sebagai nuansa atmosferik. Meski tak bertahan cukup lama-karena
naskah buatan Andhika Lazuardi (Tembang Lingsir) tak memfasilitasi kemampuan
sang sutradara, alih-alih mencoreng nama baiknya.
Ya, pasca setengah durasi
berjalan, #MalamJumat The Movie mulai menampakkan wajah aslinya ketika cerita
nihil kepadatan (kalau tak ingin disebut setipis kertas) mulai diterapkan-yang
juga diselingi dialog dangkal miliknya. Saya belum menyebut naskahnya begitu
malas, kala momen kembali ke Wonder Park kian direpetisi. Menunjukkan bahwa
sang penulis tak memiliki kreativitas tinggi.
Ini belum seberapa kala
naskahnya turut menanggalkan logika. Sebutlah momen mengecek Instagram milik
sang kakak-yang dilakukan Dinda ditengah situasi berbahaya. Atau ke mana
hilangnya video mandi-yang di unggah akun tersebut. Ingin rasanya saya
menanyakan hal ini kepada sang penulis mengenai tujuan menulisnya. Untuk apa?
Ya, tentu untuk menambah durasi.
Saya mungkin sedikit
mengapresiasi keputusan Hadrah dalam menampilkan jumpscare-yang tak terlalu
tampil mendominasi, namun di sisi lain saya juga turut menanyakan perihal
elemen horor-yang dimiliki #MalamJumat The Movie, itu terjadi kala menjelang
mendekati konklusi-yang kembali menampilkan sebuah kejutan tak berarti.
Ya, saya mungkin akan
menyebutnya sebagai “kejutan kue lapis”. Pasalnya, dalam kurun waktu kurang
dari 30 menit, #MalamJumat The Movie mulai menanggalkan pula mengeliminasi unsur
horor miliknya. Tak lagi berbicara mengenai penampakan berwujud muka basi,
melainkan sebuah kejutan-yang tak memiliki arti pula kaitannya dengan film ini.
Selain tak memiliki
urgensi dengan cerita, twist kue lapis tersebut tampil terburu-buru tanpa proses
penanaman benih (penyakit kambuh Dee Company) guna mengejutkan penonton.
Mungkin menurut para pembuatnya keputusan ini adalah langkah jitu guna membuat
penonton takjub. Anda salah Ferguso, kejutan ini justru membuat menyerah,
pasrah sekaligus memendam amarah.
SCORE : 1.5/5
0 Komentar