Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

IKUT AKU KE NERAKA (2019)

Ikut Aku ke Neraka tak ubahnya sebuah clickbait-guna menggiring para penonton untuk tertarik dan kemudian menyaksikannya. Pasca selesai menontonnya, saya bertanya-tanya akan maksud dan tujuan penggunaan judul tersebut-yang sama sekali tak ada hubungannya dengan keseluruhan penceritaan-yang mana kerap mengganggu ingatan. Kesampingkan, Drag Me to Hell buatan Sam Raimi-yang legendaris itu, Ikut Aku ke Neraka adalah versi murahan dari sebuah film yang tampil berkesan.


Lita (Clara Bernadeth) tengah hamil tua. Pasca sang suami, Rama (Rendy Kjaernett) yang telah menemukan solusi guna menuruti keinginan Lita untuk menghapus tanda lahirnya, serangakaian teror terjadi. Tentu, naskah buatan Fajar Umbara (The Doll 2, Sabrina, Mata Batin 2) akan menempatkan karakter Lita dalam pergulatan psikis yang kemudian menceritakan semuanya terhadap sang suami yang menolak percaya. Kesan medioker sulit untuk dihindarkan-hingga filmnya pun bergerak seperti apa yang ditakutkan.

Bukan, bukan ketakutan yang terpantik. Melainkan ketakutan saya terhadap filmnya menampilkan kualitas "yang sudah-sudah". Di samping menaruh fokus terhadap Lita, Ikut Aku ke Neraka pun mengajak kita untuk melihat kondisi Sari (Cut Mini) di rumah sakit jiwa-di mana Sara Wijayanto berperan sebagai psikiater yang menangani rumah sakit tersebut, menceritakan bahwa Sari sepertinya tak mengalami gangguan jiwa, melainkan gangguan makhluk halus.

Lita pun melahirkan seorang bayi yang kemudian diberi nama Puteri. Di tengah proses melahirkan, kita akan melihat Ence Bagus sebagai seorang dokter kandungan yang melontarkan sebuah lelucon di tengah persalinan. Semenjak itu, teror makin intens terjadi, terlebih hantu yang meneror Lita menginginkan sang bayi untuk ikut bersamanya.

Tentu, dari simpulan cerita di atas, anda dapat menemukan sebuah miscasting-yang bagai sebuah sentilan bahwa filmnya menandakan sebuah ketidakberesan. Saya tak mempermasalahkan jika Sara Wijayanto beralih peran sebagai seorang psikiater yang percaya terhadap hal mistis-yang seperti kita tahu, ia adalah seorang cenayang (pun kerap mendapat peran demikian). Kehadirannya tak seberapa berarti, berbekal screentime sedikit, karakternya pun tak berkontribusi terhadap penceritaan, pun sama halnya dengan Ence Bagus yang tampil kurang dari tiga menit-memerankan dokter konyol yang tak seberapa membantu.

Pranala luar yang sekilas bak sebuah kesalahan-kemudian menjangkiti naskah buatan Umbara-yang terlampau menyederhanakan. Rama adalah sosok yang skeptis terhadap omongan Lita kemudian berubah menjadi sosok yang amat meyakini hal mistis berbekal kejadiannya diganggu makhluk halus lewat sebuah sekuen singkat-yang nihil sebuah dampak. Pun, ia adalah orang yang kemudian memanggil Adam (Teuku Rifnu Wikana), dukun setempat yang ditugaskan mengusir roh jahat di rumah Lita.

Semenjak kehadiran Adam, Ikut Aku ke Neraka setidaknya tampil cukup menyenangkan-setelah sebelumnya naskah menghabiskan waktu untuk menghabiskan durasi guna tampil bertele-tele sarat kekosongan. Nuansa mistis perihal pengusiran diterapkan-yang kemudian memantik sebuah persoalan kala naskahnya kebingungan bermain aturan dan kemudian bergerak ke ranah straightforward horror dengan sedikit bumbu gore (jika tak ingin disebut tanggung).

Untungnya, penyutradaraan Azhar Kinoi Lubis (Kafir: Bersekutu dengan Setan, Kuambil Lagi Hatiku, Jokowi) masih mampu menghadirkan sebuah sekuen penyulut atensi lewat guliran jumpscare efektif-yang meskipun tampil medioker, ketetapan timing turut menyertai. Meski secara keseluruhan, kualitas Ikut Aku ke Neraka sebetulnya sangatlah berantakan, terlebih kala naskahnya mencoba mengungkap sebuah twist.

Pengungkapan twist-nya terlampau buru-buru pula tak memberikan efek kejut pasca sebuah film horor Asia terlebih dahulu menampilkannya. Selaras dengan hal itu, tone gelap sedikit merah ditampilkan-yang mana-setelah di tampilkan Pengabdi Setan (2017) pula diikuti horor lainnya-nuansa yang diterapkan sedikit memudar. Hingga sebuah mid-credit-scene menampilkan sebuah pengungkapan baru, Ikut Aku ke Neraka bagai sebuah usaha "menipu" yang sejatinya tak sepenuhnya baru.

SCORE : 2/5

Posting Komentar

0 Komentar