Tak mudah bagi seorang sutradara film pendek yang pada dua tahun lalu memulai debut film panjang lewat Ziarah-yang sarat akan nuansa arthouse berupa pencarian seorang wanita tua (baca: nenek) mencari makam sang suami, Doremi & You jelas adalah sebuah karya komersil pertama seorang BW Purba Negara yang menekankan sebuah sajian musikal berbasis tontonan remaja pada umumnya yang sukses melahirkan sebuah karya penuh semangat sekaligus hangat secara bersamaan.
"Bersatu dalam keberagaman" atau "Bhineka Tunggal Ika" adalah motivasi utama yang disajikan filmnya, kentara terlihat dari latar belakang karakternya yang berbeda ras maupun agama-yang mana adalah jualan utama film ini guna menghadirkan sebuah pesan relevan berbalut tontonan ringan. Doremi & You sukses menampilkan niatan tersebut-yang dapat kita lihat secara kental lewat pemakaian tata kostum warna-warni, diperkuat kala sekuen pembukanya menampilkan sebuah pemandangan serupa yang makin hidup kala karakternya menari dan menyanyi dalam balutan koreografi Mila Rosnita (Another Trip to the Moon) yang lincah dan enerjik dalam sekuen lagu Hari Ini Indah.
Kisahnya sendiri mengenai pertemanan siswa-siswi SMP yang terdiri dari: Putri (Adyla Rafa Naura Ayu), Anisa (Nashwa Zahira), Markus (Toran Waibro) dan Imung (Fatih Unru). Suatu sore pasca mereka pulang dari ekstrakulikuler paduan suara, akibat sebuah kecerobohan pasca sibuk mengambil foto, uang iuran untuk pembelian jaket sebesar tiga juta rupiah hilang terbawa arus sungai. Dari sini, permasalahan utama naskah buatan BW beserta Jujur Prananto (Jelita Sejuba, Pendekar Tongkat Emas, Petualangan Menangkap Petir) ketika mereka dituntut mengembalikan uang tersebut.
Guna mencari jalan keluar, Putri mengusulkan sebuah ide untuk mereka mengikuti perlombaan Doremi & You yang memiliki hadiah utama sebesar sepuluh juta rupiah. Berbekal kemampuan menyanyi, mereka muali berlatih, namun si guru pelatih (Ence Bagus) rupanya meliburkan pelatihan eskul menjelang UAS. Akhirnya, dipilihlah Reno (Devano Danendra) asisten pelatih sekaligus siswa SMA yang mereka kenal arogan, dingin, dan sombong. Keputusan yang semula penuh pertimbangan dan penolakan rupanya perlahan disetujui.
Sejatinya, Doremi & You tak menawarkan sebuah modifikasi cerita luar biasa-yang mana tatarannya lebih berjalan pada ranah generik-yang bukan sebuah masalah mengingat filmnya sendiri diperuntukkan untuk kaum remaja dengan penceritaan ringan miliknya. Saya memang tak mempermasalahkan hal demikian pasca BW sendiri menjalin sebuah balutan cerita yang solid di tengah eksekusi yang kerap memberikan sebuah alasan yang jelas-yang mana menunjang sebuah penceritaan.
Itu terjadi kala karakternya mulai mendapati sebuah rintangan, Anisa yang dilarang sang paman (Teuku Rifnu Wikana) untuk bernyanyi karena mengkhawatirkan beasiswanya akan di cabut, Markus si bendahara mendapati bisni badut sang ayah tengah carut-marut di tengah perasaannya yang amat bersalah. Konflik tersebut membawa Doremi & You memperluas cakupan dinamika tanpa harus kehilangan fokus utama. Pun, penyutradaraan BW sama sekali tak tampil mendistraksi, melainkan memberikan secercah bobot emosi.
Tentu, menyesuaikan ragam musik dan tari guna menjalin sebuah musikalisasi amat beresiko, BW menepis anggapan tersebut kala ia unjuk gigi memamerkan kreativitasnya membuat ragam cekcokan terasa menyenangkan (meski sesekali tampil menggelikan), selaras dengan nada penceritaan yang mengutaman keragaman pula perbedaan. Hal tersebut setia mengiringi lontaran dialognya, sebutlah momen ketika Puti dan Reno berbicara perihal menyantap bubur ayam.
Pencapaian tersebut tak akan terlaksana seutuhnya jika tanpa performa meyakinkan para pelakon. Nashwa membuktikan dirinya sanggup melakoni paparan drama, Toran mampu menyeimbangkan tawa dan drama, Fatih seperti biasa tampil meyakinkan, sementara Naura tampil paling bersinar, membuktikan dirinya sanggup melakoni beragam tantangan, mulai dari menari, menyanyi hingga menyuntikan bobot tinggi dalam karakternya. Calon bibit bintang masa depan menguar kuat dalam dirinya. Menyenangkan pula akhirnya melihat Devano Danendra sedikit tampil memiliki nyawa pasca memerankan karakter penuh kekakuan dalam dua karya sebelumnya.
Saya amat menyukai sekuen ketika lagu Harmoni ditampilkan. Sederhana, namun memiliki sebuah rasa yang luar biasa ketika romantisme sedikit disuntikkan. Pun, secara keselurahannya penyutradaraan BW Purba Negara menampilkan hal demikian-meski tak lantas berada dalam sebuah puncak menyenangkan kala paruh keduanya mulai sedikit bermasalah.
Permasalah terjadi ketika perubahan karakternya yang teramat mendadak, pun unsur pasaran seperti kecemburuan dan keegoisan mulai diterapkan menjelang konklusi-yang kita tahu arahnya akan berlabuh pada sebuah keberhasilan atas penyelesaian permasalahan. Doremi & You memang tak sempurna, namun, pasca kebahagiaan yang telah diberikan, semuanya dapat termaafkan, terlebih impresi pasca menontonnya memberikan sebuah perasaan memuaskan.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar