BoBoiBoy Movie 2 selaku sekuel dari film pertama yang dirilis dua tahun yang lalu-menghadirkan sebuah pengalaman sinematik menyenangkan kala sang sutradara Nizam Razak (BoBoiBoy: The Movie) menyajikan sebuah spectacle khas tontonan blockbuster-yang tak pernah saya sangka akan seepik ini. Terlebih, efek visual grafis yang digunakan begitu memadai, bujet sebesar 24 miliar rupiah pun terbayarkan secara nyata-ketika BoBoiBoy Movie 2 dirasa sukses sebagai sebuah film tontonan semua umur yang penuh akan hiburan dan tak jarang mengundang gelak tawa riuh para penontonnya.
Tak ada kaitan maupun hubungan dengan film pertamanya, plot BoBoiBoy Movie 2 mengikuti pakem formula film bertemakan superhero-yang tak lebih dari sebuah gelaran menyelamatkan dunia dari bahaya. Dikisahkan BoBoiBoy (Nur Fathiah Diaz-yang juga merupakan pengisi suara Upin & Ipin) harus menghadapi kehadiran Retak'ka (Fadzli Mohd Rawi) yang baru saja bangkit dari kebekuan pasca ratusan tahun lalu terkalahkan oleh sang sahabat yang kemudian menjadi musuh. Retak'ka ingin menguasai galaksi dan merebut tujuh elemental yang dimiliki BoBoiBoy (api, air, petir, angin, daun, bumi, dan cahaya) yang sebelumnya adalah pemilik elemental tersebut.
Bersama sang sahabat Yaya (Nur Sarah Alisya), Ying (Yap Ee Jean), Fang (Wong Wai Kay), Gopal (Dzubir Mohammed Zakaria) yang kemudian dibantu sang "Bapak Kebenaran" Pipi Zola (Nizam Razak), BoBoiBoy harus mengalahkan Retak'ka di samping keberadaan Adu Du dan Probe (Anas Abdul Aziz) yang kerap mengacaukan rencana.
Naskah buatan Nizam Razak dan Anas Abdul Aziz banyak meminjam trope yang dimiliki film superhero kebanyakan, misalnya ketika BoBoiBoy yang elementalnya berhasil di serap Retak'ka harus berguru dan meminta bantuan Hang Kasa (Wong Pak Lin) guna mengalahkan sang musuh. Selebihnya adalah sebuah upaya mengalahkan Retak'ka yang nantinya akan bermuara pada sebuah sekuen pertarungan di akhir konklusi-yang dengan mudah anda tebak arahnya.
Nyaris taka ada yang spesial memang. Namun apresiasi patut dilayangkan terhadap kesederhanaan cerita-yang meski formulaik dapat berdiri sendiri hingga tersaji sebagaimana mestinya-tanpa ada sebuah ambisi yang kelewat lebih. Bukannya tak boleh memiliki ambisi dalam menggarap melainkan demi menjaga keteraturan cerita yang hendak dipijak. BoBoiBoy Movie 2 menerapkan anggapan bahwa kadangkala kesederhanaan mampu membuat jalinan cerita terasa menyenangkan pula relevan.
Ya, selain sebagi sebuah sajian hiburan. Sedari awal kita tahu bahwa BoBoiBoy Movie 2 menjunjung pluralisme tinggi yang kemudian menciptakan sebuah toleransi, demikian yang dapat kita petik pula ajarkan kepada anak-anak ketika melihat asal-usul karakter Yaya (Melayu), Ying dan Fang (China) dan Gopal (India) yang bekerja bahu-membahu bersama mengalahkan musuh tanpa harus melihat ras.
Kelebihan lain yang dimiliki BoBoiBoy Movie 2 adalah sentuhan komedi yang kerap tepat sasaran-meski beberapa tampil fluktuatif. Sebutlah ocehan Papa Zola bersama sang puteri sulung Putri Intan Payung Indah alias Pipi Zola (Ieesya Isandra) yang kerap melahirkan banter kalimat menggelitik, demikian pula dengan nasihat yang terlontar dari mulut Probe kepada sang bos, Adu Du-yang menyentuh ranah sarkastik penuh nada kejujuran.
Departemen musik mampu menghadirkan sebuah sinkronasi terhadap sekuen aksi, tentu ini tak lepas dari musik hasil gubahan Yuri Wong yang juga menangani film pertama. Lebih lengkap ketika lagu Fire & Water yang dinyanyikan Faizal Tahir menemani cerita, memberikan sebuah semangat tinggi dan memotivasi.
Pada akhirnya semua akan bermula pada sebuah pesan terkait kepercayaan diri-yang harus dijunjung tinggi. BoBoiBoy Movie 2 menyampaikan hal tersebut secara murni tanpa harus menggurui, meski durasi 110 menit yang ditampilkan acap kali tampil terseok-seok-yang untungnya tak sampai melucuti tensi maupun penceritaan. BoBoiBoy Movie 2 jelas adalah salah satu animasi menghibur yang patut disaksikan guna mengusir kejenuhan.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar