Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

TERBANG: MENEMBUS LANGIT (2018)

Dijual sebagai sebuah sajian inspiratif, Terbang: Menembus Langit-yang mengangkat kisah hidup pula sepak terjang sang motivator sukses Onggy Hianata, membawa penonton merenungkan sebuah makna perjuangan sesungguhnya, alih-alih meratapi semuanya dengan tangisan. Bukan berarti tak boleh menangis, melainkan tak boleh berlarut-larut dan senantiasa tetap kuat dan tegak kala dihadapkan pada sebuah problema yang sulit. Setidaknya itu yang kerap diterapkan oleh sang protagonis utama kita, Onggy (Dion Wiyoko).
 
 
Onggy yang lahir dari keluarga sederhana di Tarakan selalu terngiang akan petuah sang ayah (Chew Kin Wah) yang selalu berkata "Beranikan hati. Raihlah kebebasan kau. Terbang, terbang setinggi-tingginya", hingga kala Onggy memberanikan diri merantau ke Surabaya-demi mengubah nasib keluarga menjadi sebuah pembuktian akan hal tersebut. Fajar Nugros (Yowis Ben, Moammar Emka's Jakarta Undercover) selaku sutradara dan penulis naskah memperlihatkan sebuah bukti yang nyata ketimbang asal kata-yang kemudian membawa Terbang: Menembus Langit memulai sebuah pijakan baru terkait menapaki kehidupan yang sebenarnya.
 
 
Dari seorang suplier apel hingga berjualan kerupuk, kita melihat kehidupan Onggy yang tak selalu berjalan mulus. Pun, setelah ia menikah dengan Candra (Laura Basuki) kehidupan urung berpijak kepadanya. Dari sini, Nugros memperlihatkan sebuah kekejaman realita di tengah upaya seorang manusia, menghasilkan sebuah drama-yang mampu membuka mata. Sepintas terpikir bahwa Terbang: Menembus Langit hanya mengeksploitasi derita demi derita, namun bukankah realita acap kali di sambangi oleh derita?
 
 
Dion Wiyoko menampilkan sebuah range emosi yang kuat, membuat adegan "mengadu kepada Tuhan" begitu meyakinkan dan menyayat hati. Laura Basuki-yang kembali comeback ke layar senantiasa menampilkan kekuatan di balik kelembutan-meski terkadang goyah berbekal sorotan mata yang terpancar nyata, menghasilkan sebuah chemistry solid yang kian menguatkan. Pun, dalam salah satu adegan di warung mie ayam, Nugros mampu menyulap kesederhanaan menjadi sebuah panggung sarat romantisme.
 
 
Pun, lewat Terbang: Menembus Langit, Nugros turut menyelipkan pesan nasionalisme yang lantang diteriakkan. Meski "ditunjukkan" lebih mengena alih-alih "dinyatakan". Tuturan nasionalisme-yang pula mengambil latar pada masa Orde Baru ini sempat menyulut sebuah konflik, meski elaborasi lebih urung terjadi kepadanya. Nugros lebih tertarik memperlebar sayap ke jalur-yang lebih kecil, kembali ke sebuah awalan, yakni keluarga.
 
 
Ya, tuturan keluarga mendominasi tuturan kisahnya, mengingat Onggy Hianata adalah pentolan Multi Level Marketing (MLM) negeri ini, yang bukan mustahil merupakan alasan Nugros mengedepankan unsur kekeluargaan. Karena jika mengeksploitasi kehidupan Onggy lewat kesuksesan secara finansial akan terasa kurang pas. Namun, ini bak sebuah pisau bermata dua. Nugros mengeliminasi fakta tersebut, menggantinya dengan usungan penting dan melupakan akar kesuksesan utama seorang Onggy Hianata. Hal terkait MLM urung dijelaskan, atau setidaknya secara singkat, ini tentu mengurangi taji pasca menontonnya.
 
 
Di sokong bidikan kamera Padri Nadeak, Terbang: Menembus Langit mempunyai tata artistik yang otentik (juga berkat kejelian Nugros membangun set pula pemilihan lokasi) menampilkan sebuah nuansa menyelami masa lalu pula kembali ke masa lalu (baca: keluarga) yang mana merupakan alasan seseorang untuk pulang pasca meraih kesuksesan.
 
 
Terbang: Menembus Langit tersandung kendala berupa penulisan penokohan, di mana fakta perihal "ide" yang tercetus lewat mulut Onggy terasa kurang selaras jika menilik masa kecil sang tituler-yang disebutkan kalah unggul oleh sang kakak, pun mengenai kehidupannya di kampus, kita tak diperlihatkan sebuah penguatan lebih selain eksploitasi karakternya-yang kerap telat membayar iuran. Setidaknya dari sana kita dapat melihat seorang Dayu Wijanto kembali mencuri perhatian, di samping Terbang: Menembus Langit yang bisa sedikit dimaafkan jika disandingkan film-film lokal yang bertema perjuangan inspiratif kebanyakan.
 
 
SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar