Selaku film ketiga dari
seri Annabelle sekaligus film ketujuh dari semesta The Conjuring, Annabelle
Comes Home menyuatkan sebuah pertanyaan terkait adakah cerita yang akan
dituturkan? Pasca Annabelle (2014) yang hancur lebur, Annabelle: Creation yang mengungguli
pendahulunya dari beragam aspek, Annabelle Comes Home-tak lain dan tak
bukan-adalah usaha mengeruk finansial di tengah keringnya ide penceritaan.
Mengambil latar setelah
adegan pembuka di The Conjuring (2013), pasangan Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine
(Vera Farmiga) memutuskan untuk mengurung Annabelle dalam sebuah lemari kaca, karena
menurut Lorraine “Annabelle adalah suar bagi para roh”. Menandai debut
penyutradaraannya, Gary Dauberman-yang sebelumnya menulis naskah Annabelle:
Creation-menjadikan adegan tersebut sebagai piondasi utama bagi filmnya,
mengeluarkan kembali Annabelle beserta deretan makhluk-yang turut meramaikan
barisan terornya-yang meski nihil elaborasi lebih, kesenangan tersendiri justru
di dapat.
Semua bermula kala Ed dan
Lorraine memutuskan untuk pergi ke luar kota, meninggalkan sang puteri, Judy
(Mckenna Grace) di bawah pengawasan sang baby sitter, Mary Ellen (Madison Iseman).
Turut hadir pula Daniela (Katie Sarife) sahabat Mary Ellen-yang kemudian
membuka lemari kaca Annabelle. Dari sini, teror sang roh jahat hadir beserta
roh jahat-yang tak kalah kuat lainnya.
Ya, Daniela bertanggung
jawab atas semua kekacauan bermula. Namun, tanpa menjustifikasi maupun
menyalahkan tindakan bodoh Daniela, Dauberman memberikan intensi lebih terhadap
motivasi ia melakukan hal tersebut-yang didasari sebuah keinginan untuk meminta
maaf kepada sang ayah yang sudah tiada. Dari sini tindakan nekat Daniela bisa
diterima, pun demikian dengan latar belakang Judy-yang kerap dicibir teman
sekolahnya. Keduanya adalah korban perisakan profesi orang tua, meski mengenai
karakter Mary Ellen urung diberikan porsi memadai.
Seperti yang telah
disinggung, Annabelle Comes Homes turut menampilkan sederet roh jahat-yang
bersemayam di rumah keluarga Warren, membuka jalan bagi The Conjuring Universe
mengesksplorasi sederet makhluk ikonik penerus semestanya. Mulai dari The
Bride-yang kerap mengayunkan pisau, iblis bertanduk, manusia serigala hingga
The Ferryman yang terinspirasi sosok Charon dari mitologi Yunani.
Semuanya ditampilkan guna
melangsungkan serangkaian jumpscare-yang meski terlampau lama membangun
build-up, efektif mengundang denyut jantung meski sesaat. Semua disebabkan
karena miskinnya kreativitas-yang hanya sebatas menampakkan wajah hantu secara
tiba-tiba, tak ada urgensi lebih selain menakut-nakuti karakternya.
Hal itu yang kemudian
berimbas pada karakter Annabelle-yang tersampingkan. Dauberman kewalahan dalam
membagi penampilan para makhluk di tengah kosongnya penceritaan-yang hanya
sebatas menghadirkan jumpscare tanpa adanya sebuah penebusan setimpal. Ya,
konklusinya terlampau menggampangkan untuk mengembalikan para makhluk dalam
jumlah banyak ke asalnya.
Beruntung, Annabelle Comes
Homes mempunyai sederet pelakon solid, baik itu Mckenna Grace, Katie Sarife
maupun Madison Iseman-yang bermain apik. Kepiawaian Dauberman pun masih
terlihat jelas, terbukti dari tata artistik filmnya yang tak sembarangan, terlebih
ketika dalam salah satu adegan ia turut melibatkan sebuah televisi klasik di
dalamnya-sebagai sebuah wahana memamerkan kreasi.
Annabelle Comes Homes
mungkin gagal mengulang keberhasilan Creation dalam segala aspek, meski
sesekali tampil menggetarkan berkat penokohan solid pula performa kaya rasa
seorang Vera Farmiga yang mampu menyulap barisan dialog terdengar indah. Memang
sebuah penurunan yang cukup signifikan-meski masih bisa diberi kesempatan.
SCORE : 3/5
0 Komentar