Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE WAY I LOVE YOU (2019)

Terlepas dari jamaknya film romansa bertema serupa, The Way I Love You punya elemen berharga-yang mungkin banyak terjadi-berupa proses saling menemukan di tengah rasa kehilangan, elemen ini tentu sangat nyata adanya, kala hati yang terluka kini kembali menemukan pijakan baru berupa kehadiran seseorang, tak mesti melulu soal pujaan hati, melainkan sosok sahabat yang sudah seperti keluarga sendiri. Itulah yang dirasakan Senja (Syifa Hadju)-yang pasca ditinggal sang ibu, kini tinggal bersama sang sepupu, Anya (Tissa Biani), beseta kedua orang tuanya (Adi Nugroho dan Windy Wulandari).
 
 
Usia sepantaran merekatkan hubungan keduanya, hingga kala Anya-menghilangkan buku jurnal milik Senja-yang merupakan satu-satunya tempat ia mencurahkan isi hati atas kerinduan terhadap mendiang sang ibu, Anya kemudian membelikan laptop sebagai gantinya, respon alamiah berupa saling berpelukan sembari melontarkan kalimat "Keterlaluan lo!" seketika dilakukan Senja. Pemandangan ini justru memberikan kehangatan tersendiri di tengah perasaan saling menghargai dan menyayangi.
 
 
Buku jurnal milik Senja-tak sengaja hilang ketika Anya melakukan pendekatan dengan seorang murid baru, Bara (Rizky Nazar) yang ia taksir. Bisa ditebak, buku itu berada di tangan Bara-yang kemudian meluluhlantahkan hatinya kala melihat untaian kata indah yang mewakili isi hatinya-yang juga sempat patah ketika sang ibu meninggal, memaksanya bersama sang ayah (Surya Saputra) pindah dari Bandung ke Jakarta.
 
 
Hubungan Bara dan sang ayah memang kurang harmonis, namun naskah buatan Johanna Wattimena (#TemanTapiMenikah) dan Gendis Hapsari tak memperpanjang konflik tersebut, berkat kepiawaian Surya Saputra-yang sekali lagi memerankan sosok ayah sentimentil nan gundah gulana, keduanya saling memaafkan, menambah kembali kehangatan dalam filmnya.
 
 
Hingga kala The Way I Love You berjalan memasukki konflik, ketiadaan plot berisi penghantar cerita membuat film garapan Rudi Aryanto (Surat Cinta Untuk Starla the Movie, Dancing in the Rain) sebatas mengulangi formula serupa-yang memang telah kita ketahui akhirnya. Tak masalah jika itu diterapkan selama prosesnya berjalan seperti seharusnya, The Way I Love You membuat semuanya teramat mudah, bahkan terlalu menggampangkan.
 
 
Berkat laptop pemberian Anya, Senja kemudian rajin memposting tulisannya di laman blog, memakai nama pena Caramel Latte. Kemudian, hadir nama pengguna BadBoy-yang kerap menyukai tulisannya. Keduanya saling terikat, sering menghabiskan waktu bersama, hingga akhirnya mereka bertemu. Ialah Rasya (Baskara Mahendra)-yang mengaku sebagai BadBoy, keduanya makin dekat. Tapi, perlahan Senja mulai merasa ada yang janggal dengan sikap BadBoy yang tak seperti ia pikirkan, Rasya lebih agresif, nakal, pula gemar merayu.
 
 
Kita akan tahu kelak bahwa Rasya bukanlah BadBoy, ia tak lebih dari pria brengsek yang memanfaatkan keadaan. Pun, seperti yang telah nampak di trailer, The Way I Love You akan menyentuh ranah cinta segitiga terhalang persahabatan. Kita tahu salah satu dari mereka (baca: Anya) akan mengalah demi sang sahabat, pun kita paham betul Anya dan Bara akan bersama seperti di posternya.
 
 
Tak ada yang spesial dari The Way I Love You-yang kemudian tak adanya sebuah signifikansi lebih dari ekesusi Rudi Aryanto-yang hanya menutup konklusi dengan sebuah twist, sebuah penggampangan yang tak seharusnya terjadi-yang kemudian melucuti aspek "menemukan" yang telah ditanam sejak awal. Jikalau The Way I Love You lebih menekankan pada elaborasi, proses "merelakan" pula "saling menemukan kembali" akan lebih berarti pula sarat akan emosi.
 
 
Untunya, The Way I Love You punya Syifa Hadju yang memberikan pembawaan meyakinkan, tengok ekspresi senyum-suka kala mendapati tulisan dari laptopnya. Tissa Biani adalah scene stealer film ini, pembawaan komedik "nyeleneh" ia bawakan dengan begitu menarik perhatian. Jelas, keduanya butuh film yang lebih dari sebatas sajian seperti ini.
 
 
SCORE: 2.5/5

Posting Komentar

0 Komentar