Disadur dari sebuah cerita Line Webtoon berjudul sama karya Mas Okis alias Muhammad Ahmes Avisiena dan S.M.S alias Savenia Melinda Sutrisno, Terlalu Tampan adalah sebuah cerita yang unik pula segar, di mana gaya "melebih-lebihkan" dijadikan andalan alih-alih sebuah keputusan, ya, ini berasal dari materi aslinya yang luar biasa absurd-tapi mampu menarik perhatian. Pun, dari tangan sutradara debutan Sabrina Rochelle Kalangie, Terlalu Tampan berada pada tangan yang tepat perihal mendeskripsikan gelaran gambar menjadi sebuah sajian live action mengagumkan.
Namanya aslinya Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, biasa dipanggil Mas Kulin (Ari Irham), seorang remaja yang memiliki dosis ketampanan "lebih" karena terlahir dari keluarga yang mewarisi ketampanan paripurna. Sang ayah, Pak Archwe (Marcelino Lefrandt) pernah memacarai 1.200 wanita, Mas Okis (Tarra Budiman), sang kakak, adalah seorang playboy sekaligus penulis buku 1001 Cara PDKT, pun demikian dengan sang ibu, Bu Suk (Iis Dahlia) wanita yang juga terlahir tampan berkat kumis tipis miliknya. Keputusan memilih sang aktris adalah sebuah keputusan yang tepat, kala gaya serta tutur bicara Iis Dahlia sempurna memerankannya, tambahkan banyolan tepat sasaran lewat lontaran mulutnya.
Karena ketampanan berlebih yang dimilikinya, Mas Kulin sering berdiam diri di rumah, memilih home scholling dan menghabiskan sebagaian waktu di kamar. Berdasar hal itu, keluarga Mas Kulin menyusun sebuah rencana supaya Kulin mau menghabiskan semester akhir SMA di sekolah umum. Itu pun, sekolah homogen pula, di sekolah masalah tetap menghampiri Kulin dalam wujud Sidi (Dimas Danang) pria yang menolak lulus sebelum acara prom nite gabungan bersama SMA khuus wanita, BBM, dikabulkan oleh Amanda (Nikita Willy) gadis yang layak menyandang predikat "terlalu cantik".
Sidi memanfaatkan kesempatan melalui Kulin, menyuruhnya guna mengantarkan proposal supaya dikabulkan. Bersama Kibo (Calvin Jeremy), salah satu korban Sidi-yang kelak menjadi sahabat dekatnya, Kulin dan Kibo yang awalnya hendak mengantarkan sebuah proposal justru membuat geger sekolah BBM, di mana ketampanan Kulin membuat para siswa mimisan, berteriak histeris bahkan sampai kayang bak kesurupan. Tentu, momen ini adalah satu momen paling mengocok perut pula indah dalam tataran visual, kala efek visual buatan Keliek Wicaksono mampu menyajikan sebuah gambar khas manga yang sempurna membungkus adegan tersebut.
Bagi Kulin, menjadi tampan itu nyatanya tak mudah, malah menimbulkan sebuah masalah. Hingga kala ia bertemu Rere (Rachel Amanda)-yang menanggapinya dingin tak bereaksi seperti kebanyakan wanita, kulin tertarik pula jatuh hati. Dari sini, naskah buatan Sabrina Rochelle Kalangie bersama Nurita Anandita menjadikan elemen tersebut jauh dari formula romansa film remaja kebanyakan, kala elemen tersebut tampil berisi pula berarti-yang kemudian akan membawa perjalanan karakternya pada sebuah "pengalaman berharga".
Pun, sebagai tontonan berbasis comedy, Terlalu Tampan unggul berkat penyuntingan cekatan pula penerapan sesuai adegan, Sabrina mempunyai insting tinggi perihal membungkus adegan, menghantarkannya pada sebuah comic timing sempurna yang tepat sasaran. Bak mempunyai sebuah remote control, Sabrina paham betul bagaimana "melebihkan adegan" pula "melambatkannya", membawa Terlalu Tampan menjadi sebuah tontonan yang padat selama 106 menit bergulir berkat efektivitas yang dimilikinya.
Perihal penempatan karakter, Terlalu Tampan mempunyai barisan karakter paling bersinar, kala performa pemain saling melengkapi alih-alih sebatas datang dan pergi. Sabrina dan Nurita tak hanya menjadikan karakternya sebagai pelengkap saja, melainkan turut sumbangsih membangun sebuah elemen yang mempunyai keterkaitan tersendiri.
Dari urusan casting, naskah, visual hingga scoring dan blocking, Sabrina adalah sutradara yang menjanjikan berkat segunung insting pula ide yang dimilinya. Dalam sebuah adegan (clue: tempat karoke), kejelian Sabrina tercurah lewat hal sederhana-yang memiliki makna yang dalam bagi penceritaan selanjutnya, kala pemilihan lagu dan urusan blocking pemainnya menyiratkan sebuah tanda tersendiri dalam mewujudkan karakterisasinya. Tentu, ini sebuah prestasi yang membanggakan.
Hingga kala Terlalu Tampan menutup durasinya, Sabrina merangkum sebuah pesan yang penting untuk disimak. Melalui sebuah obrolan kaya rasa pula hangat bersama keluarga, Terlalu Tampan memberikan sebuah dampak yang signifikan bagi karakter utamanya, menggiring sebuah pembelajaran terkait menjalani realita kehidupan yang akan terus berjalan.
SCORE : 4/5
0 Komentar