Menyaksikan Searching adalah pengalaman paling mendebarkan pula menggetarkan. Ya, memang plotnya sendiri mengenai sebuah pencarian hilangnya seseorang yang mampu menampilkan sebuah perasaan lebih kala menontonnya, terutama mengenai pertanyaan seputar "siapa", "mengapa", dan "di mana" yang tampil konsisten sedari awal durasi bergulir, tentunya itu terjaga hingga film tutup durasi. Terlebih, lewat Searching kita turut memaknai sebuah hal terkait parenting yang sangat penting.
Berkisah mengenai seorang ayah bernama David Kim (John Cho), seorang single parent dan hidup bersama sang putri tercinta, Margot (Michella La) pasca kematian sang ibu, Pamela (Sara Sohn) akibat penyakit kanker. Suatu hari, Margot tak kunjung pulang ke rumah, David layaknya seorang ayah di buat kelimpungan atas kejadian ini. Hingga semakin lama, keberadaan Margot tak menampakkan diri. Dimulailah proses pencarian lewat internet dengan memanfaatkan akun sosial media milik Margot serta investigasi pihak berwenang yang turut melibatkan seorang Detektif bernama Rosemary Vick (Debra Messing).
Hal yang paling kuat pula mendasar adalah ketidaktahuan David perihal sang puteri di sosial media, teman sekelasnya pula aktivitasnya-ini kemudian membuka sebuah ruang lingkup baru soal "siapa sebenarnya Margot" yang kemudian membuat sebuah proses pencarian ini kian mencuat dan mencekam. Terlebih fokus utama penonton turut berjasa, mendukung penuh sosok David yang berkat kepiawaian John Cho semuanya tersaji sedemikan natural.
Opening sequence-nya adalah salah satu sekuen yang terbaik kala Aneesh Chaganty menampilkan sebuah montase berupa kumpulan foto pula video yang menampilkan kebersamaan keluarga Kim. Mulai dari Margot kecil hingga pertama kali masuk sekolah. Momen ini begitu manis pula tragis, mengingatkan saya terhadap film buatan Disney, Up (2009) yang sama menggetarkan hati.
Penggunaan teknik berupa webcam yang pernah dipakai Unfriended (2014) kian berjasa, terlebih ini menceritakan sebuah proses pencarian seseorang lewat sudut pandang sang pencari. Sebuah penekanan yang berdampak besar pula signifikan. Chaganty pun tak hanya menampilkan itu, turut pula diselipkan laporan berita yang menayangkan kasus hilangnya Margot, membuat sebuah variansi teknik,-namun tak pula kehilangan teknik utama.
Kala memasuki pertengahan, intensitas turut dinaikkan pasca Chaganty perlahan-lahan membawa penonton membuka beragam kemungkinan yang menggiring pada sebuah kenyataan. Cho turut berjasa memerankan sosok pria rapuh nan penuh tanda tanya. Tak lupa, Chaganty pun turut menyinggung perihal kelakuan para warganet yang sangat relatable dengan kehidupan kita, terlebih kala netizen berbondong-bondong mengaku teman dekat Margot dengan tujuan menaikkan popularitas. Bukan fokus utama memang, satir ini nyatanya tersaji sedemikian ampuh.
Hingga kala perlahan momen krusial (clue: mobil di danau) tampil, seketika intensitas melonjak tinggi. Ini adalah cara Chaganty membuka perlahan sebuah tabir atau misleading. Tujuannya jelas demikian. Perasaan penonton turut dimainkan penuh, yang merupakan kekuatan utama impact dari Searching. Hingga sebuah twist terbuka, mencuatkan sebuah kejutan yang luar biasa. Perlu diketahui, twist yang sesungguhnya bukanlah sebuah twist yang hanya sebatas mengejutkan. Namun, terdapat sebuah korelasi yang ditanam sedari durasi, dan Searching menerapkan itu.
SCORE : 4.5/5
0 Komentar