Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE GIFT (2018)

Harus diakui, bahwa seorang Hanung Bramantyo lebih piawai membuat sajian film semacam The Gift yang kental sebuah kepekaan dalam bertutur. Pasca Jomblo (2017) dan Benyamin Biang Kerok (2018) yang mengalami kegagalan, The Gift tampil kembali memamerkan sensitivitas sang sutradara dalam merangkum film dengan bujet yang kecil sekalipun. Apalagi menyatukan nama besar seperti Reza Rahadian, Ayushita Nugraha, Christine Hakim serta Dion Wiyoko bukan sebuah perkara yang sulit baginya, terlebih dalam menangani cerita yang separuhnya berlokasi di Italia. The Gift kembali mengukuhkan bahwa seorang Hanung Bramantyo tetap memiliki kepekaan tersendiri, terlebih kala menangani sebuah dramatisasi yang tak hanya sekedar di eksploitasi.
 
Ialah Tiana (Ayushita Nugraha) seorang penulis novel yang tengah mengalami writer's block, memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta guna menemukan kembali secercah buah pemikiran untuk ditorehkan kembali dan menempati sebuah kamar kosong yang terletak di kediaman Harun (Reza Rahadian). Harun adalah seorang tunanetra yang mengalami masalah personal terkait keluarga yang membentuknya menjadi seorang pribadi yang kurang ramah. Meski berbeda fisik, keduanya sama-sama memiliki kesamaan, yakni selalu terbiasa memandang kehidupan dalam kegelapan. 
 
Dibantu sokongan naskah buatan Ifan Ismail (Habibie & Ainun, Ayat-Ayat Cinta 2), The Gift tersaji sedemikian manis berkat penggunaan simbolis yang begitu kental akan sebuah metafora. Tak hanya itu saja, naskahnya sendiri menjadikan sebuah pertukaran kalimat begitu dinamis, tajam dan memiliki sebuah arti, menghubungkan cinta dengan sebuah kecocokan dua insan ketimbang menjual sebuah eksploitasi momen yang hanya sekedar manis.
 
The Gift berbicara mengenai sebuah interaksi manusia dalam memandang sebuah kehidupan, menyoroti sebuah metafora terkait sisi gelap serta sikap manusia. Gembok yang merupakan pemisah antara kamar Tiana dan Harun adalah sekat pemisah dua hati yang mana dalam sebuah adegan Harun memberikan sebuah kunci guna membukanya yang turut menyulut sebuah konflik terkait pembicaraan yang serius, tajam dan indah secara bersamaan. Dalam membentuk momen tersebut Hanung menggunakan sebuah mise-en-scène lewat pantulan sebuah cermin. Di mana Tiana berdiri tegak kala Harun mengutarakan emosinya, sementara di belakang Simbok berdiri dari kejauhan sambil merespon.

Pun pengadeganan kamera yang dikerahkan oleh Hanung berjalan dinamis yang membuat sebuah pengadeganan berupa momen flashback tersaji sedemikian rapi, saling mengisi alih-alih mendistraksi. Diiringi musik gubahan Charlie Meliala, The Gift mengalun sedemikian puitis berkat keputusan Hanung menyuntikkan injeksi dramatis di dalamnya yang tak ditampilkan secara verbal, semakin romantis kala lagu berjudul Pekat yang dinyanyikan Reza Rahadian bersama Yura Yunita mengisi, menjawab semuanya dengan harapan yang pasti.

Tak mengejutkan jika seorang Reza Rahadian mampu tampil begitu mengesankan, memerankan seorang tunanetra tak membuatnya untuk kehilangan kharisma dalam bertutur dan berekspresi. Sementara Ayushita Nugraha tampil dengan sensibilitas yang tinggi mengimbangi, Christine Hakim di penampilan singkatnya mampu mencuri perhatian, dan jangan lupakan seorang Romaria Simbolon yang berperan sebagai Tiana kecil yang penuh dengan ketepatan dalam berekspresi.

Dari sini, The Gift memang layak tampil sebagai sebuah film dengan materi sederhana nan fomulaik yang tesaji sedemikian mumpuni. Hingga kala sebuah konklusi yang turut menampilkan karakter Arie (Dion Wiyoko), teman masa kecil Tiana, seketika menjadi sebuah batu sandungan terkait mengakhiri sebuah konklusi. Ini seperti sebuah simplifikasi terhadap cerita yang timbul berkat kebingungan sang penulis, kental dengan kebetulan yang terpatri. Walaupun demikian, untungnya ini semua tak menjadikan The Gift seketika kehilangan esensi pula tensi, momen terakhir itu adalah sebuah bentuk sensitivitas tinggi kala Hanung mampu berinteraksi pula bereksplorasi dengan sebuah cerita yang bisa dibilang kental akan sebuah formula yang mengikuti pakem.

SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar