Raid garapan sutradara Raj Kumar Gupta (Aamir, No One Killed Jessica) mengikuti pakem bollywood kebanyakan, mengkritisi para pejabat pemerintah yang lalim dalam tugas, mengutuk kebusukan mereka, kemudian menelanjangi perbuatan mereka. Sepintas terdengar klise, namun Raid memiliki pola ritme yang mampu menarik penonton masuk ke dalam ceritanya, serta mengamini apa yang akan dilakukan sang titular charachter.
Diilhami dari salah satu kejadian memalukan yang pernah terjadi di India, Raid mengisahkan seorang petugas pajak yang diinginkan masyarakat, jujur dan menaati peraturan lebih dari apa pun. Namanya Amay Patnaik (Ajay Devgn) seorang pria yang dengan sigap mengutuk mereka yang berbicara bahwa "peraturan dibuat hanyalah untuk dilanggar". Itulah mengapa selama tujuh tahun ia telah dimutasi sebanyak 49 kali.
Bersetting pada tahun 1981 di Uttar Pradesh, sebuah surat kaleng ia terima dari seorang yang misterius. Orang tersebut meminta Amay untuk segera membersihakan pula menumpas (mereka) yang melakukan aksi penyuapan berupa uang hitam. Sebuah penggelapan pajak sebesar 4 milliar ruppee telah dilakukan oleh Tauji alias Rameshwar Singh (Saurabh Shukla). Amay yang kala itu bertugas di Lucknow kemudian mulai mengumpulkan beberapa bukti, menyusun strategi hingga dimulailah sebuah eksekusi.
Naskah hasil tulisan Ritesh Shah (Kahaani, Airlift) yang berdasar pada sebuah sejarah yang terjadi pada tanggal 16 Juli, 1981 di Uttar Pradesh pada sebuah penggerebekan terbesar sepanjang sejarah India di rumah Sardar Inder Singh yang kala itu terkumpul sebesar ₹ 16 juta (US $ 220.000) dalam bentuk tunai dan emas. Memakan waktu selama 18 jam dengan 45 orang penghitung uamg kertas.
Eksekusi yang dilakukan oleh oleh Raj Kumar Gupta dalam mendeskripsikan penggambaran di atas mengikuti narasi linier, di mana kejutan berupa kekayaan yang tak terhitung menjadi sebuah jawaban dari tindakan serangan Pajak Penghasilan terpanjang yang pernah mencoreng nama India di muka dunia. Ini pula yang menjadi penguat bagi penonton dalam menanggapi kejadian tersebut.
Ajay Devgn sempurna memerankan seorang petugas yang penuh wibawa, dengan senjata berupa dialog kala terusik, suntikkan kharisma yang ia miliki selalu menyertai. Sementara Saurabh Shukla berhasil memerankan seorang penguasa dengan segala tingkah liciknya. Interaksi mereka memang tak melibatkan senjata, melainkan sebuah tukar dialog yang kuat, seperti sebuah strategi catur yang dengan siap siaga saling menyerang.
Saya dengan lantang menyebut Raid sebagai sebuah film dengan jumlah properti terbanyak. Entah berapa uang terpapar pula emas yang digunakan sebagai penunjang cerita. Gupta di samping memberikan sebuah tontonan yang berani, ia pula sangat peka dalam bertutur, ini adalah salah satu contoh kala ia menggarap Raid dengan penuh kekonsistenan.
Menuju second-act, ditaburlah beberapa konflik yang cheesy berupa penyerangan terhadap Malini Patnaik (Ileana D'Cruz) istri dari Amay Patnaik yang selalu mendukung penuh sang suami. Ileana menjadikan Malini sebagai sosok yang kuat pula tegar, di samping itu pula ia tetap menaruh rasa cemas terhadap sang suami. Inilah sifat kemanusiaan yang terasa konsisten terhadap dunia nyata, di mana karakter di film ini tak kelewat berani maupun sempurna.
Raid memang nihil aksi,-namun Gupta kerap mampu menarik atensi kal menaikkan intensitas yang mampu mencengkram penonton dalam balutan durasi 115 menit yang terasa padat. Di samping cerita yang tipis, ini merupakan strategi yang tepat dalam menutupi kekurangan tersebut.
Hingga konklusi muncul, sebuah kekacauan masif mampu menimbulkan kesan "harap-harap cemas", menyulut emosi terhadap keberlangsungan hidup karakter. Sebuah gambaran yang menyenangkan karena sang sutradara tampil berani dalam segala aspek, tak terhitung berapa jumlah figuran yang digunakan guna menciptakan sebuah kekacauan massal. Sekali lagi, ini membuktikan bahwa Raid mampu tampil konsisten pula kompeten di saat bersamaan.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar