Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

R: RAJA, RATU & RAHASIA (2018)


R: Raja, Ratu & Rahasia adalah sebuah drama yang sangat kompleks jika ditilik dari segi cerita. Ya, cerita yang disadur dari novel berjudul sama garapan Wulanfadi itu menyimpan sub-plot yang menarik. Menempatkan sebuah “keahlian khusus” berupa indra keenam. Dimana premis ini acap kali di gunakan dalam sebuah film bergenre horror. Sayang seribu sayang, skenario yang ditulis pleh Haqi Achmad (Meet Me After Sunset, Sajen, Ada Cinta di SMA) terlampau menyepelekan premis itu.

Saya belum menyebut sub-plot lain berupa sebuah “rahasia” yang seperti tertera pada judulnya. Ratu (Aurora Ribero) baru saja ditinggal oleh kedua orang tuanya, tinggal bersama sang kakak, Reon (Dimas Beck) yang sering kerja lembur di kantornya. Ratu acap kali dititipkan kepada orang tua dari Raja (Brandon Salim), teman semasa kecilnya. Ratu memang tengah dilanda duka, sehingga keberadaan Raja yang selalu membantu membuat Ratu jatuh hati, pun sebaliknya. Dapat ditebak, Ratu dan Raja menjalin hubungan, dan rahasia diantara masing-masing menjadi sebuah penghalang hubungan mereka.

Di luar konteks filmnya yang sanagtlah predictable dan mengikuti pakem film bertema romansa kebanyakan. R: Raja, Ratu & Rahasia adalah sebuah drama remaja yang cukup manis. Pasalnya, interaksi anatara Raja dan Ratu seperti yang tertera pada posternya, memang sangat “gemes”, entah berapa kali saya tersenyum simpul kala Aurora Ribero melontarkan dialog dengan suara manja khas-nya, ataupun Brandon Salim yang kali ini begitu tampil mengesankan lewat pembawaan over-the-top sepanjang peran yang pernah ia bawakan sebelumnya.

Andai filmnya tak terlampau tampil menggampangkan, R: Raja, Ratu & Rahasia akan tampil “gemesin” seperti apa yang telah saya katakan tadi. Sayang, seperti apa yang telah saya singgung juga, naskah filmnya tak memiliki tandem yang kuat guna menghidupkan para karakternya. Haqi Achmad memang terlampau berambisi memasukan sub-plot yang dimiliki novelnya, namun itu semua tampil bak dipaksakan, hingga penyelesaian yang menggampangkan pun dilakukan oleh sutadara Findo Purwono HW (EL, Assalamualaikum Calon Imam, Jaran Goyang)

Terdapat sebuah komplotan rahasia di sekolah tempat Raja & Ratu. Ratu adalah salah satu anggotanya, Ratu menganggap bahwa komplotan rahasia adalah sebuah tempat pelarian atas kesedihan yang menimpanya. Sementara Raja sangatlah benci komplotan tersebut berkat sebuah kejadian kelam yang dimiliki oleh komplotan tersebut. Naskah garapan Haqi sekali lagi kurang mewadahi komploptan rahasia ini, sekelebat adegan flashback guna menyingkap kebencian Raja pun terlampau sebagai sebuah film yang malas. Belum lagi, esensi komplotan rahasia hanya sebatas teman kumpul dan ajang bermain olahraga. Haruskah hal demikian disebut komplotan rahasia?

Kedangkalan naskah menjadi masalah utama film ini, terlebih mengenai karakterisasi tokohnya. Ratu digambarkan mempunyai “keahlian khusus”, alih-alih dikembangkan tokohnya terlampau bodoh. Kematian orang tua sudah membuktikan bahwa feeling yang dimilikinya, hal tersebut pun digunakan sebagai alat pemancing kejadian serupa. Raja digambarkan anak yang rajin dan menaati aturan, namun anak rajin mana yang kebiasaannya menghutang di kantin sementara uang jajan di tabung sebagai bekal kuliah, hal tersebut jelas merepotkan sang ibu (Ira Wibowo) pun demikian dengan saya, yang semakin jengah melihat sebuah definisi yang diartikan sebagai “rajin” tersebut.

SCORE : 2.5/5

Posting Komentar

0 Komentar