Ketika
kehidupan seseorang diangkat kedalam sebuah layar, taktis orang yang
akan diangkat adalah sosok terkenal dan memberikan dampak bagi
masyarakat. John Gotti adalah salah satu mafia besar berdarah
Italia-Amerika, kehidupannya penuh kontroversi namun ia tetap penuh
pesona dan kharismatik, karena menurutnya semuanya bisa diatur dengan
sekali tindakan. Gotti menjadi gangster
dan bos mafia yang bertanggung jawab dengan berbagai tindak pidana
pembunuhan, pelanggaran pajak, perjudian ilegal, dan berbagai tindak
kejahatan lainnya yang pada tahun 1992 hingga tahun 1999 ia harus
mendekam dipenjara.
Diperankan oleh John Travolta, Gotti begitu menarik dan penuh akan kharismatik oleh aktor 64 tahun ini, sang aktor piawai bermain ekspresi, bahkan sorotan matanya pun mampu menciptakan kesan intimidatif sekalipun. Filmnya sendiri menyoroti kisah tindak-tanduk Gotti yang dibawa oleh narasi sang anak, John (Spencer Rocco Lofranco), memang penceritaannya mengikuti pakem linier film bertema biografi dari mula masa kejayaan hingga sang karakter meninggal dunia. Tentu disini dibutuhkan sebuah narasi yang mampu meawadahi riwayat hidup sang karakter yang mampu memberikan sebuah impact seusai menontonnya ketimbang hanya mengenal sosoknya saja.
Penceritaan yang dilakukan oleh Kevin Connolly berdasarkan naskah yang dikerjakan oleh Lem Dobbs dan Leo Rossi memang mampu merangkul kisah sang karakter, saya mengerti motif dibalik semua tindak-tanduk yang dilakukan oleh Gotti sebagai seorang ayah bagi John yang mana melarang keras anaknya bertindak kasar, menghisap ganja serta tetek bengek yang biasa seorang remaja dalam masa pubertas lainnya lakukan. Kekurangan jelas terpancar pada Conolly yang urung memberikan sebuah koneksi terhadap karakternya yang membuatnya begitu hampa di tataran rasa.
Butuh usaha yang bisa dibilang tak mudah untuk merangkul kisah sang mafia yang terkenal dengan sebutan "Gambino", Connolly memang ingin merangkul semuanya tanpa pondasi yang cukup kuat, hingga tak aneh jika penceritaan mengenai hubungannya bersama sang istri, Victoria Gotti (Kelli Preston) serta anak-anaknya kurang mulus diceritakan. Saya belum menyebut hubungan Gotti bersama sang tangan kanan, Angelo (Pruitt Taylor Vince) yang kehadirannya selalu bersama Gotti bahkan sering datang ke rumah tanpa adanya sebuah ikatan personal tersendiri.
Menuju pertengahan durasi, intensitas Conolly turut menurun drastis hingga ke titik nadir sekalipun. Merangkum kisah mafia besar berjuluk "Gambino" yang tak sesangar karakternya, turut terperosok ke titik jenuh kala durasi lalu lalang melintang tanpa adanya upaya menaikan tensi atau mempercepat alur yang terasa menjemukkan. Alhasil pasca selesai menontonnya pun saya hanya mengenal karakter Gotti tanpa adanya sebuah impact tersendiri, tak salah jika para kritikus diluar sana menghujat habis-habisan film ini, bahkan menyebut film ini adalah film terburuk dari seorang John Travolta dan rasanya saya mengamini hal itu.
SCORE : 2/5
0 Komentar