Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

MIDNIGHT SUN (2018)

Entah berapa banyak sebuah film yang mengetengahkan premis serupa dengan Midnight Sun. Mengetengahkan sebuah penyakit sebagai ujian bagi cinta, Midnight Sun adalah tontonan yang akan disukai bagi penonton awam, karena ceritanya tak harus menguras pikiran, cukup nikmati saja romansa sang karakter, niscaya anda akan mendapat kepuasan tersendiri kala menontonnya. Namun bagi anda penikmat film yang anti-mainstream, film ini akan dirasa terlampau cheesy lewat adegannya.

Katie Price (Bella Throne) adalah seorang gadis pengidap penyakit Xeroderma Pigmentosum (XP), sebuah kondisi di mana sinar matahari begitu rentan terhadap kulit. Hal ini membuat Katie harus berada di bilik jendela kamarnya pada siang hari, dan beraktifitas untuk sekedar berjalan-jalan bahkan bermain gitar di malam hari. Pertemuan yang di rasa canggung oleh Katie dengan seorang pria bernama Charlie (Patrick Schwarzenegger) membuat semuanya berubah, seperti kebanyakan film romansa Katie menaruh hati pada Charlie, pun seiring berjalannya durasi pun kita akan mendapati kebersamaan mereka.

Seperti kebanyakan film romansa bertema serupa pula, Katie merahasiakan penyakitnya kepada Charlie karena di rasa akan mengganggu dan tak ingin merepotkan mereka. Hal tersebut jelas digunakan sebagai sebuah lonjakan intensitas terhadap filmnya nanti. Ditangan sutradara Scott Speer hal tersebut di rasa kurang tereksplor, kita mendapati kebersamaan Katie dan Charlie, pun bit demi bit gombalan yang dilontarkan. Midnight Sun berjalan mengikuti pakem film romansa yang kebanyakan di pakai, hingga kehadirannya pun di sini terasa kurang spesial.

Chemistry antara Bella Throne bertama Patrick Schwarzenegger pun di rasa kurang nendang, di mana kita hanya melihat mereka bersama berbagi romansa tanpa kita selami lebih kebersamaan mereka. Seperti kebanyakan film romansa pula, Katie mampu bangkit dan melawan ketakutannya berkat Charlie. Pun menyenangkan melihat sikap sang ayah yang tak terlalu bersikap overprotective yang diperankan oleh Jack Price-hingga interaksi antara ayah-anak pun tersaji cukup mulus.

Midnight Sun adalah adaptasi dari sebuah film Jepang berjudul Taiyo na uta (2006). Kala sinematografi garapan Karsten Gopinath begitu mewadahi pengadeganan, musik gubahan Nate Walcott memberikan sebuah nyawa terkait rasa, terlebih kala lagu “Charlie’s Song” dinyanyika oleh Bella Throne. Begitu menguatkan romantika mereka, pun memaknai bahwa cinta adalah dia yang selalu menerima dan menguatkan kita.

Naskah Eric Kristen memang dirasa formulaik. Namun Midnight Sun bukanlah sepenuhnya bencana, Di beberapa adegan Speer mampu mengikat atensi-meski tak berjalan beberapa lama, pun pemaknaan mengenai menerima bahkan merelakan pun tersampaikan cukup baik. Midnight Sun bukanlah sebuah suguhan yang terlampau malas, melainkan sebuah suguhan yang terlampau mengikuti standar.

SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar