Dilihat
dari posternya Escape Plan 2: Hades memang tampak menawan
memperlihatkan sang karaker utama yang memang sudah tak asing dimata
dengan menodorkan senapan. Tentu hal tersebut bak sebuah magnet
tersendiri kala seseorang melangkahkan kaki di bioskop melihat poster
tersebut rasanya tak perlu tahu ceritanya maupun siapa orang produksi
didalamnya yang penting posternya
menarik. Ya, poster ini adalah media ampuh untuk menarik simpati
penonton hingga ketika film bergulir memecah durasi demi durasi timbul
dalam benak saya dan mungkin kalian yang sudah menonton filmnya
berceletuk "kok gini?".
Opening-nya mengajak kita pada sebuah aksi penyekapan dan penyiksaan para tahanan yang kemudian ditindaklanjuti dengan adanya sebuah baku tembak yang sengit dan pengeboman yang menewaskan salah satu korban dari tahan tersebut. Durasi kemudian bergulir, menampilkan Ray (Sylvester Stallone) yang tengah berbicara dengan anak buahnya, Kimbral (Wes Ctatham) yang diduga sebagai "orang ceroboh" dibalik tewasnya salah satu tahanan. Seperti film pertamanya jelas penjara superketat pasti menghiasi layar dan kali ini penjara tersebut bernama Hades.
Hades dikuasai oleh teknologi yang begitu canggih, yang didalamnya ada sebuah robot dokter, lampu kerlap-kerlip dan tentunya Zookeeper (Titus Welliver) yang merancang para tahanan untuk bertarung satu sama lain. Bukan Ray yang masuk dalam penjara ini, melainkan sang karyawan Shu (Xiaoming Huang) bersama sang sepupu Yusheng (Chen Tang), tak tega dengan anak buahnya, Ray membantu Shu bersama Yusheng untuk keluar dari penjara tersebut. Saya yakin setelah membaca sinopsis anda akan berceletuk "caranya?" baiklah dengan senang hati saya akan menjawab, dan jawabannya adalah dengan "kontak batin".
Rasanya saya ingin berterima kasih kepada sang penulis Miles Chapman yang sudah membubuhkan buah pikirnya dalam coretan kertas yang begitu luar biasa, mengingatkan kepada saya akan sebuah kalimat bahwa "hati begitu tajam, tak bisa berbohong sekalipun dalam mulut berkata lain" ya setidaknya itu yang saya tangkap, namun tunggu dahulu ini bukanlah ikatan batin yang mempunyai kontak dalam artian sedarah yang mana itu lebih logis. Ini adalah hubungan antara atasan dan karyawan. Hhmmm sepertinya Ray dan Shu adalah putra yang tertukar......
Escape Plan 2: Hades adalah ambisi yang terlampau besar untuk mengulangi bahkan melanjutkan film pertamanya yang mempertemukan Stallone dengan Schwarzenegger yang saking besarnya ambisi tersebut tak masuk akal dalam tataran logika yang turut berdampak pada kinerja sang sutradara Steven C. Miller (Extraction, Mrauders, First Kill) dalam merangkai durasi 94 menit yang terasa dua kali lipat besarnya. Memang beberapa adegan aksi mampu membelakkan mata kita namun apa daya kurangnya cerita yang solid membuatnya terkesan "ngaler-ngidul"
Saya belum menyebut karakter yang dimainkan oleh Dave Bautista yang terasa bak hanya sebuah tempelan, nihil karakterisasi bahkan kehadiranya pun sama sekali kosong kalau bukan sebagai sosok sidekick hero yang membantu Ray secara ujug-ujug belum lagi kehadiran twist yang lumrah digunakan yang urung adanya sebuah jalinan sedari awal kalau bukan karena balas dendam. Selepas filmnya selesai saya begitu bersorak kegirangan, melewati durasi 94 menit ternyata melelahkan pikiran bahkan duduk dikursi pun tak senyaman apa yang saya bayangkan.
SCORE : 1/5
0 Komentar