The
Princess and the Matchmaker adalah tontonan yang akan membuat para
wanita penggila kultur Korea berteriak kencang. Pasalnya, kehadiran Kang
Min-hyuk (CNBLUE) tampil sebagai pemeran pendukung sementara Choi
Min-ho (Shinee) dan Lee Seung-gi menjadi kakak beradik, rasanya bagi
mereka semuanya sudah cukup. Namun, bagi saya yang memang penonton awam
mendapati film ini berjalan sesuai keinginan pun rasanya sudah cukup,
terlebih kala bit demi bit komedinya mampu menyunggingkan senyum lebar
kala menontonnya-yang mana membuat saya mengabaikan apa yang hendak
diutarakan, mencoba pasrah akan di bawa kemana oleh film ini.
Ya, itu terjadi kala saya terus tersenyum mendapati tingkah Shim
Eun-kyung yang memerankan puteri Songhwa. Puteri Songhwa adalah calon
puteri yang akan segera dijodohkan oleh sang Raja (Kim Sang-kyung). Sang
Raja percaya bahwa terjadinya kemarau panjang yang terjadi dapat
berhenti kala ia melanmgsungkan pernikahan bagi sang puteri yang
menurutnya dianggap terkutuk. Konon, melihat wajahnya pun bisa saja
mendapatkan kutukan. Hal demikian berlaku bagi sang Raja yang sangat
mempercayai ahli astrologi sehingga diadakanlah sebuah sayembara
pencarian suami bagi sang puteri.
Jelas, seperti kebanyakan
film bertemakan istana sentris yang memasukan unsur "perjodohan" di
dalamnya tentu akan ada sebuah penolakan dari sang puteri. Hal itu pun
terjadi di sini, memang bukan sebuah bentuk penolakan dalam segi verbal,
melainkan lewat tingkah sang puteri yang berusaha mengendap-endap
mengamati sang calon (total calon ada 4 kandidat), bertukar posisi
dengan sang pelayan demi menyamar menjadi rakyat biasa dengan
menggunakan kostum angsa. Hal demikian jelas membuat saya gemas melihat
tingkah Eun-kyung. Dapat ditebak pula kondisi ini akan mempertemukannya
dengan Seo Do-yoon (Lee Seung-gi) sang peramal kerajaan.
Seperti yang telah saya singgung diatas, Eun-kyung piawai memainkan
wanita dengan tingkah polos nan komedik. Pun hal tersebut diimbangi oleh
Seung-gi berbekal ketenangan yang dimilikinya dibalik Gat (topi
tradisional Korea) menghasilkan sebuah chemistry yang tampil memikat.
Pun kebersamaan mereka terasa begitu mengasyikan, di tengah Do-yoon yang
tengah berusaha menyembuhkan kakaknya yang di perankan oleh Choi
Min-ho, salah satu member Shinee.
Andai saja alurnya rapi,
The Princess and the Matchmaker bakalan menjadi sebuah tontonan yang
mengasyikan di tengah plot yang sejatinya terlampau jamak kita temui.
Naskah garapan Lee So-mi yang memadukan beberapa unsur flashback terasa
membingungkan kala sang sutradara debutan, Hong Chang-pyo kurang cakap
merangkai adegan. Alhasil keadaan membingungkan pun di dapat. Keputusan
Chang-pyo untuk memperumit adegan pun tersaji sedemikian kusut.
Ya, daripada memilih pada sebuah jalan lurus yang sudah di tempuh
semenjak semperempat awal durasinya, Chang-pyo menutup konklusi film ini
begitu kelam dan terlampau pada sebuah metode yang serius. Belum lagi,
berbagai metode terkait permainan kata untuk mengetahui bahkan mengerti
terkait peramalan pun kurang cukup daya karena ketiadaan sebuah
penjelasan. Andai saja Chang-pyo dapat mengatur pengadeganan seiring
hilangnya sebuah senyuman yang dapat tersaji lebih natural, The Princess
and the Matchmaker pun tersaji sedemikian kasar bahkan semakin pupus
daya cengkramnya.
SCORE : 2.5/5
0 Komentar