Baaghi
2 adalah sebuah usaha memanfaatkan peluang, film pertamanya sukses di
pasaran. Meskipun demkian, saya memafhumi tujuan utama filmnya. Sebatas
sarana hiburan, tak lebih. Hingga kala menyaksikan filmnya pun, saya
merasa cukup puas, meski sekali lagi, logika harus dikesampingkan demi
sebuah spectacle yang diinginkan.
Entah ini sebagai sebuah spin-off atau reboot,
yang jelas Baaghi 2 adalah sebuah remake dari film Kshanam. Ceritanya
sendiri sangatlah tipis, mengenai Ronnie (Tiger Shroff) yang diminta
sang mantan kekasih, Neha (Disha Patani) untuk mencari anak Neha yang
bernama Rhea (Arravya Sharma). Selain karena Ronnie adalah orang yang
percaya terhadap Neha, naskahnya sendiri sengaja menampilkan kharisma
seorang Tiger Shroff dengan tubuh six pack miliknya.
Neha dianggap halusinasi oleh sang suami, Shekhar (Darshan Kumar), pasalnya Shekhar mengelak bahwa mempunyai anak dari Neha. Kita diajak untuk menelusuri terkait hilangnya Rhea sekaligus mempertanyakan siapa yang sebenarnya berbohong? Apakah ini hanya halusinasi Neha?. Sutradara Ahmed Khan memainkan tensi tersebut sedemikian apik, meski bukan sebuah suguhan yang baru. Lonjakan tensi yang terus dinaikan oleh sang sutradara mampu tampil mengikat, meski sejatinya terkait pola yang diterapkan tak seberapa memikat.
Pencarian Ronnie terhadap Rhea mengantarkannya pada sebuah sindikat gelap sekaligus konspirasi terselubung. Dimana pada adegan tersebut menampilkan Manoj Bajpayee sebagai Inspektur Ajay Shergill, dimana kali ini sutradara Ahmed Khan pu turut mengkritisi sebuah “topeng” dibalik kedok kepolisian. Bukan hanya itu saja, menempatkan Randeep Hooda sebagai ACP LSD, memberikan sang aktor lahan untuk bermain over-the-top lewat tampilan nyeleneh namun intimidatif.
Mayoritas durasi memang ditujukan untuk menyibak berbagai twist dengan selingan action sequence yang menampilkan kegaharan sang aktor. Tiger Shroff memfasilitasi hal itu, sehingga terjadilah sebuah tontonan yang diinginkan semua orang, meski sekali lagi penggunaan slow-motion kerap memberikan sebuah kesan “lebay”. Namun bukankan lebay berarti lebih? Hal itu yang dimiliki film ini.
Naskah yang dikerjakan secara keroyokan oleh Ahmed Khan, Abbas Hierapuwala dan Niraj Kumar Mishra berdasar cerita yang kembali diolah oleh Sajid Nadiadwala tak seberapa kuat, namun mampu tampil mengikat. Sinematografi hasil bidikan kamera dari Santhana Krishnan menangkap dengan begitu cepat dan tepat pada setiap adegan. Meskipun durasi 144 menit tak sebgitu intens, yang membuat saya betah duduk di layar sembari memaafkan hal demikian adalh nomor trek musikal seperti O Saathi dan Lo Safar hasil racikan Mithoon yang begitu memorable itu.
SCORE : 3/5
Neha dianggap halusinasi oleh sang suami, Shekhar (Darshan Kumar), pasalnya Shekhar mengelak bahwa mempunyai anak dari Neha. Kita diajak untuk menelusuri terkait hilangnya Rhea sekaligus mempertanyakan siapa yang sebenarnya berbohong? Apakah ini hanya halusinasi Neha?. Sutradara Ahmed Khan memainkan tensi tersebut sedemikian apik, meski bukan sebuah suguhan yang baru. Lonjakan tensi yang terus dinaikan oleh sang sutradara mampu tampil mengikat, meski sejatinya terkait pola yang diterapkan tak seberapa memikat.
Pencarian Ronnie terhadap Rhea mengantarkannya pada sebuah sindikat gelap sekaligus konspirasi terselubung. Dimana pada adegan tersebut menampilkan Manoj Bajpayee sebagai Inspektur Ajay Shergill, dimana kali ini sutradara Ahmed Khan pu turut mengkritisi sebuah “topeng” dibalik kedok kepolisian. Bukan hanya itu saja, menempatkan Randeep Hooda sebagai ACP LSD, memberikan sang aktor lahan untuk bermain over-the-top lewat tampilan nyeleneh namun intimidatif.
Mayoritas durasi memang ditujukan untuk menyibak berbagai twist dengan selingan action sequence yang menampilkan kegaharan sang aktor. Tiger Shroff memfasilitasi hal itu, sehingga terjadilah sebuah tontonan yang diinginkan semua orang, meski sekali lagi penggunaan slow-motion kerap memberikan sebuah kesan “lebay”. Namun bukankan lebay berarti lebih? Hal itu yang dimiliki film ini.
Naskah yang dikerjakan secara keroyokan oleh Ahmed Khan, Abbas Hierapuwala dan Niraj Kumar Mishra berdasar cerita yang kembali diolah oleh Sajid Nadiadwala tak seberapa kuat, namun mampu tampil mengikat. Sinematografi hasil bidikan kamera dari Santhana Krishnan menangkap dengan begitu cepat dan tepat pada setiap adegan. Meskipun durasi 144 menit tak sebgitu intens, yang membuat saya betah duduk di layar sembari memaafkan hal demikian adalh nomor trek musikal seperti O Saathi dan Lo Safar hasil racikan Mithoon yang begitu memorable itu.
SCORE : 3/5
0 Komentar