Assalamualaikum Calon Imam adalah sebuah film yang mengkhianati
judulnya sendiri. Tentu kita sebagai penonton mengharapkan sebuah
interaksi dua insan yang tengah di mabuk asmara dengan sentuhan
religiusitas. Namun sutradara Findo Purwono HW (EL, Jaran Goyang) bak
seolah kebingungan mengemas film yang berdasarkan novel best seller
berjudul sama karangan Ima Madaniah,
novelis muda asal Bandung kelahiran tahun 1998. Dibantu sokongan naskah
dari Oka Aurora yang kental akan rasa FTV, Assalamualaikum Calon Imam
adalah sebuah bentuk krisis identitas.
Fisya (Natasha Rizky) tak sengaja bertemu dengan Alif (Miller Khan) kala menyelamatkan seorang bocah yang tertabrak mobil. Seperti kebanyakan FTV yang sering kita lihat di layar televisi, kita tentu tahu kelak mereka akan berjodoh. Di Kampus, Fisya tak sengaja bertemu dengan Jidan (Andy Arsyil Rahman), pria yang selama ini ditaksir Fisya. Namun bencana melanda hati Fisya kala ia mengetahui Jidan adalah kekasih sang kakak, Salsya (Merdi Octav). Situasi ini membuat Fisya semakin benci terhadap makhluk bernama lelaki, pasca sang ayah yang pergi meninggalkan sang ibu demi menikahi istri sang kakak yang telah meninggal berdasarakan sebuah wasiat.
Seperti yang telah saya singgung diatas, Assalamualaikum Calon Imam adalah sebuah bentuk krisis identitas ditengah cerita yang acap kali digunakan di layar kaca. Saya tak mempermasalahkan cerita yang diusung selama konsisten dalam satu jalur. Namun Assalamualaikum Calon Imam susah untuk menjalankan hal tersebut akibat kebingungan sang sutradara mengarahkan cerita yang menyimpan setumpuk hal yang perlu disampaikan. Alhasil, semuanya tersaji tumpang tindih-nihil sebuah korelasi.
Ceritanya sendiri tak konsisten, romantika antara Fisya-Alif tersaji begitu hambar akibat minimnya momen kala mereka bersama. Mayoritas durasi menempatkam Fisya pada setumpuk permasalahan terkait sang ayah yang kritis, sementara Fisya masih belum menerima tindakan sang ayah untuk menceraikan sang ibu. Belum lagi, kecemburuan Fisya terhadap sang kakak yang berjalan sambil lalu, urung adanya sebuah keterikatan batin selain untuk mewadahi kuota durasi 93 menit.
SCORE : 1/5
Fisya (Natasha Rizky) tak sengaja bertemu dengan Alif (Miller Khan) kala menyelamatkan seorang bocah yang tertabrak mobil. Seperti kebanyakan FTV yang sering kita lihat di layar televisi, kita tentu tahu kelak mereka akan berjodoh. Di Kampus, Fisya tak sengaja bertemu dengan Jidan (Andy Arsyil Rahman), pria yang selama ini ditaksir Fisya. Namun bencana melanda hati Fisya kala ia mengetahui Jidan adalah kekasih sang kakak, Salsya (Merdi Octav). Situasi ini membuat Fisya semakin benci terhadap makhluk bernama lelaki, pasca sang ayah yang pergi meninggalkan sang ibu demi menikahi istri sang kakak yang telah meninggal berdasarakan sebuah wasiat.
Seperti yang telah saya singgung diatas, Assalamualaikum Calon Imam adalah sebuah bentuk krisis identitas ditengah cerita yang acap kali digunakan di layar kaca. Saya tak mempermasalahkan cerita yang diusung selama konsisten dalam satu jalur. Namun Assalamualaikum Calon Imam susah untuk menjalankan hal tersebut akibat kebingungan sang sutradara mengarahkan cerita yang menyimpan setumpuk hal yang perlu disampaikan. Alhasil, semuanya tersaji tumpang tindih-nihil sebuah korelasi.
Ceritanya sendiri tak konsisten, romantika antara Fisya-Alif tersaji begitu hambar akibat minimnya momen kala mereka bersama. Mayoritas durasi menempatkam Fisya pada setumpuk permasalahan terkait sang ayah yang kritis, sementara Fisya masih belum menerima tindakan sang ayah untuk menceraikan sang ibu. Belum lagi, kecemburuan Fisya terhadap sang kakak yang berjalan sambil lalu, urung adanya sebuah keterikatan batin selain untuk mewadahi kuota durasi 93 menit.
Menuju konklusi, tiba-tiba hadir
sebuah twist yang sudah jamak kita temui dan bahkan menjadi andalan FTV
guna mewujudkan sebuah dramatisasi. Bukan hanya tampil mendadak, namun
penggunaan twist tersebut adalah upaya malas untuk mengakhiri filmnya
yang tak terarah, turut pula ditampilkan drama rumah tangga yang terasa
dipaksakan. Assalamualaikum Calon Imam jelas jika ditilik dari segi
filmis penuh dengan lubang yang menganga, yang menandai para pembuatnya
setengah hati dalam menggarap filmnya yang tersaji sedemikian malas.
SCORE : 1/5
0 Komentar