Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE BATTLESHIP ISLAND (2017)


The Battleship Island garapan sutradara Ryoo Seung-wan (Veteran, The Berlin File) semestinya menjadi patokan bagaimana sebuah film berisikan sebuah war history di buat. Tak hanya mengandalkan suguhan aksi serta perjuangan saja, namun turut melibatkan hati serta perasaan kala terjadinya sebuah perjuangan berlangsung. Menempatkan penonton seolah berada di samping karakter yang turut menjadi saksi bisu bahwa sebuah perjuangan untuk kehidupan telah d mulai.

The Battleship Island sendiri merujuk pada Pulau Hashima, pusat tambang batu bara Jepang yang terletak 15 kilometer dari Nagasaki, dan beroperasi dari 1887 sampai 1974. Bentuknya menyerupai kapal perang, dilengkapi tembok kokoh mengitari pulau. The Battleship Island mengambil masa saat pendudukan Jepang terhadap Korea memasuki babak akhir, tepatnya tahun 1945 jelang Perang Dunia II usai. Ratusan warga Korea dipaksa bekerja di Hashima, diperlakukan tak manusiawi. Tanpa prosedur keamanan, para lelaki hanya mengenakan helm serta kain ala kadarnya yang menutupi bagian bawah tubuh. Ancaman gas bocor dan tambang runtuh enggan dipedulikan. Sedangkan wanita jadi hiburan pemuas nafsu. Dan tidak sedikitpun upah diterima.

Kang-ok (Hwang Jung-min) seorang musisi yang bersama rekan-rekan satu band dan sang puteri, So-hee (Kim Su-an), berharap mendapat hidup lebih baik di Jepang. Malang, mereka tertipu dan berakhir sebagai budak di Hashima. Ada pula Choi Chil-sung (So Ji-sub) si gangster, lalu Park Moo-young (Song Joong-ki), anggota gerakan kemerdakaan Korea yang mengemban misi menyelamatkan seorang pejuang veteran. Misi Park inilah yang nanti memicu pergolakan besar di Hashima. Walaupun di sadur dari salah satu perjuangan yang pernah terjadi di muka bumi ini, cerita yang di karang oleh Ryoo Seung-wan sebenarnya memang fiksi sepenuhnya. Walaupun demikian, itu tak mengurangi esensi film ini, menempatkan penonton pada situasi "what if" dengan sebuah cerita yang bukan murahan, mampu menyulut atensi hingga semangat membara akan sebuah kebebasan hidup.

Melalui The Battleship Island Ryoo juga mewakili apa yang seharusnya sebuah sinema blockbuster punya. Meskipun ia mengangkat tema terkait sejarah, bukan sebuah halangan untuk menjadikannya begitu pretensius, sebuah kolaborasi yang manis sekaligus paket lengkap kala ia mampu menampilkan sebuah perjuangan membara, aksi komedik penggelak tawa hingga drama keluatga yang begitu menyentuh dalam waktu bersamaan. Sebut saja adegan kala Kang-ok dan Soo-hee menyanyi di bawah lampu kala malam datang di tengah situasi yang memang berada dalam bahaya, ataupun ucapan semangat Kang-ok untuk sang putri yang tak pernah surut yang mampu membawa penonton setidaknya terenyuh bahkan sampai menitikan mata. Keseraman berbagai siksaan yang diterima rakyat Korea (wanita yang digelindingkan di ranjang paku jadi hal paling menyakitkan), sampai pemandangan menggetarkan saat bendera matahari terbit dibentangkan lalu dirobek.

Song Jong-ki sebagai Park adalah otak yang berkalkulasi, So Ji-sub otot film ini lewat perawakan machismo kelas wahid miliknya, maka Hwang Jung-min dan Kim Su-an adalah hati film ini, bersama dua karakter ini kita menangis, bersama dua karakter ini kita tertawa. Jung-min dan Su-an adalah kekuatan film ini, Min dengan tingkah polos hingga senyumnya mampu menyulut kekesalan sang anak, namun secara bersamaan pula Su-an selaku sang anak mampu memberikan sebuah kehangatan tatkala bersama sang ayah, yang menciptakan suasana drama serta eratnya hubungan sebuah keluarga, atensi penonton mungkin dominan terhadap Su-an sebagai the next generation, sehingga kala ia menitikan air mata apakah kita tega melihatnya?

The Battleship Island merupakan suguhan blockbuster yang tak hanya bertujuan mengeruk finansial belaka. Gelaran aksi yang membuat ngilu hingga adegan mengharu biru terkemas secara rapi dalam balutan durasi 132 menit ini. Sebuah pencapaian sinematik yang tak hanya luar biasa namun mampu menggetarkan hati, menyulut kesedihan hingga menampilkan canda tawa secara bersamaan. One of the best Korean movie this year who ever made.

SCORE : 5/5

Posting Komentar

0 Komentar