"Om Shanti Om", "Ek Paheli Leela" serta "Mirzya" adalah tiga contoh film
yang menggunakan tema sebuah "reinkarnasi" dimana karakternya saling
terhubung pada sebuah kejadian masa lampau dengan sebuah tujuan
tentunya, memang bukanlah sebuah ranah yang bisa dibilang fresh, tema
"reinkarnasi" memang masih menjadi sebuah sajian yang empuk bagi para
filmmaker di seluruh dunia, termasuk
India. Memang jika menilik film yang terlebih dahulu tayang dengan tema
serupa memang ada yang berhasil mencapai tingkatan bagus, namun tak
sedikit pula yang berujung sebaliknya. Berbekal keinginan untuk mencoba,
sutradara Dinesh Vijan memantapkan tema yang serupa dimana kali ini ia
menggandeng aktor dan aktris yang fresh, yeah, Sushant Singh Rajput dan
Kriti Sanon. It's the fresh couple, right?
Berawal dari
sebuah pertemuan di sebuah cafe, dimana mereka Saira (Kriti Sanon)
tengah beradu mulut dengan seorang lelaki dihadapannya, hadirlah seorang
lelaki bernama Shiv (Sushant Singh Rajput) yang turut berargumen dan
kemudian menyelesaikan permasalahan. Berawal dari itu semua Shiv dan
Saira kemudian menjadi dekat dan mulai tumbuh benih-benih cinta diantara
keduanya, rasa cinta yang mereka rajut terpaksa harus sementara
berhenti tatkala, Shiv yang seorang banker harus melakukan sebuah
pekerjaan ke Vienna selama beberapa hari. Ditengah rasa sendirinya,
datang seorang lelaki bernama Zakir (Jim Sarbh) yang mengajak Saira ke
sebuah pesta. Ketika Saira bangun, ia mendapati dirinya berada disebuah
istana di sebuah pulau di Croatia, rupanya itu adalah tindakan Zakir
yang mengatakan bahwa Saira adalah wanita yang selama ini ia cari selama
bertahun-tahun dan tak ingin kehilangan Saira untuk kedua kalinya,
Adegan kemudian bergulir ke masa lalu, dimana berpuluh-puluh tahun yang
lalu, Saira adalah seorang warrior Princes bernama Saiba (diperankan
juga oleh Kriti Sanon) yang jatuh cinta dengan Kaabir (diperankan oleh
Jim Sarbh) dimana pada kala itu kerajaan yang dipimpin oleh seorang
tetua adat (Rajkummar Rao) harus menghadapi seorang warrior dari Muraaki
bernama Jilaan (diperankan oleh Sushant Singh Rajput) yang ternyata
menyimpan sebuah dendam, juga kisah cinta segitiga diantara mereka.
Setelah kamu membaca sinopsis diatas memang sudah kentara dengan
sebuah reinkarnasi, dimana disini yang menjadi fokus utama yakni
persoalan mengenai sebuah dendam dan kisah cinta segitiga antar suku
yang saling berlawanan dan kemudian dikaitan dengan masa sekarang dengan
tokohnya masing-masing. Raabta garapan sutradara Dinesh Vijan tak lebih
dari sebuah romansa terkait masa lalu yang klasik, menggunakan sebuah
paparan cinta segitiga dengan gesekan sebuah dendam dan rasa keinginan
untu memiliki. Apa yang ditampilkan oleh Vijan disini memang kelewat
klise dengan alur yang cenderung berjalan lambat. Durasi memang dibagi
dua antara past and future, tapi masalahnya disini, seperti yang telah
saya singgung tadi Raabta tak lebih dari sekedar romansa klise yang
dibuat rumit padahal teknik cerita dangkal, tak ada sebuah excitemen
menarik disini kecuali romansa serta chemistry antara karakter Saira dan
Shiv, berbagai momen romansa tampil catchy ditengan balutan musik
gubahan dari JAM8 dan background songs dari Sachin-Jigar lewat iringan
lagu Darasal yang mengawali kebersamaan mereka.
Rupanya akar
permasalahannya bersumber dari naskah tulisan duo Siddharth-Garima yang
klasik mengenai isu cinta segitiga, namun sejatnya isu klasik pun bisa
tampil menawan jikalau penceritaan berbobot, apa yang dilakukan oleh duo
Siddharth-Garima tak bisa tampil demikian, cerita cenderung repetitif
dan kurang adanya sebuah eksplorasi serta eksploitasi, minim konflik
memang, hanya menampilkan sebuah konflik terkait pertanyaan "siapa yang
pantas" dan alhasil cerita dengan balutan dendam masa lalu itu pun urang
tampil prima akibat lemahnya naskah serta penggarapan yang seadanya,
untuk sebuah film bertema reinkarnasi hal yang patut diperhatikan
sekaligus dijalankan adalah seberapa jauh karakter dapat berkembang dan
menghasilan sebuah kontradiksi serta polemik yang kuat yang mampu
menopang cerita, namun sayang apa yang seharusnya terjadi urung
dimanfaatkan untuk dieksporasi lebih lanjut dan berkutat pada minimnya
narasi yang seolah enggan untuk maju dan bergerak.
Lalu apa
sisi positif yang film ini miliki? sisi positif yang film ini miliki
seperti yang saya sebutkan diatas yakni penggunaan soundtrack yang
menawan serta easy listening yang mampu klop dengan adegan ditengah
malasnya penggarapan, mulai dai pembuka lagu Darasal, Lambiyaan Si
Judaiyaan dan title track Raabta sendiri yang dibawakan oleh Deepika
Padukone sebagai item songs, serta credit title lewat lagu Main Tera
Boyfriend, sinematografi bidikan kamera dari Martin Preiss mampu
menangkap sudut demi sudut kota Vienna, Budapest dan Croatia yang mampu
memanjakan mata serta dengan chemistry yang oke dari Sushant Singh
Rajput dan Kriti Sanon, Jim Sarbh sebagai villain utama menurut saya
terasa kurang tak segagah dan tak semenyebalkan di Neerja.
Overall, Raabta tak seperti judulnya yang berarti koneksi, ia justru
gagal menghubungkan koneksi cerita dengan penggarapan, alur terasa
lambat dan minmnya kohesi maupun kontradiksi antar karakter yang membuat
sebuah gesekan konflik yang dihasilkan terasa hambar dan dangkal.
SCORE : 2.5/5
0 Komentar