Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

MY GENERATION (2017)


Seiring berjalannya waktu, berubahnya zaman digantikan dengan modernisasi yang tanpa batasnya demikian pula dengan pola pikir masa kini. My Generation menyinggung isu perihal pola pikir milenial yang acap kali dianggap keblinger oleh para tetua, pun sebaliknya para golongan muda menganggap para tetua terlalu kaku, berpemikiran kolot hingga terlalu ikut campur perihal kehidupan anaknya. Kedua pola pikir demikian memang bersebrangan yang tentunya memuncukan sebuah kohesi hingga kontradiktif yang sama besarnya. Pertanyaannya sejauh mana upaya Upi (My Stupid Boss, Serigala Terakhir) mengolah dua jalinan tersebut?

Semua bermula kala sebuah video berujung viral, menampilkan Zeke (Bryan Warow), Suki (Lutesha), Konji (Arya Vasco) dan Orly (Alexandra Kosasie) yang tengah mengkritik sistem sekolah dan orang tua. Sebagai hukuman atas kejadian yang dianggap memalukan oleh para orang tua mereka, mereka pun dihukum untuk tak keluar rumah, mengubur impian untuk berlibur bersama ke Bali. Merasa terlalu keren untuk patuh dan berdiam diri di rumah, mereka memutuskan untuk beraktivitas sesuka hati, entah itu sekedar mendatangi sebuah roller disco atau menerobos atap gedung hingga dikejar oleh Satpam. Serahkan kepada Upi untuk membuat semua hal diatas begitu mengasyikan pula menimbulkan semangat para milenial, dengan iringan musik bernuansa hip-hop serta keramaian warna dari kamera Muhammad Firdaus yang menyiratkan pola pikir para karakternya.

Meskipun para pelakon terdiri dari bintang debutan, tak menyurutkan kinerja mereka untuk bermain apik, Bryan Warow dengan tingkah onarnya, Arya Vasco dengan sikap hati-hati yang dimilikinya, Alexandra Kosasie yang menyukai tantangan lengkap dengan dialog sinisnya hingga Lutesha yang mampu mewakili sisi kelam dari seorang remaja depresi. Sementara di lini pendukung, Tyo Pakusadewo dan Karina Suwandi memberikan penampilan terbaik memerankan orang tua Zeke, Joko Anwar dan Ira Wibowo sebagai orang tua Konji yang gemar berceloteh mengenai norma, hingga eksentriknya tingkah Indah Kalalo sebagai ibu dari Orly tak kalah mencuri perhatian.

Tentu disamping untuk bersenang-senang, naskah garapan Upi juga menyimpan sebuah problema yang tak kalah hebatnya. Curahan dari para orang tua mereka menimbulkan sebuah sisi psikologis juga dampak terhadap masing-masing, Zeke yang merasa keberadaannya tak dianggap, Konji yang lelah dengan ceramah yang bertubi-tubi, Orly yang risih dengan tingkah sang ibu yang terlampau eksis di dunia maya hingga memacari wanita seumurannya hingga Suki yang dianggap mencoreng nama keluarga. Semua karakterisasi ini jelas begitu menarik untuk ditampilkan, hingga kita pun rela menunggu bagaimana Upi mengakhiri semuanya.

Di satu titik para karakternya mengutarakan bahwa sikap kolot yang terlampau protektif yang dilakukan para orang tua terhadap mereka dikarenakan sewaktu muda dahulu pernah berbuat sama seperti anak-anaknya. Ada sebuah kesadaran akan hal itu, namun Upi tak ingin menjadikan siklus yang berulang itu untuk kemudian di gali lebih dalam lagi yang kemudaian membuat My Generation hanya berjalan di permukaan saja yang berarti sebatas sebuah "surat cinta untuk milenial". Padahal hal tersebut berpotensi tampil lebih luas, seperti terkait proses perkembangan para karakternya yang suatu nanti siring berjalannya waktu akan mengalami sebuah fase yang kita sebut pendewasaan.

Menuju konklusi, Upi membuat para karakternya yang seiring konflik memanas, turut juga menampilkan nuansa kelam para kakrakternya. Keceriaan jelas berkurang, toh itu merupakan fase yang wajar. Namun permasalahannya adalah Upi terlalu gampang mengkahiri semuanya. ada paparan terkait sebuah raahasia yang dialami Suki yang menimbulkan sebuah petunjuk bagi Surya Saputra yang berperan sebagai orang tua, sebuah hal yang mampu menampar keras dibalik keserngan mereka memasuki kamar tersebut. Film terlalu menggampangkan kala memasuki titik nadir, semuanya terselesaikan begitu singkat ditengah sekelumit permasalahan yang menurut saya sangatlah rumit.

SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar