Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

BABY DRIVER (2017) / NOVEMBER CRIMINALS (2017)

Ini adalah penggabungan dua review yang mana filmnya sendiri di perankan oleh Ansel Elgort di lead actor. Baby Driver adal sebuah sajian visual-audio yang begitu mumpuni dalam berbagai aspek serta November Criminals adalah film mengenai sebuah tindak kriminalitas yang menewaskan sang sahabat.

Baby Driver (2017)

Baby Driver jelas adalah sebuah suguhan yang akan memanjakan mata dan telinga dalam bersamaan. Kredibilitas Edgar Wright yang merangkap sebagai penulis naskah jelas tak perlu diragukan. Baby (Ansel Elgort) adalah seorang getaway driver yang kesehariannya tak lepas dari earphone dan iPods. Sekilas memang tampak sebagai sebuah gaya semata, namun lain halnya dengan Baby yang mengidap tinitus akibat sebuah kecelakaan pada masa kecil, suara tersebut begitu membantu menimalisir gangguan pendengaran sebagai ajang melancarkan tugas dari Doc (Kevin Spacey) yang mana ia lakukan demi melunasi hutangnya. Beragam tugas yang membuatnya acap kali dikejar pihak berwenang memang beresiko, hingga semuanya berubah kala Baby bertemu dengan seorang pelayan kafe bernama Debora (Lily James) yang mana kehadirannya membahayakan nyawa dan hidup Baby.

Sejak opening yang menampilkan aksi perampokan yang dilakukan oleh Griff (Jon Bernthal), Buddy (Jon Hamm) dan Darling (Eiza Gonzales) sementara Baby menanti di mobil menikmati Bellbotoms kepunyaan Jon Spencer Blues Explosion, aksi mencuri perhatian telah diterapkan oleh Wright, membungkus adegan demi adegan diiringi playlist yang berada pada earphone Baby begitu menakjubkan pula menegangkan. Wright jelas memahami musik, dan kegemarannya itu ia terapkan disini hingga momen sepele yang menghadirkan suara seperti sirine polisi, letusan pistol maupun gesekan uang kertas begitu mengasyikkan, menciptakan sebuah feel yang nyaman, selaras dengan visual.

Memang dari segi cerita film ini terlampau mempunyai plot yang tipis dan predictable, namun eksekusi yang dilakukan oleh Wright jelas membuat kita melupakan segalanya, rasa nyaman kala menontonnya begitu besar. Tak hanya itu saja paparan artistik pun mendukung film ini, mulai dari penggunaan kamera long shoot ataupun gerakan Baby kala menari di jalanan begitu sesuai dan turut memperhatikan ritme, menciptakan sebuah dinamika yang saling korelasi satu sama lain. Saya belum menyebut dialog serta penggunaan nama karakter yang cerdas dan mampu dikembangkan oleh Wright. Relasi romantika antara Baby dengan Debora pun terlampau tampil manis, membuat Baby Driver sebagai sebuah paket komplit yang memanjakan indra penglihatan dan pendengaran. (4.5/5)

November Criminals (2017)

Berangkat dari sebual novel karangan Sam Munson yang mana filmnya sendiri mengetengahkan cerita atas sebuah kematian sang sahabat dari Addison (Ansel Elgort) dan Phoebe (Chloë Grace Moretz). Kevin Broadus (Jared Kemp) yang meninggal kala sedang bekerja di sebuah kafe tempat Addison menghabiskan waktu disana. Timbul keinginan Addison serta Phoebe untuk mengungkap siapa pelaku yang haus disalahkan atas meningggalnya sang sahabat. Disini eksplorasi mengenai kematian Kevin perlahan mulai di tebar oleh Sacha Gervasi. Namun naskahnya sendiri urung menghadirkan sebuah excitement kala mengungkap kematian sang sahabat, naskah garapan sang sutradara bersama Steven Knight lalai menebar sebuah eksplorasi mengenai kematian Kevin Broadus.

Pace filmnya sendiri memang berjalan lambat dalam balutan durasi 85 menit, mayoritas durasi diisi oleh percakapan dialog antara Addison dengan Phoebe, membicarakan soal seks yang kemudian lanjut ke masalah Kevin. Dialog-nya sendiri urung memberikan eksplorasi lebih dalam guna menguak misteri. Kevin adalah sorotan utama pembicaraan, namun aneh kala dialog lebih fokus ke kehidupan Phoebe dan Addison. Ada ranah untuk mencapai sebuah kesan traumatik yang berkorelasi dengan kejadian yang menimpa Kevin dengan salah satu karakter utamanya, namun itu gagal menyentuh ranah rasa akibat inkonsistensi cerita serta tone yang terlampau kasar. Bahkan sulit untuk saya sendiri memberikan rasa simpati terhadap karakternya yang tengah di rundung luka serta kepedihan, yang ada hanyalah setumpuk rasa bosan karena cerita urung untuk member jalan tengah dan juga urung untuk menampilkan sebuah impact selepas menontonnya. (2/5)

Posting Komentar

0 Komentar