Mungkin
berbeda dengan franchise Indiana Jones yang lebih mengutamakan unsur
action di dalam sebuah balutan adeventure dengan sesekali menyelipkan
unsur comedy, The Lost City of Z arahan sutradara film Two Lovers dan
The Immigrant mungkin lebih ke sisi otentik nya, dimana James Gray
disini trying to bring the character and audience untuk mengulik sisi
sejarah yang berisi sebuah eksplorasi
terkait pencarian sebuah puing di pedalaman hutan lewat kegiatan
menelusuri alam liar yang merupakan sebuah ambisi, atau lebih tepatnya
obsesi di ujung jalan yang menyadarkan bahwa betapa kecilnya pemahaman
manusia teruntuk misteri semesta.
Mayor Percy Fawcett
(Charlie Hunnam) memang tak sesempurna pangkat yang ia miliki, ia
memiliki sebuah silsilah keluarga tercela, karena sang ayah yang dikenal
sebagai penjudi dan alkoholik. Reputasi buruk keluarganya memaksa
Fawcett untuk bekerja lebih giat lagi demi membasuh noda yang kini
ditanggung namanya untuk bisa diterima dikalangan terhormat di London.
Kesempatan tiba tatkala Royal Geographical Society (RGS) memberikannya
tugas untuk memetakan perbatasan negara Bolivia dan Brazil, dibantu oleh
Kopral Henry Costin (Robert Pattinson) yang mengenal pedalaman Amazon,
Fawcett dibuat takjub tatkala melihat pedalaman rimba disana, ia pun
berteori bahwa nun jauh di rimba Amazon terdapat kota dengan peradaban
yang maju dan piramida-piramida yang berlapis emas, hal demikian makin
menguatkan sang isteri, Nina (Sienna Miller) yang menemukan jurnal
penjelajah ekspedisi yang menguatkan keyakinannya itu. Obsesi Fawcett
untuk menemukan sebuah kota yang hilang yang kemudian ia namai "City of
Z" itu semakin berlarut-larut hingga menjauhkannya bersama sang isteri
dan puteranya, terutama sang putera sulung nya, Jack (Tom Holland).
Film yang diangkatt dari sebuah true story ex soldier Percy Fawcett
yang raib rimbanya untuk mencari peradaban kota yang hilang di pedalaman
hutan Amazon, The Lost City of Z yang diadaptasi dari sebuah buku
autobiografi tulisan David Grann ini yang kemudian disadur ke dalam
sebuah motion picture yang dinahkodai oleh James Gray ini adalah sebuah
contoh bagaimana sebuah film bertemakan history dengan balutan adventure
yang kental ini dibuat, ia punya cerita yang kuat, kemudian dipadu
padankan dengan sebuah drama yang pas serta konflik yang tampil tak
terlalu mendominasi namun terasa intim (lihat saja adegan tatkala
Fawcett dan istrinya berisi tegang ketika satu sama lain saling adu
mulut dalam sebuah ucapan) semuanya digarap sedemikian apik oleh Gray
disini. Naskah yang ia tulis sendiri ini membuktikan bahwa sebuah film
dengan tema history and adventure tak harus menerus menampilkan dua
elemen tersebut, disini Gray lihai memasukan sebuah unsur takaran drama
yang pas terlebih jika kita tahu bahwa obsesi karakter untuk
"mengembalikan reputasi" sangat kekeh dan kuat tak ayal itu menghadirkan
sebuah kontradiksi maupun kohesi yang kuat antara karakter dengan
karakter lainnya (baca: istrinya) serta disisi lain terdapat sebuah
perang batin yang kuat didalam diri karakter.
Saya suka cara
Gray disini, ia tak hanya memberikan karakter Fawcett untuk bertugas
saja, melainkan bagaimana karakter punya bekal yang kuat, terlebih harus
bersinggungan dengan realita, dan lebih brilliant lagi tatkala Gray
membuat karakter dan turut juga memasukan karakter dalam sebuah kesan
"ambigu" baik itu karakter maupun penonton tak tahu apa yang sebenarnya
ada di "City of Z" ini, dan itu membuat sebuah pemecahan tersendiri
tatkala karakter dan penonton berjuang bersama-sama untuk menemukan
semuanya dan yang kemudian otomatis membuat penonton memberikan sebuah
empati dan simpati terhadap karakter disini. Hal itupun diperkuat
tatkala secara teknis terlihat menawan, dari gambar apik nan cantik
bidikan Darius Khondji sampai tata artistiknya yang realistis memotret
suku pedalaman di Amazon, menambah nilai film ini, meskipun Gray disini
tak menggarapnya secara bera, namun ringan lewat sebuah ekspedisi
terkait pencarian sebuah kebenaran terkait kota yang hilang. Akting para
pemain pun turut memfasilitasi film ini, baik itu Hunnam, Miller,
Pattinson yang nyaris tak dikenal lewat brewoknya serta aktor muda yang
tengah panas dibicarakan Tom Holland pun bermain secara mumpuni, dan
menekankan bahwa "The Lost City of Z" adalah sebuah film yang patut
ditonton.
SCORE : 4/5
0 Komentar